• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Informasi Tentang Dunia Islam

Haram Bakar Jerami di Mesir




Selasa, 06 November 2007

Di Mesir, Anda tidak bisa seenaknya membakar sampah atau jerami. Haram hukumnya melakukan pencemaran udara. Termasuk membakar jerami

Hidayatullah.com—Baru-baru ini, darul ifta’, sebuah institusi yang diberi wewenang untuk memberikan fatwa di Mesir, telah mengeluarkan fatwa yang berupa larangan bagi para petani melakukan pembakaran terhadap jerami dan sisa-sisa tanaman kapas, karena itu termasuk al ifasad fil ardhi (perusakan di bumi).
Pihak darul ifta’ menjelaskan bahwa dalil yang dijadikan sandaran dalam berfatwa adalah sebauah kaidah fiqih ”la dharara wa la dhirar”, yang mengandung perintah untuk menghilangkan bahaya, serta larangan melakukan aktivitas yang menimbulkan adanya bahaya. Anak-anak termasuk korban terbesar atas pengaruh buruk dari akivitas pembakaran itu, hingga banyak dari mereka yang terserang asma, bronkitis, serta sesak nafas.
Pembakaran yang dilakukan para petani itu menyebabkan membubungnya asap hitam di udara, yang bisa menyebabkan pencemaran. Jika aktifitas itu penyebab bahaya ini, maka aktivitas pembakaran itu adalah termasuk dosa besar.
Fatwa itu juga berisi anjuran kepada para petani, agar menggunakan cara yang lebih sehat jika hendak memusnahkan sisa-sisa tanaman, serta menyeru agar pihak-pihak terkait juga ikut memperhatikan masalah ini.
Selain itu, warga Mesir juga dikenal tidak pernah mencemari sungai Nil, sebagai bagian terbesar suplai minuman seluruh warga. [islamonline/thoriq/www.hidayatullah.com]
 
Anggota Al Qiyadah Surabaya Pilih Masuk Penjara


Selasa, 06 November 2007

Sebanyak 21 pengikut Al Qiyadah Al Islamiyah cabang
Surabaya memilih dipenjara dibanding kembali ke Islam. Sementara SBY mendukung tegas langkah MUI

Hidayatullah.com--
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendukung langkah tegas untuk menindak aliran dan paham sesat seperti yang difatwakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Ada 13 poin yang ditulis MUI. Yang pertama lakukan langkah-langkah sangat tegas dan tepat terhadap aliran dan paham sesat. Saya dukung, mari kita jalankan bersama-sama,” kata Presiden saat membuka Rakernas MUI di Istana Negara, Jakarta kemarin.
Selain itu, Presiden juga mendukung langkah MUI mengenai persoalan klenik dan mistik, perzinahan, perjudian, minuman keras (Miras), serta Narkoba dan zat adiktif.
Presiden juga mendukung langkah MUI menindak tegas persoalan pornografi, korupsi, kekerasan terhadap wanita dan anak, kekerasan di masyarakat, pembajakan hak cipta dan kejahatan kriminal.
Sementara itu, MUI diminta untuk memperbesar peran dan sumbangannya terhadap umat dan bangsa Indonesia, sehingga bisa ikut memecahkan berbagai persoalan.
Presiden juga meminta tiga hal kepada MUI yaitu untuk bersama bersikap konsisten terhadap kesepakatan bersama soal NKRI, meminta MUI memahami konstitusi dan UU, serta meminta MUI berperan dalam pencegahan dan memerangi kemungkaran.
“MUI harus memahami konteks kehidupan sekarang ini, antara lain dengan konsisten terhadap konsensus bersama membangun NKRI,” kata Presiden.
Sementara itu, Ketua MUI KH M Sahal Mahfud mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah bergerak cepat untuk menindak aliran sesat Al Qiyadah Al Islamiyah sehingga menghindari berkembangnya hal-hal yang tidak diinginkan.
“Program MUI pusat dan daerah tidak bisa terealisasi jika tidak ada kerja sama dengan berbagai pihak, terutama Pemerintah. Kami harap kerja sama ini bisa lebih ditingkatkan supaya MUI dan ormas Islam bermanfaat bagi negara dan bangsa,” katanya.
Dalam kesempatan itu hadir sejumlah menteri dan pemimpin lembaga negara seperti Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie dan para menteri.
Terpisah, Ketua DPR Agung Laksono mengimbau masyarakat agar tidak terpancing tindakan emosional yang berlebihan dan mencegah adanya tindakan main hakim sendiri terkait merebaknya berbagai aliran sesat yang mengatasnamakan agama.
Agung Laksono di Gedung DPR/MPR Jakarta, Senin mengemukakan, salah satu aliran sesat yang menjadi perhatian publik akhir-akhir ini adalah Al Qiyadah Al Islamiyah pimpinan Ahmad Musshadeq yang mengklaim memiliki 41.000 pengikut di berbagai daerah.
“Kondisi ini tentunya sangat meresahkan, lebih-lebih pada saat ini masyarakat sedang membangun suasana keberagamaan yang baik dan kondusif. DPR berharap agar pemerintah melalui departemen terkait bersama dengan elemen masyarakat dapat mengatasi masalah ini sebaik-baiknya,” kata Agung.
Pilih Dipenjara
Sementara itu, 21 pengikut ajaran Al Qiyadah Al Islamiyah cabang Surabaya memilih dipenjara dan mempertahankan aqidahnya.
Para pengikut Al Qiyadah itu mengatakan lebih baik dihukum daripada meninggalkan ajaran yang sudah diyakininya. Peryataan ini disampaikan pengikuti Al Qiyadah setelah dialog antara 21 pengikut aliran Al Qiyadah Al Islamiyah cabang Surabaya pengurus MUI Surabaya dan perwakilan Kanwil Departemen Agama Jawa Timur di kantor Kapolda.
Dialog selama 1 jam ini digunakan sebagai sharing sekaligus upaya ulama dan polisi untuk menyadarkan pengikut Al Qiyadah Al Islamiyah. Namub, pengikut Al Qiyadah tetap menolak kembali dalam ajaran Islam. [ant/ss/www.hidayatullah.com]
 
Ulama Sebaiknya Tak Berpolitik Praktis




Selasa, 06 November 2007

Ulama sebaiknya tidak terlibat dalam politik praktis, karena mereka adalah sosok panutan umat. Demikian nasehat pengamat sosial asal UGM

Hidayatullah.com—Nasehat ini disampaikan pengamat sosial politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Dr Sunyoto Usman, di Yogyakarta, Selasa kemarin. Menurut Sunyoto, salah satu yang menyebabkan makin banyaknya aliran sesat dikarenakan banyaknya ulama yang makin sibuk di politik.
"Munculnya aliran sesat salah satunya akibat umat kehilangan sosok panutan, karena ulama terlalu sibuk berpolitik praktis," katanya.
Menurut dia, kondisi itu menyebabkan umat mengalami krisis suri-teladan, sehingga ketika ada orang yang membuat konstruksi pemikiran 'nyleneh', umat mengikuti tanpa mekanisme pemikiran yang mendalam.
"Berhubung ulama tidak memperhatikan umat, bahkan terkesan meninggalkan, maka umat menjadi kebingungan dalam mengimplementasikan ajaran agama," kata mantan Dekan Fisipol UGM ini.
Oleh karena itu, menurut dia ulama sebaiknya mengundurkan diri dari politik praktis dan kembali memperhatikan umat yang membutuhkan sosok panutan dalam mengimplementasikan ajaran agama yang diyakini.
Ia mengatakan ulama sekarang sebaiknya mencontoh perjuangan ulama dulu yang benar-benar memperhatikan umat, sehingga dapat menjalankan ajaran agama sesuai dengan tuntunan syariat.
Misalnya ulama Nahdlatul Ulama (NU) mendirikan pesantren sebagai basis kesadaran umat, sedangkan Muhammadiyah membangun sekolah dan rumah sakit sebagai wujud kepedulian terhadap kesejahteraan umat.
"Ulama sekarang seharusnya menyajikan konsep agama secara menyejukkan, memberikan keamanan dan kenyamanan, serta kepastian sebagaimana yang dilakukan ulama dulu," katanya. [ant/www.hidayatullah.com]
 
Alkohol Penyebab Kematian Sebagian Besar Warga Australia




Selasa, 06 November 2007

Alkohol, diduga sebagai salah satu penyebab kematian sebagian besar warga Australia. Fakta ini berdasarkan catatan selama puluhan tahun

Hidayatullah.com--Polisi Australia yang melakukan penyelidikan kasus pembunuhan di negeri itu mengatakan Senin bahwa minuman beralkohol adalah salah satu penyebab utama kematian yang berkaitan dengan kekerasan.
Dari hasil penyelidikan ditemukan berata eratnya hubungan antara minuman beralkohol dengan kematian akibat kekerasan yang berhasil dicatat dalam penyelidikan selama sepuluh tahun berdasarkan laporan otopsi yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Minuman Alkohol dan Obat-obatan.
Hal -hal yang terjadi pada saat anda berada dalam pengaruh minuman beralkohol dan atau obat-obatan biasanya tidak terjadi pada saat anda dalam keadaan sadar seratus persen, kata Profesor Darke.
Biasanya orang tidak akan melakuan satu tindakan atau salah sangka atau salah interpretasi dan kemudian memulai perkelahian yang berakhir dengan kematian.
Tragedi dari 485 kasus pembunuhan yang disebabkan oleh tindakan kekerasan ditemukan alkohol menjadi penyebab kematian sebagian besar dari mereka.
Hampir sebanyak 66 persen dari korban pembunuhan ditemukan dibawah pengaruh obat-obatan atau alkohol.
Separuh dari korban kejadian kekerasan dalam rumah tangga berada dibawah pengaruh alkohol.
Tak jarang kondisi dari penyebab kematian cukup mengejutkan dan alkohol adalah penyebab dari aksi kekerasan yang menimbulkan perkelahian, kata Darke.
Umum terjadi sepasang suami istri baru pergi minum-minum diluar dan setibanya di rumah mereka berselisih paham kata Darke.
Karena keduanya atau salah satu diantara berada dibawah pengaruh alkohol akibatnya membawa salah satu diantaranya ke akses benda tajam yang ada didalam dapur dan akhirnya nyawa seseorang berakhir di ujung pisau.
Hasil penelitian tersebut menjadi sesuatu yang mengejutkan, karena alkohol adalah penyebab utama kecelakaan di jalan raya.
Sebanyak 25 persen pejalan kaki yang menyeberang ditabrak dan meninggal dunia di jalan raya oleh pengemudi yang memiliki kandungan alkohol yang cukup tinggi di dalam darahnya.
Menurut Darke, manusia sebaiknya menyadari bahwa minum minuman yang beralkohol adalah sangat berbahaya apalagi kalau sampai mabuk yang seringkali membawa kepada tingkah laku yang berbahaya bagi diri orang lain dan juga bagi dirinya sendiri.
Pesan yang dapat kita petik dari hasil penyelidikan tersebut ialah, bahwa seseorang mengambil risiko yang tinggi pada saat mereka minuman yang mengandung alkohol atau mengkonsumsi obat-obatan yang dapat mengurangi tingkat kesadaran mereka, sehingga mereka dapat berbuat sesuatu yang berbahaya bagi orang di sekitar mereka termasuk bagi diri mereka sendiri. [dpa/ant/www.hidayatullah.com]
 
Posisi Presiden Musharraf Semakin Melemah




Selasa, 06 November 2007

Kekuasaan Presiden Musharraf semakin terdesak. Keberadaan Mahkamah Agung mengancam kekuasaanya yang telah lama dirasakan banyak warga sangat otoriter

Hidayatullah,com--Sidang Mahkamah Agung Pakistan bagaikan awan hitam yang mengancam Presiden Pervez Musharraf. Para hakim agung mengancam akan membatalkan hasil pemilu ulang 6 oktober lalu, karena seorang tentara tidak boleh bersamaan waktu menduduki jabatan pemerintah, sekalipun orang tersebut berjanji akan menanggalkan baju tentaranya apabila terpilih kembali.
Keputusan Mahkamah Agung tersebut sebenarnya akan diumumkan Senin ini, tetapi Sabtu lalu Musharraf memberlakukan keadaan darurat dengan sejumlah peraturan yang memungkinkannya memecat ketua hakim agung Iftikhar Mohammad Chaudry. Keadaan darurat itu ternyata punya arti yang lebih berat.
Meningkatkan kelompok Muslim
Beberapa waktu Musharraf memecat ketua hakim agung Pakistan. Chaudry sudah beberapa kali memerintahkan depdagri Pakistan untuk melepaskan ratusan orang yang sewenang-wenang ditangkap. Dari cerita orang-orang yang dulu dinyatakan hilang, ternyata mereka ditahan oleh dinas intel Pakistan yang sangat berkuasa. Selain itu sang hakim agung juga menentang proses swastanisasi yang sangat menguntungkan kaum elite Pakistan. Delapan dari 11 alasan keadaan darurat, menunjuk dan menyalahkan Mahkamah Agung. MA dituduh menghalangi perang melawan terorisme. Tetapi menurut para analis, kudeta kedua Musharraf, yang mulai berkuasa sejak 1999 dengan menggulingkan pemerintah sipil, justru meningkatkan kelompok Muslim di negaranya.
Talat Masood, pakar politik dan jenderal purnawirawan menyatakan, kelompok-kelompok anti Musharraf akan memanfaatkan situasi ini. "Rakyat merasa jauh dari rejim yang berkuasa. Apabila pemerintah berusaha menekan rakyatnya dan tidak memusatkan diri pada kebutuhan mereka, maka orang akan bergabung dengan kelompok-kelompok anti Musharraf." Pakistan masih bergelut dengan talibanisasi di wilayahnya terutama di perbatasan dengan Afganistan. Polisi, tentara dan paramiliter ditugaskan untuk mengendalikan kelompok Muslim, tapi hingga sekarang tanpa hasil.
Serangan-serangan terhadap tentara semakin meningkat di banyak tempat. Karena itu semakin sedikit tentara yang bersedia berperang melawan terorisme. Mereka lebih melihatnya sebagai perang Amerika Serikat dan barat. Minggu lalu sekitar 100 paramiliter di Swat membelot. Di wilayah itu sebuah kelompok ekstremis yang cukup besar mencoba untuk mempertahankan kekuasaan mereka. Di media Pakistan kelompok yang membelot itu mengatakan tidak mau lagi melawan bangsanya sendiri.
Demonstrasi massal
Walaupun banyak orang merasa tidak puas, sampai saat ini tidak ada demonstrasi di jalan-jalan. Banyak orang yang tidak tahu apa arti keadaan darurat. Selain itu mereka takut serangan-serangan baru. Bulan lalu ketika pemimpin oposisi Benazir Bhutto kembali ke negaranya setelah melarikan diri selama tujuh tahun, puluhan pendukungnya tewas akibat ledakan bom. Namun, pakar militer Masood mengatakan perlawanan yang pasif jauh berbahaya dibandingkan demo-demo massal. "Orang akan menolak untuk bekerjasama, karena itu pemerintah sulit mengendalikan situasi". Partai-partai politik mengumumkan rencana demo, tetapi sampai saat ini tidak berani mengambil langkah pertama. Organisasi-organisasi penasehat hukum sudah berdemonstrasi dan menyerukan aksi mogok nasional.
Makin lemah
Mantan Perdana Menteri Bhutto yang kembali setelah menyepakati dukungan politik terhadap Musharraf tidak mau membuka kartu, demikian analis politik Hassan Azkari Rizvi. Bhutto berjanji mendukung sang presiden dan sebagai gantinya sang presiden membatalkan tuduhan korupsi terhadapnya. "Musharraf tidak memandang Bhutto sebagai ancaman," demikian Rizvi. Pemerintah Amerika menyatakan sangat terkejut, walaupun mereka akan mentolerir tindakan Musharraf sampai batas tertentu. Menurut para analis presiden Pakistan ini memperlemah posisinya sendiri. Ia terlihat kuat, tetapi sebenarnya dukungan terhadap pemerintahnya juga berkurang. Itu karena rakyat Pakistan tidak mendukugnya. [rnl/cha/www.hidayatullah.com]
 
MUI Tetapkan 10 Kriteria Aliran Sesat



Rabu, 07 November 2007

MUI mengeluarkan pedoman berisi 10 kriteria untuk mengidentifikasi suatu ajaran termasuk aliran sesat. Cukup jadi pegangan di masyarakat

Hidayatullah.com--.Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat akhirnya mengeluarkan pedoman berisi 10 kriteria untuk mengidentifikasi suatu ajaran termasuk aliran sesat. Kesepuluh kreteria itu termasuk kreteria yang menyimpang dari aqidah, rukun iman dan rukun Islam.
”Suatu paham atau aliran keagamaan dapat dinyatakan sesat apabila memenuhi salah satu dari 10 kriteria tersebut,” kata Ketua Panitia Pengarah Rapat Kerja Nasional (Rakernas) MUI 2007 Yunahar Ilyas di Jakarta kemarin.
Ke-10 kriteria itu, mengingkari Rukun Iman dan Rukun Islam, meyakini dan atau mengikuti akidah yang tidak sesuai dalil syar’i (Al-Quran dan Sunah), meyakini turunnya wahyu setelah Al-Quran, mengingkari otentisitas dan atau kebenaran isi Al-Quran serta melakukan penafsiran Al-Quran yang tidak berdasarkan kaidah tafsir.
Selain itu, mengingkari kedudukan Hadist Nabi sebagai sumber ajaran Islam, melecehkan dan atau merendahkan para nabi dan rasul, mengingkari Nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul terakhir, mengubah pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan syariah, dan mengafirkan sesama muslim tanpa dalil syar’i.
Sementara itu, Sekretaris Umum MUI Ichwan Sam menegaskan bahwa tidak setiap orang boleh menetapkan suatu aliran keagamaan tergolong sesat atau tidak. ”Butuh waktu dan pengkajian yang mendalam dalam menetapkan fatwa sesat. Harus pula diingat bahwa tidaklah semudah itu dalam mengeluarkan fatwa,” katanya.
Menurut Ichwan, sebelum penetapan kesesatan suatu aliran atau kelompok, MUI terlebih dahulu melakukan penelitian tentang paham, pemikiran, dan aktivitas kelompok atau aliran tersebut melalui Komisi Pengkajian. Selanjutnya, Komisi Pengkajian mengkaji pendapat para imam mazhab dan para ulama/ahli berkaitan dengan pemikiran serta aktivitas kelompok atau aliran itu.
Setelah itu, Komisi Pengkajian akan meneliti dan melakukan pemanggilan terhadap pemimpin aliran atau kelompok dan saksi ahli atas berbagai data, informasi, dan bukti yang telah didapat. ”Hasilnya akan disampaikan kepada Dewan Pimpinan,” terangnya.
Ichwan menuturkan, bila dipandang perlu, Dewan Pimpinan akan menugasi Komisi Fatwa untuk membahas dan mengeluarkan fatwa. ”Dalam batang tubuh fatwa mengenai aliran sesat juga ada poin yang menyatakan akan menyerahkan segala sesuatunya kepada aparat hukum yang berlaku dan menyerukan agar masyarakat tidak bertindak sendiri-sendiri,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla meminta para ulama dan tokoh agama melakukan introspeksi, khususnya terhadap metode dakwah yang selama ini dilakukan. “Mari kita introspeksi. Di mana letak kesalahan dakwah kita dan kesalahan ajaran ini, dibahas dan kemudian diluruskan,” katanya. Kendati demikian, Wapres meminta agar penanganan aliran sesat tidak dilakukan dengan cara-cara kekerasan. [snd/cha/www.hidayatullah.com]
 
5 Prajurit Amerika Kembali Tewas di Iraq


Rabu, 07 November 2007

Sial kembali melanda pasukan AS di Iraq. Lima prajuritnya kembali tewas setelah serangan bom “memburu” nya. TentaraAS masih menjadi sasaran!

Hidayatullah.com--Tentara Amerika, Selasa kemarin mengumumkan kematian-kematian dari lima lagi prajuritnya yang berada di Iraq. Tahun 2007, merupakan tahun paling mematikan untuk para prajurit AS.
Lima pasukan Amerika yang meninggal itu diakibatkan serangan dua bom di pinggir jalan. Gregory Smith, Direktur divisi komunikasi-komunikasi Multi-National Force-Iraq mengatakan, peristiwa itu merupakan peristiwa sial bagi pasukan AS.
"Kita kehilangan lima prajurit kemarin dalam dua peristiwa yang sial, “ demikian ujar Smith kepada para wartawan di Baghdad. Pihak militer AS juga menambahkan, sebanyak empat dari para prajurit meninggal setelah satu ledakan dekat di provinsi Kirkuk, dan satu dibunuh di Anbar.
Meski demikian, para pejabat militer AS mengatakan, ada kecenderungan penurunan angka korban. Setidaknya, ada 39 kematian bulan Oktober. Sebelumnya, ada 65 korban bulan September dan 84 korban pada bulan Agustus.
Sedikitnya 852 personil militer Amerika sudah meninggal di Iraq semenjak AS memulai invasinya di Negeri 1001 malam itu Maret 2003 lalu. [alj/cha/www.hidayatullah.com]
 
Israel Menahan Dua Pemimpin Hamas di Tepi Barat


Rabu, 07 November 2007

Di tengah usulan perundingan damai, pasukan Israel justru dikabarkan menahan dua pejabat dari Hamas, termasuk seorang legislator di Tepi Barat

Hidayatullah.com--Di Kota Hebron, puluhan tentara Israel menyerang kediaman anggota Dewan Legislatif Palestina (PLC), Hatem Qufaisha dan kemudian menahannya. Serdadu Israel juga menculik Syaikh Mahir Kharraj elit Hamas di Tepi Barat setelah rumahnya digeledah di baldah lama di Nablus, utara Tepi Barat.
Israel menahan sekitar 40 legistlator Palestina. Kebanyakan dari mereka memiliki hubungan dengan Hamas.
Sementara itu, pasukan Israel juga menangkap Sheikh Maher al-Kharraz, seorang pemimpin senior politik Hamas, di kediamannya di KotaNablus. Selain Maher, Israel juga menangkap Ala’ Ghanim (25) di jalan Faishal, Ghaits Ghassan Awadah (23) dari kampung Yasiminah, Mahmod Rayiq Kalbunah (23) di jalan lembah Tuffah, Muhammad Ammar Abu Shalih (19) dari baldah lama dan Jalal Al-Halbuni (33) dari warga baldah lama di tengah kota.
Salah seorang sumber Hamas mengatakan, pasukan keamanan Palestina yang setia kepada Presiden Mahmoud Abbas telah menahan al-Kharraz menyusul direbutnya Jalur Gaza pada pertengahan Juni lalu oleh para Pejuang Hamas. Namun kemudian ia dilepaskan lagi. Dalam serangan itu, lima orang ikut ditahan.
Pasukan keamanan Palestina mulai menempati Nablus sejak minggu lalu menyusul perjanjian Palestina dengan Israel. Perjanjian itu menetapkan bahwa pasukan Israel mengambil kendali atas kota itu pada malam hari.
Ini adalah yang pertama kalinya Otoritas Nasional Palestina (PNA) menempatkan kembali pasukan keamanannya di kota itu, sejak Israel menguasainya dalam operasi militer berskala besar pada tahun 2002 yang dikenal dengan sebutan Perlindungan Pertahanan.
Sementara itu, sebagai protes atas aksi penculikan yang menimpa para pejabat resmi pemerintah Palestina. Hamas meminta otoritas Palestina yang dipimpin Presiden Abbas segara mengahiri dan menghentikan perundingan-perundingan sia-sia dengan penjajah Israel.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan Biro Penerangan Gerakan Hamas, ditegaskan, “Kami meminta kepresidenan untuk bersikap dengan jelas atas praktek-praktek yang dilakukan penjajah Israel. Sikap yang paling minimal adalah menghentikan peruntingan-perundingan sia-sia dengan penjajah Israel sebagai protes atas aksi-aksi yang mereka lakukan.” [cri/pi/www.hidayatullah.com]
 
10.000 Warga Muslim China akan Berangkat Haji


Rabu, 07 November 2007
Sebanyak 10.000 calon jamaah haji asal Tiongkok, China akan berangkat menuju Mekah. Rekor perjalanan haji dari negeri Komunis, ujar media setempat


Chinese_Muslim2.jpg


Hidayatullah.com—Sebagaimana dikutip China News Service (CNS), jumlah jamaah haji Tiongkok tahun ini akan melampaui 10 ribu orang. Menurut NCS, catatan ini merupakan suatu rekor sepanjang sejarah.
Menurut informasi Biro Urusan Keagamaan Negara Tiongkok kemarin, musim haji tahun ini dimulai pada tanggal 18 sampai tanggal 22 Desember, pesawat carter pertama akan diterbangkan langsung dari Kota Lanzhou, Tiongkok barat laut ke Mekah pada tanggal 15 bulan ini.
Untuk melindungi hak dan kepentingan para Muslim yang naik haji ke Mekah, "Peraturan Urusan Keagamaan" Tiongkok menetapkan, urusan naik haji kaum Muslim Tiongkok ditangani oleh organisasi keagamaan nasional. Tiongkok tahun ini akan mengirim sebuah rombongan yang terdiri dari personel Asosiasi Agama Islam Tiongkok dan 68 anggotanya, dengan diikuti pula dokter dan penerjemah untuk melayani warga Tiongkok selama naik haji di Mekah.
Meski China dikenal mayoritas Komunis dan masih kurang ramah dengan Islam, namun Islam telah hadir di negeri itu selama lebih 1300 tahun. Sampai hari ini, diperkirakan lebih dari 20 juta warga Muslim di negeri itu. Mereka tersebar 10 suku, termasuk etnik Huizu, Uygur, Kazakh, Kirgiz, Tajik, Uzbek, Tatar dan lain-lainnya.
Menurut suatu penerbitan resmi tahun 1998, ada sekitar 32,749 masjid di seluruh Republik China, dengan 23.000 di provinsi Xinjiang. Dengan demikian, ada kenaikan peningkatan Islam di Negeri China. [Chine News Service/hid/cha/www.hidayatullah.com]
 
Muslimin Di Barat Wajib Ikut Pemilu

Kamis, 08 November 2007

Keputusan mujama’ fiqh al islami menyerukan, agar kaum Muslim yang hidup di Barat wajib mengikuti Pemilu. Ini demi kemaslahatan

Hidayatullah.com--Muktamar Mujama’ Fiqh Al Islami ke 19 yang baru diselenggarakan di Makkah hari Selasa (6/11), menghasilkan beberapa keputusan, salah satunya adalah seruan kepada umat Islam yang hidup di negara-negara Barat agar ikut serta dalam Pemilu.
Masalah itu telah dibahas pada sesi ke 7 dalam muktamar tersebut. Hasilnya, Mujama’ Fiqh Al Islami mewajibkan kepada umat Islam yang hidup di negara-negara Barat untuk ikut serta dalam pemilu, baik itu pemilu parlemen atau yang lain. Mujama’ juga menyeru agar umat Islam bergabung dengan partai dan organisasi-organisasi kemasyarakatan, jika dengan cara itu mereka bisa memperoleh kemaslahatan besar atau bisa mencegah keburukan.
Para ahli fiqih menjelaskan bahwa organisasi-organisasi Islam di negara-negara non Muslim tidak mungkin memperolah hak mereka kecuali dengan menempuh cara itu, akan tetapi mereka juga mensyaratkan agar keikutsertaan umat Islam di dalam organisasi dan partai tidak menyebabkan mereka melakukan hal-hal yang diharamkan.
Muktamar itu dihadiri banyak ulama dari berbagai belahan dunia, yang dipimpin oleh Mufti Besar Saudi dan Ketua Hai’ah Kibar Ulama Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah Alu As Syaikh, juga dihadiri Ketua Umam Rabithah Dr. Abdullah bin Abdul Muhsin At Turki, serta Ketua Umum Mujama’ Dr. Shalih bin Zabin Al Marzuki. [Al Arabiya/thoriq/www.hidayatullah.com]
 
Pejuang Muslim Rebut Kota Madyan di Pakistan


Kamis, 08 November 2007

Para pejuang Muslim dikabarkan telah berhasil merebut dan menguasai kota Madyan, sebuah kota di Pakistan baratlaut. Biasanya, Amerika tak akan diam

Hidayatullah.com--Pejuang Muslim berhasil merebut dan menguasai Madyan, sebuah kota di Pakistan baratlaut Selasa dan menaikkan bendera mereka di atas sejumlah bangunan setelah pasukan keamanan menyerah.
Kota Madyan adalah kota ketiga yang dikuasai secara efektif oleh para pengikut pemimpin agama Maulana Fazlullah, yang minta diberlakukannya hukum Syariah Islam di bekas daerah peristirahatan wisatawan Swat.
"Mereka merebut kota Madyan hari ini, mereka telah menyerbu kota Matta dan Khawasakhela dalam serangan mereka sebelumnya," kata seorang polisi yang tidak menyebut nama. Polisi telah menyerahkan senjata, kendaraan dan kendali mereka sepenuhnya atas sejumlah pos polisi setempat. "Militan meneruskan kemajuan mereka," kata pejabat polisi itu.
Sejumlah warga mengatakan pejuang Muslim telah menguasai sepenuhnya Madyan dan meronda kota itu. Beberapa saksi mengatakan para pendukung Fazlullah telah mengerek bendera mereka di atas bangunan pemerintah dan menjaga tempat-tempat penting, seperti bank dan sejumlah pusat pertokoan dan perkantoran.
Sedikitnya 37 polisi dan tentara paramiliter telah meninggalkan pos polisi penting tanpa perlawanan setelah pejuang Muslim itu mengepung kota tersebut dan menjamin bahwa mereka tidak akan diganggu.
Sumber pejuang Muslim mengatakan polisi telah menyerahkan 35 senapan serbu Kalashnikov, menyusul pembicaraan dengan polisi dan pasukan keamanan yang setuju untuk mundur tanpa kontak senjata. Polisi juga telah mundur dari dua pos polisi penting lainnya di desa yang berdekatan.
Pemerintah telah mengerahkan 2.500 tentara ke Swat pekan lalu untuk menghadapi Fazlullah, yang juga dikenal sebagai ulama radio karena pidatonya di stasiun radio pribadinya, yang mana ia menyerukan perang suci terhadap pemerintah.
Lebih dari 150 pejuang Muslim tewas dalam sejumlah bentrokan dengan pasukan keamanan dalam sepekan terakhir.
Penduduk setempat juga menyebutkan bahwa kemenangan kelompok Muslim bersenjata itu diumumkan lewat radio yang dimiliki oleh Maulana Fadhlullah, salah satu ulama Pakistan yang terkenal dekat dengan Taliban.
Para saksi mata menyaksikan bahwa pasukan Muslim bersenjata itu mengibarkan bendera simbol harakah Maulana Fadhlullah di markas-markas militer dan bangunan-bangunan resmi pemerintah.
Namun biasanya, melihat berbagai kasus, Amerika Serikat (AS) tak akan tinggal diam. [aljazeera/mafkarah Al Islam/ant/thoriq/www.hidayatullah.com]
 
2007: Tahun “Berdarah” Bagi Tentara Amerika di Iraq


Kamis, 08 November 2007

Enam prajurit AS tewas dalam serangan bom di Iraq. Ssehari sebelumnya, 5 tentara AS juga tewas. Tahun 2007, tahun ‘berdarah’ bagi AS di Iraq

Hidayatullah.com--Terbunuhnya 6 tentara Amerika di Iraq pada hari Selasa (6/11) telah menjadikan tahun 2007 adalah tahun palimh banyak jumlah tentara Amerika yang tewas dibanding tahun-tahun sebelumnya, sejak perang Iraq berlangsung.
Amiral Greek, juru bicara militer Amerika dalam jumpa pers di Bagdad, menyatakan bahwa 6 tentaranya tewas ketika dua bom di lokasi berbeda meledak di jalan yang mereka lalui pada hari Senin (5/11).
Dengan terbunuhnya 6 tentara, maka pada tahun 2007 jumlah tentara yang terbunuh di Iraq sebanyak 854 jiwa. Angka itu melebihi jumlah korban pada tahun-tahun sebelumnya.
Pada tahun 2003, korban tewas dari kalangan militer Amerika sebanyak 486, pada tahun 2004 korban tewas mencapai 849, pada tahun 2005 jumlah korban tewas mencapai 846 dan pada tahun 2006 jumlah korban tewas menurut keterangan pemerinta Amerika sebanyak 822 tentara.
Khusus tahun 2007, jumlah tentara Amerika yang tewas di Iraq terperinci sebagai berikut, pada bulan Januari 83 tentara tewas, bulan Februari 81 tentara tewas, pada bulan Maret 81 tentara, pada bulan bulan April 104 tentara, pada bulan Mei 26 tentara, pada bulan Juni 101 tentara, pada bulan Juli 79 tentara, pada bulan Agustus 84 tentara, pada bulan September 65 tentara, dan pada bulan Oktober 40 tentara, serta awal November 10 tentara. [iol/thoriq/www.hidayatullah.com]
 
Kapitalisme Terbukti Gagal

HTI-Press—Kapitalisme menunjukkan kerapuhannya dalam menopang ekonomi dunia. Kerapuhan itu berlangsung tidak hanya di negara-negara miskin dan berkembang, tapi juga di negara-negara maju yang menjadi pengusung ideologi tersebut. Bursa saham sebagai salah satu pilar kapitalisme global rontok

Di sisi lain, kapitalisme dengan ekonomi sektor non riilnya terbukti tidak mampu menyejahterakan umat manusia. Bangunan ekonomi spekulan itu hanya menguntungkan kalangan pemilik modal dan kaum borjuis. Oleh karena itu, terkait dengan Indonesia, kita harus melepaskan diri dari jerat kapitalisme global. Pilihannya hanya satu yakni ke sistem ekonomi Islam. Demikian kesimpulan diskusi bulanan Forum Kajian Sosial Kemasyarakatan (FKSK) ke-32 yang berlangsung di Jakarta, Senin.

Diskusi ini menghadirkan tiga pembicara yakni Dr Rizal Ramli (mantan Menko Ekuin), Dr Fuad Bawazier (mantan Menkeu), dan Tun Kelana Jaya (Lajnah Maslahiyah DPP HTI). Acara yang mengangkat tema ”Rontoknya Bursa Saham Dunia” ini dihadiri sekitar 200 orang dari berbagai kalangan seperti anggota DPR, aktivis ormas Islam, mahasiswa, dan tokoh masyarakat.

Rizal mengatakan lebih dari 40 tahun Indonesia terjerat kapitalisme global. Akibatnya, kondisi ekonomi Indonesia sangat terpengaruh oleh kondisi ekonomi dunia yang dikendalikan oleh para kapitalis. Ciri ekonomi kapitalistik yaitu adanya periode booming dan resesi. ’’Bagi negara yang struktur ekonominya kuat, fluktuasi itu tak terlalu bermasalah. Tapi bagi negara lemah, naik turunnya akan luar biasa,’’ katanya.

Ia menyebut contoh Indonesia yang 10 tahun lalu terpukul krisis ekonomi yang hingga kini belum pulih. Pada saat awal, yang terpukul adalah para konglomerat. Namun kini yang terpukul justru kalangan menengah ke bawah karena pemerintah tak mampu menstabilisasi harga kebutuhan pokok. Dalam kondisi seperti ini, kata Rizal, krisis ekonomi berikutnya kemungkinan besar akan terjadi.

Krisis di Indonesia memang tidak bisa dilepaskan dari rezim global. Menurut Fuad Bawazier, kendati pemerintahan Indonesia berganti-ganti, sebenarnya rezim ekonominya tidak berubah. Mereka adalah kaki tangan kapitalisme global, yang di Indonesia dikenal sebagai Mafia Berkley. ’’Mereka ini tak peduli siapa yang berkuasa. Yang terpenting adalah bagaimana rezim ini tetap bertahan,’’ katanya.

Ia menilai rontoknya bursa saham hampir di seluruh dunia bukan suatu yang aneh, sebab bursa saham memang bersifat spekulatif. Sistem seperti ini tidak ada pengaruhnya terhadap kesejahteraan rakyat dan umat manusia. Ia mengutip data dari Bank Dunia bahwa hanya 1,3 persen penduduk dunia yang hidup layak. Sedangkan uang yang beredar di sektor non riil mencapai 700 trilyun dolar. Bandingkan uang yang beredar di sektor riil yang hanya 1 trilyun dolar. Sangat tidak seimbang.

Kendati muncul dengan berbagai data yang cukup baik tentang kerusakan sistem ekonomi kapitalis, kedua pembicara ini tidak menawarkan sistem alternatif sebagai penggantinya. Rizal mengajukan gagasan ’jalan baru’, jalan anti neokolonialisme dan pemimpin yang memiliki karakter dan visi yang kuat.

Sementara itu Tun Kelana Jaya menyatakan tidak ada harapan sedikitpun untuk memperbaiki sistem ekonomi yang rusak. Sistem itu harus diganti. Tidak ada jalan lain kecuali kembali kepada sistem Islam, sebuah sistem yang berasal dari Yang Maha Haq dan sesuai dengan fitrah manusia.

Ia mengingatkan, kembali kepada sistem Islam tidak sekadar ’men-syariahkan’ semua unsur-unsur ekonomunya dengan memberi label syariah. Lebih jauh dari itu adalah mengubah paradigma dasar sistem ekonomi itu sendiri. ’’Ibarat komputer yang sudah kena virus, maka harus di install ulang,’’ tandasnya. (LI/mujiyanto)
 
Ringtone Al-Quran Masih Jadi Perdebatan di Saudi


Kamis, 08 November 2007



Bermacam nada atau suara untuk ringtone telepon HP. Asal jangan penggalan ayat-ayat Al-Quran. Sebab di Arab Saudi, hingga kini masih jadi perdebatan serius

Hidayatullah.com—Sampai hari ini, ayat-ayat Al-Quran yang dijadikan ringtone masih memicu perdebatan para ilmuwan di Arab Saudi. Demikian dikutip AFP.
"Para ilmuwan terbagi-bagi pendapatnya soal penggunaan Al-Quran sebagai ringtone telepon selular," demikian ditulis Al-Hayat, seperti dilansir AFP Selasa (6/11) kemarin.
Baru-baru ini, Dewan Ilmu Hukum Islam bertemu selama 6 hari di Mekah. Yang dibahas, diantaranya adalah masalah ringtone. Dalam pertemuan itu, 70 pemuka agama Islam dan para ilmuwan mengusung topik-topik penting.Beberapa tahun belakangan ini memang banyak ilmuwan Islam, khususnya dari Mesir, yang mengecam penggunaan ayat Al-Quran sebagai ringtone. Alasannya, tindakan itu dinilai sembrono.
"Para ilmuwan terbagi-bagi pendapatnya soal penggunaan Al-Quran sebagai ringtone telepon selular," demikian ditulis surat kabar setempat, Al-Hayat.
Selain di Arab, di India, perdebatan seperti ini sudah terjadi setahun lalu. Dalam sebuah seminar, beberapa pemuka agama Islam di negeri itu meminta pengguna ponsel untuk tidak memakai ayat-ayat Al-Quran sebagai ringtone ponsel. [ahy/dtn/www.hidayatullah.com]
 
Uskup Maroni: Kelompok 14 Maret, Penyebab Utama Krisis di Libanon

Kamis, 08 November 2007


Para uskup Maroni Libanon menyatakan bahwa kelompok 14 Maret yang bersikeras dengan sikapnya sebagai penyebab utama krisis di Libanon

Hidayatullah.com--Para uskup Maroni Libanon menyatakan bahwa kelompok 14 Maret yang bersikeras dengan sikapnya merupakan penyebab utama krisis di Libanon.
Menurut Kantor Berita IRNA dari Beirut, para uskup Maroni seusai sidang yang dipimpin oleh Nasrollah Safir, hari Rabu menyatakan, "Sikap kelompok 14 Maret tak hanya mengacaukan sistem demokrasi Libanon, tapi juga menyebabkan perpecahan di negara ini."
Para uskup memperingatkan bahwa kondisi Libanon yang mengkhawatirkan ini menyebabkan pemuda-pemuda dan para cendekia negara ini memilih berimigrasi ke negara-negara Arab, bahkan ke negara-negara Barat.
Para uskup juga mengajak seluruh kelompok politik Libanon untuk menyepakati pelaksanaan pemilihan presiden pada waktu yang sudah ditentukan. Masa kepresidenan Emil Lahoud berakhir pada tanggal 24 November. [irb/www.hidayatullah.com]
 
Militer Amerika Membebaskan 500 Tahanan Iraq


Jumat, 09 November 2007


Militer Amerika membebaskan 500 dari hampir 2o ribu tahanan yang masih berada dalam pengawasan AS. Langkah AS menarik perhatian warga Iraq

Hidayatullah.com--Militer AS membebaskan 500 tahanan dalam satu acara Kamis di Camp Victory, satu pangkalan dekat bandara Baghdad, kata jurubicara Mayor Winfield Danielson kepada AFP.
"Sekitar 500 tahanan telah dibebaskan hari ini," katanya.
Pembebasan mereka adalah bagian dari satu program yang dijalankan oleh kantor Wakil Presiden Iraq Tareq al Hashemi bekerjasama dengan militer AS bagi pembebasan segera mereka yang ditahan tanpa tuduhan untuk waktu yang lama.
Sekitar 20.000 orang ditahan di penjara-penjara yang ditangani AS di Iraq, sebagian besar di CampBucca dekat kota pelabuhan selatan Basra dan di CampCropper dekat Baghdad.
Banyak di antara mereka ditahan tanpa tuduhan selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun.
MiliterAS mengatakan waktu rata-rata seorang tahanan berada dalam satu dari dua penjara adalah satu tahun.
Sebelumnya, tahun 2004 lalu, gelombang pertama pembebaskan adalah 60 orang lebih.
Penguasa sipil tertinggi AS untuk urusan pembangunan kembali pasca perang Iraq Paul Bremer memang pernah mengumumkan akan membebaskan berturut-turut sebagian tahanan Iraq.
Mengenai syarat pembebasan, Bremer mengatakan, semua orang yang dibebaskan harus memberi jaminan atas tindakannya di kemudian hari, dan sebelum keluar dari penjara, mereka pribadi harus menandatangani sebuah pernyataan untuk melepaskan konfrontasi.
Bremer menyatakan, orang yang dibebaskan sebelumnya tidak langsung ambil bagian dalam serangan kekerasan yang ditujukan terhadap tentara Amerika, dan juga tidak terlibat dalam tindakan kriminal yang serius lainnya. Mereka yang tangannya berlumuran darah orang Iraq dan darah orang asing tidak akan dibebaskan.
Amerika terus menjadi bulan-bulan serangan warga dan para pejuang mujahidin. Pembebasan ini dianggap sebagai kebijakan penghibur tentara Amerika di Iraq untuk menarik hati dan mengusahakan kerja sama penduduk setempat. [ant/hid/www.hidayatullah.com]
 
India Larang Warga Kashmir Ibadah Haji


Jumat, 09 November 2007


Nasib kurang beruntung masih berpihak pada warga Muslim Kashmir. Puluhan tahun dalam cobaan, kini, pemerintahan India melarangnya ke baitullah


Hidayatullah.com--Piihak berwenang India mengatakan telah melarang 300 warga Muslim Kashmir untuk menunaikan ibadah haji tahun ini ke Arab Saudi karena mereka diduga mempunyai kaitan dengan pemberontak.
Semua warga Muslim India yang berniat menunaikan ibadah haji harus diperiksa oleh badan keamanan negara itu.Menurut polisi, mereka yang dilarang - termasuk politisi separatis - didapati mempunyai kaitan dengan pemberontak. Tuduhan seperti memang sering dilakukan pada kaum Muslim di mana saja.
Pihak berwenang keamanan berpendapat, warga KashmirIndia mungkin menggunakan kesempatan ibadah haji untuk berhubungan dengan kontak mereka dari Pakistan.
Perlawanan yang sudah berlangsung 18 tahun di Kashmir terhadap pemerintahan India sejauh ini telah menelan lebih dari 42 ribu jiwa. [abcn/www.hidayatullah.com]
 
Israel Kembali Perluas Permukiman Yahudi


Jumat, 09 November 2007


Di saat berbagai kalangan melakukan pembicaraan dalam penyelesaikan konflik Palestina, diam-diam Israel justru memperluas pemukiman Yahudi

Hidayatullah.com---Pembangunan permukiman-permukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki meningkat, sementara Israel dan Palestina berencana akan melancarkan proses perdamaian Timur Tengah, kata satu kelompok pengawas pemukim.
"Di 88 permukiman, pembangunan sedang dilakukan, mulai dari sebuah rumah tunggal sampai pada proyek-proyek besar terdiri puluhan dan ratsuan unit rumah," kata kelompok Perdamaian Sekarang Israel dalam sebuah laporan periode Mei sampai Oktober.
Mengutip statistik-statistik pemerintah yang disiarkan Juni, kelompok itu mengatakan jumlah pemukim di Tepi Barat mencapai 267.500 orang, atau peningkatan tahunan 5,8 persen, dibanding 1,8 persen pertumbuhan di Israel dalam periode yang sama.
"Ini berarti bahwa pertumbuhan permukiman jauh lebih banyak ketimbang 'pertumbuhan alami' dan termasuk migrasi besar-besaran para pemukim di Tepi Barat," kata laporan itu.Awal pekan ini PM Israel Ehud Olmert berikrar akan memulai kembali proses perdamaian sesuai dengan apa yang disebut peta jalan, satu rencana bagi perdamaian dengan Palestina yang disusun tahun 2003.
Dokumen itu, yang tidak mengalami kemajuan dalam empat tahun belakangan ini, menyerukan pembekuan kegiatan pembangunan permukiman dan meninggalkan semua permukiman yang dibangun setelah Maret 2001.
Israel dan Palestina terlibat dalam diskusi-diskusi beberapa pekan belakangan ini menjelang pertemuan perdamaian internasional yang disponsori AS yang menurut rencana diselenggarakan di Annapolis, Maryland akhir tahun ini.
Israel pernah menegaskan pihaknya akan membatasi permukiman-permukiman pada "pertumbuhan alami" tetapi laporan itu mengatakan 600 unit rumah untuk warga Yahudi ultra ortodoks dibangun di permukiman Givat Zeev, baratlaut Yerusalem.
Laporan itu juga mengacu pada pembangunan Jalan E-1 yang kontroversial, yang menurut Israel bertujuan untuk membantu lalu lintas warga Palestina tetapi pihak Palestina menuduh bahwa itu adalah bagian dari proyek untuk memisahkan sebagian Tepi Barat. Jika rencana itu diwujudkan, "maka itu dapat menutup pintu peluang untuk mencapai satu perjanjian permanen dengan Palestina," kata laporan itu.
Israel menduduki Tepi Barat pada 1967 tetapi tidak pernah menganeksasi wilayah itu, yang Palestina tuntut masuk bagian dari sebuah negaranya di masa depan. Sampai hari ini, semua permukiman di Tepi Barat ilegal berdasarkan hukum internasional. [gbn/www.hidayatullah.com]
 
Bhutto Ancam Gerakkan Warga Pakistan


Jumat, 09 November 2007


Benazir Bhutto kemarin menyerukan warga Pakistan untuk melakukan protes massal. Nasib Pervez Musharraf berada di ujung tanduk


bhutto.jpg



Hidayatullah.com-- Benazir berikrar akan melakukan unjukrasa di Rawalpindi, Jumat ini, kendatipun polisi mengancam akan menindak tegas aksi itu. Selain itu mantan orang nomor satu Pakistan ini juga menyerukan satu gerakan "berjalan kaki" pada 13 November dari Kota Lahore di timur negara itu ke Islamabad.
Mantan Perdana Menteri Pakistan Benazir Bhutto, menyerukan aksi ini sebagai terhadap Presiden Pervez Musharraf atas tindakannya yang memberlakukan keadaan darurat.
"Saya menyerukan kepada semua kekuatan politik untuk bergabung dan saya akan ke Lahore. Saya menginginkan mereka bergabung dengan kita dan kita akan melakukan jalan kaki pada 13 November dari Lahore ke Islamabad."
Benazir mengancam akan berpawai ke Islamabad kalau Jenderal Musharraf tidak mau memenuhi tuntutan pihak oposisi. Tuntutan itu antara lain adalah pencabutan keadaan darurat, dan mengadakan pemilihan umum Januari depan.
Tolak Berunding
Benazir Bhutto tiba di Islamabad Selasa lalu untuk mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin politik mengenai status negara dalam darurat, namun dia mengatakan tak berencana untuk bertemu dengan Presiden Pervez Musharraf.
Setiba di bandara Islamabad, Bhutto, yang mengenakan pakaian yang menjadi ciri khasnya yakni kerudung putih, melambaikan tangan kepada para pendukungnya melalui kendaraan empat-kali-empat yang terbuka di bagian atasnya.
Dia kemudian meluncur ke rumahnya di kota di tengah penjagaan keamanan yang ketat. Ini adalah kunjungan pertama Bhutto ke ibukota sejak dia kembali ke Pakistan 18 Oktober dari delapan tahun pengasingannya atas tuduhan korupsi, kepulangan yang disambut dengan dua bom yang menewaskan 139 orang.
Sekretaris pribadi Benazir Bhutto, Naheed Khan, mengatakan bahwa para anggota parlemen dari Partai Rakyat Pakistan (PPP) moderat yang dipimpinnya, akan memboikot sidang parlemen Rabu untuk memprotes status negara darurat.
Mereka juga akan mengadakan aksi protes di luar gedung majelis nasional, kata Khan kepada para wartawan di luar rumah Bhutto di Islamabad, meskipun hal itu belum jelas apakah Bhutto akan ikut ambil bagian dalam aksi tersebut.
Benazir Bhutto, yang menjadi perdana menteri dari 1988 sampai 1990 dan lagi dari 1993 sampai 1996, bererncana akan berpidato dalam satu pertemuan umum di Rawalpindi, kota garnisun di tengah Islamabad, Jum'at.
Dia mengatakan dalam konferensi pers di kediamannya bahwa partainya berencana akan mengadakan rapat umum mengenai pemilu di Rawalpindi 9 November. "Namun sekarang kami telah memutuskan rapat itu akan menjadi pertemuan protes terhadap pemberlakuan status darurat."
Bhutto Kamis lalu terbang ke Dubai, namun kembali pulang ke negaranya setelah keputusan Musharraf memberlakukan status negara dalam darurat Sabtu lalu.
Penguasa militer Musharraf dan Bhutto telah melakukan kontak beberapa bulan untuk membahas kemungkinan kesepakatan bagi-kekuasaan setelah pemilihan umum Januari.
Musharraf memberinya amnesti berkaitan dengan tuduhan korupsi pada Oktober lalu, yang mengizinkannya kembali ke negaranya.
Sebelumnya Bhutto mengadakan pembicaraan dengan para tokoh lain dari kubu oposisi tentang strategi untuk mencabut keadaan darurat yang ditetapkan oleh Presiden Pervez Musharaf.
Hingga kemarin, penguasa Pakistan telah menangkap lebih dari 800 pendukung mantan PM Benazir Bhutto dan menuduh empat penentang Presiden Pervez Musharraf sebagai pengkhianat.
Tindakan represif tersebut merupakan bentuk pengabaian Presiden Musharraf atas seruan Amerika untuk mengakhiri keadaan darurat di Pakistan. Selain melakukan penyerbuan dan penangkapan terhadap aktivis oposisi, Musharraf melakukan keadaan darurat dan menutup semuka kantor pers.
Namun tindakan represif Musharraf ini tak dianggap sebagai pelanggaran oleh Amerika Serikat (AS) yang dikenal sebagai pelindung setia Pervez Musharraf. [cha, berbagai sumber/www.hidayatullah.com]
 
Muslim Sydney Bertekad Bangun Sekolah Islam




Sabtu, 10 November 2007

Kaum Muslim Sydney tetap bertekab membangun sekolah Muslim bagi komunitas mereka. Stigma “teroris” masih mempersulit posisi kaum Muslim

Hidayatullah.com--Muslim di Sydney bertekad mempertahankan rencana pembangunan sebuah sekolah Islam guna mengakomodir kebutuhan pendidikan minoritas muslim di Australia, sekalipun mendapat penentangan sengit.
"The Qur'anic Society tidak ada hubungannya dengan kelompok milisi," tandas Jeremy Bingham, jubir untuk organisasi yang mensponsori proyek itu. Kelompok yang berbasis di Sydney mengusulkan pembangunan sekolah di Camden, sebuah kota satelit di tenggara Sydney. Rencana ini mendapat tentangan keras warga, dewan kota dan anggota dewan.
Menurut Bingham, pihaknya tidak diundang dalam rapat warga Camden sehingga dewan kota tidak punya alasan untuk menolak aplikasi mereka karena semua persyaratan telah terpenuhi. Ia menilai pembangunan sekolah itu bisa mengakomodir kebutuhan umat muslim yang semakin berkembang.
"Tujuan mereka adalah menyediakan sekolah sehingga anak-anak mendapatkan pendidikan yang layak, selain juga sesuai dengan perintah agama," tambahnya.
Banyak daerah di selatan Sydney kini dihuni para imigran dari Timur Tengah. Kebanyakan dari mereka adalah muslim Irak. Saat ini umat Islam di Australia mencapai sekitar 300.000 jiwa, atau mewakili 1,5 persen dari warga negeri kangguru yang seluruhnya mencapai 20 juta jiwa. Islam adalah agama terbesar kedua setelah Kristen.
Laporan terbaru dari pemerintah menyebutkan bahwa kaum minoritas muslim kini dihadapkan pada Islamofobia yang mendalam di kalangan warga Australia lainnya. Mereka juga mengalami perlakuan diskriminasi ras yang lebih besar ketimbang sebelumnya. Umat Islam setempat menuding pemerintah pimpinan PM John Howard telah menambah rasa kebencian warganya terhadap Islam karena menganggap mereka sebagai musuh dari dalam. [iol/www.hidayatullah.com]
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.