Sy di GSJK. Yg melayani tuh mrk belajar hidup oleh iman, yg melayani ada yang full time dan tidak, klo yg tidak biasa bekerja sendiri. Yg full time tidak dpt gaji, tp mrk belajar bersandar pada Tuhan.
Di sini nih pelajaran untuk semua kaum saleh, yg bekerja dan jg yg melayani. Yg bekerja belajar menggunakan uang sesuai pimpinan Tuhan dan yg melayani bersandar.

Misal sy bekerja dpt uang kemudian ketika berdoa teringat saudara siapa dan Tuhan mendorong kita untuk persembahan ke Saudara/i tertentu, ya kt belajar memberikan, tp tdk secara langsung kt tulis sj namanya di amplop, terus di masukkan kotak persembahan. Nanti itu akan diserahkan kepada saudara yg bersangkutan. Tp ini tidak pernah diumumkan, kecuali kt tahu ada saudara yg sdg kesusahan sakit keras dan butuh biaya besar dan kt tahu dia tidak akan sanggup, terkadang diumumkan ttp kadang ada sebagian orang yg memang bersedia menanggung, tp nama tidak pernah diberitahukan, biasanya secara diam2x.
Tp sy rasa administrasi tiap 'gereja' tuh berbeda2x.

Biarlah uang yg kita persembahkan kpd 'gereja' sepenuhnya sdh di tangan Allah, klo ada yg menyalahgunakan biar Allah sendiri yg menyelesaikan. Krn kt tidak seharusnya mencela orang yg melayani.

GBU