• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Barang Yang Paling Mahal Di Dunia

nawainruk

IndoForum Beginner C
No. Urut
13889
Sejak
8 Apr 2007
Pesan
712
Nilai reaksi
34
Poin
28
Bukannya mobil Roll Royce ataupun istana di England, melainkan perasaan “kasih”, kenapa? Lihat saja pak Harto yg mempunyai uang yang ber-jubel2 banyaknya, beliau tidak bisa membeli dan mendapatkan kasih yang murni dari rakyatnya. Money can buy sex, but not love!

Sebagian besar text dari lagu2 gereja maupun lagu2 pop hampir semuanya ada kaitannya dgn love entah antara kasih Sang Pencipta dgn manusia ataupun antar sesama manusia. Dan hampir tiap orang sehat di dunia ini memiliki perasaan kasih, tetapi kebalikannya hampir tiap orang membutuhkan rasa kasih.

Sebenarnya dgn mudah tiap orang bisa memberikan rasa kasihnya kepada siapapun juga, bahkan Sang Pencipta telah memberikan kepada kita perasaan kasih dgn tiada batasnya alias no limit, jadi walaupun Anda berikan dan bagikan rasa kasih Anda kepada jutaan orang di dunia ini, perasaan kasih yang Anda miliki tidak akan berkurang sedikitpun juga.

Kita mulai dgn yg paling mudah saja dahulu, ialah “senyum” Sang Pencipta memberikan kepada kita wajah yg bisa bersenyum, tetapi kita sendiri yg harus melakukannya. Memberikan senyum kepada tiap orang tidak akan mengurangi perbendaharaan senyum Anda, tetapi kenapa begitu banyak oranh susah dan pelit sekali memberikan senyumnya. Apakah senyum Anda itu sedemikian mahalnya?

Apalagi memberikan kasih ini lebih susah lagi untuk didapatkannya. Di dunia ini banyak sekali yg disebut Tourist Cinta, ini tidak sama dgn Tourist Sex,yg disebut sebagai tourist cinta itu ialah orang yg hanya mememberikan dan menunjukkan rasa kasihnya maximum setahun 4 kali, ialah pada waktu HUT, hari perkawinan, Valentine day dan Mother day, bahkan bagi banyak orang kalau hari ulang tahunnya enggak lupa aza udah bagus.

Tiap orang mencintai orang yg mereka kasihi entah itu suami/istri, anak mapun orang tuanya, tetapi rasanya sangat sukar sekali bagi kita untuk menunjukan ataupun mengucapkan rasa kasih kita kepada mereka. Jawaban yg sering saya dengar: “Apakah enggak cukup saya belikan dia BMW, pakaian dari Chrisian Dior dan gelang sebesar pelek beca?”

Mereka pikir dgn memberikan hadiah yg mahal2 bisa menggantikan rasa kasih yang partnernya sangat butuhkan! Memberikan kasih tidak selalu harus berkaitan dgn hadiah yg mahal2 saja, satu kecupan manis, satu belaian mesra, satu ucapan kalimat “I love you”, bahkan satu jabatan tangan yg erat pun sudah bisa menunjukan rasa kasih kita kepada sesama manusia.

Kasih tidak ada kaitannya dgn uang ataupun materi melainkan dgn waktu dan perasaan, berikanlah sedikit waktu dan perasaan Anda kepada mereka yg membutuhkannya. Dan apakah Anda tahu bahwa baa…aaanyak sekali orang disekitar kita yg haus dan membutuhkan kasih sayang. Kalau kita membacq artikel2 di milis banyak rekan2 yg membagikan kasihnya berupa kata2 yg bisa menghibur walaupun hanya sepatah maupun dua patah kata saja, tetapi percayalah ini akan sangat membantu sekali bagi mereka yg sedang membutuhkannya.

Kapan kita terakhir kali menelpon seseorang atau menulis kepada seseorang untuk memberikan kasih kita kepadanya hanya dgn menanyakan “How are you?” saja. Perkataan yg mungkin bagi banyak orang tiada artinya, tetapi terkadang bisa membantu menyegarkan rekan2 maupun kawan2 kita yg lainnya. Bagaimana kalau mulai hari ini kita sama2 lebih banyak membagikan kasih daripada membagikan kritikan?

Dgn sangat mudah kita bisa dan mampu menulis ribuan kata2 untuk mengritik tulisan orang, tetapi rasanya sangat sukar sekali menulis beberapa patah kata saja yg bisa memberikan motivasi maupun dorongan bagi tulisan seseorang, begitu juga dgn mudah kita menulis puluhan lembar surat untuk mengungkapkan rasa kesal hati kita, tetapi sukar untuk menulis sepatah atau dua patah kata untuk mengungkapkan rasa kasih kita. Apakah budaya kasih bangsa Indonesia sekarang sudah berubah menjadi budaya ngambek dan budaya mengritik terus-menerus?

Kapankah Anda mengucapkan perkataan “I love you!” terakhir kalinya kepada orang yg Anda kasihi?

Kapankah Anda memberikan bunga walaupun hanya setangkai kepada orang yg Anda kasihi?

Kapankah Anda memberikan spirit berupa kata2 penghargaan bagi partner, kawan, rekan maupun karyawan Anda?

Pernahkan Anda memberikan senyuman Anda kepada orang yg membutuhkannya, umpamanya seorang musafir, abang becak ataupun tukang sayur?

Pernahkan Anda bersedia dan mau mengundang mereka walaupun hanya untuk minum segelas air putih saja dirumah Anda?

Manusia lebih membutuhkan kasih daripada uang dan kasih adalah daya beli untuk kebahagiaan. Kebanyakan manusia bunuh diri bukannya, karena tidak ada uang, melainkan karena tidak ada kasih!
 
yaPz btuL! /no1 /no1

kasih saYank emG benda yg paLiNg mahaL yg ga isa di beli pake duiT!

sTuJU!
 
wow nice story..
hidup tanpa kasih sayang bagai nasi tanpa lauk..:D
Nice BrO
 
yup.../no1

but, ada yg bilang "all the pain money can buy..."

bener ga yah...?? :)
 
bagus bangeeettt... bner tuh, sekarang byk orang cuma bisa ngrasa kesel, jngkel, marah.. mrk ga tau kalo mereka bisa ngga ngerasa jengkel kalo mereka mau berbagi kasih, bukannya ngritik sifatnya si A, si B..
kalo sini bagi kasih dulu, situ juga pasti bales dg kasih kan?
mari kita tebarkan senyum kasih!! ^^
 
Betul di dunia ini orang bisa hidup hanya dengan kasih saja...
 
uang adalah kasih yang diberikan dalam bentuk harta.....
betul?
 
hmm.hm...

Inilah yang disebt kasih sayang yang tulus dari lubuk hati yang paling dalam dari seorang anak kepada neneknya...

Setiap pulang sekolah pada hari Sabtu, Afini selalu membawa makanan untuk neneknya di rumah. Itu dimulainya sejak ia bisa jajan sendirian, kelas dua sekolah dasar.
Ia memang sayang kepada neneknya yang sering membawanya jalan- jalan di halaman rumah ketika ia masih bayi.
Ia tidak tega melihat nenek menyambut dirinya di pintu masuk tanpa melihat bungkusan dari tangannya sedikit pun.
Namun ketika Afini sudah duduk di kelas empat suasananya menjadi lain. Neneknya sudah pikun. Mungkin karena penyakit stroke yang menimpanya setahun yang lalu. Sehingga beberapa lama tidak sadarkan diri. Malah sempat juga masuk rumah sakit. Apalagi usianya sudah lanjut. Hampir mendekati delapan puluh tahun.
Sukar dibayangkan bagaimana kesedihan Afini. Soalnya setiap kali memeluk neneknya sambil berkata, "Lihat, nek! Kami membawa makanan kesukaan nenek ...!" si nenek hanya bisa mengambil, lalu menyantapnya dengan puas, tanpa mengeluarkan kalimat sepatah kata pun. Paling juga tersenyum sambil mengangguk. Mungkin sebagai isyarat ucapan terima kasih.
Padahal Afini sudah berulang kali berkata,
"Nek! Ini Afini, nek! Cucu kesayangan nenek! Masih ingat kan kepadaku, nek!"
Terkadang Afini menangis sendirian di kamar mandi usai memberikan makanan. Mengapa neneknya tidak seperti dulu lagi.
"Bu! Tampaknya nenek tidak mengenalku lagi", ujar Afini seperti mau menangis di samping ibunya.
"Aku ingin nenek seperti saatku masih kecil. Tersenyum setiap bercerita tentang sejarah masa lalu".
Akhirnya Afini sadar. Ingatan neneknya sudah jauh berkurang. Tetapi ia yakin, semua itu bukan keinginan nenek, tetapi akibat penyakit stroke yang dideritanya.
Sekali waktu, ketika akan tidur malam, Afini kembali memeluk neneknya sambil berkata,
"Oh nek! Walaupun tidak mengenalku lagi namun yakinlah nek, aku sangat menyayangi nenek!".
Entah kenapa tiba-tiba air mata bergulir di pipi nenek. Afini dilihatnya dalam waktu lama. Ia tampak seperti hendak berkata. Tetapi tidak mampu selain hanya mengeluarkan bunyi datar.
"Afini ... lihatlah! Itulah keinginan nenek sebenarnya", kata ibu melihatnya dari jauh, "Kasih sayang! Keikhlasanmu membawa makanan itu lebih berharga bagi nenek daripada makanan itu sendiri"
Afini pun menangis sambil jalan perlahan menuju kamar tidurnya.
Esok pagi sebelum pergi sekolah Afini berkata kepada ibunya di dapur,
"Kalau begitu apa yang ibu katakan tadi malam, maka saya akan terus membawakan makanan untuk nenek setiap pulang sekolah hari Sabtu, lalu memeluknya, meskipun nenek tidak mengenalku lagi"
"Nak ... yang penting, bagaimana nenek merasakan kehangatan kasih sayang setiap kali kau peluk", ujar si ibu terharu sambil mencium Afini.
 
money can`t buy anything
but love can buy anyting we needed
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.