sone
IndoForum Junior A
- No. Urut
- 354
- Sejak
- 8 Apr 2006
- Pesan
- 3.404
- Nilai reaksi
- 155
- Poin
- 63

Kondisi finansial Advanced Micro Devices (AMD) saat ini tengah 'koma'. Disebut-sebut bahwa keterpurukan AMD ini dipicu oleh persaingan sengit dengan rivalnya, Intel.
Tatkala perusahaan Arab, Mudabala membeli saham AMD senilai USD 622 juta (USD 1 = Rp 9.345, sumber: detikcom), kondisi saham AMD mulai terpuruk di bursa saham, hampir USD 2 per saham, atau anjlok sekitar dua puluh persen. Alhasil, pendapatan AMD semakin tersungkur hingga ke tataran minus lebih dari USD 5 miliar.
Masalah serius AMD semakin kompleks karena harus berhadapan dengan upaya Intel untuk menekan kompetisi di luar pasar dengan memanfaatkan pangsa pasar dan kemampuan produksinya.
"Intel terus menyalahgunakan monopoli mereka dan oleh karena itu pemerintah dan agen regulasi di seluruh dunia terus mengikutinya," klaim Ruiz, pimpinan dan CEO AMD.
AMD juga menuding Intel berbisnis secara tidak fair, sebagaimana tuduhan yang dilayangkan oleh Uni Eropa dan Korea Selatan bahwa Intel adalah perusahaan yang anti-kompetisi. Namun, Komisi Dagang Amerika tidak akan menjatuhkan denda kepada Intel atas tudingan praktik anti-kompetisi ini.
"Coba tengok 5 tahun terakhir ini, semua inovasi di teknologi komputer dicetuskan oleh AMD, tak ada satupun inovasi yang datang dari Intel," ujar Hector Ruiz lagi, seperti dikutip detikINET dari Softpedia, Selasa (4/12/2007).
Ruiz memandang bahwa keterpurukan saham AMD disebabkan adanya "pesimistis berlebihan" dari pasar teknologi. Menurutnya AMD akan segera pulih, kondisi sakit ini hanya akan berlangsung selama satu hingga dua kuartal. Sebagai informasi, AMD telah menderita resesi sejak Januari 2006 silam, dan sepanjang waktu itu, perusahaan ini telah kehilangan sekitar 75 persen harga saham mereka, mulai dari USD 42 hingga terjun bebas ke USD 10 per saham
AMD Salah Strategi, Intel Menuai Sukses

Berdasarkan prediksi iSuppli tahun 2007 tentang penguasaan pasar chip, Intel bertahta di urutan pertama mengalahkan rivalnya AMD (Advanced Micro Devices). AMD pun harus puas dengan duduk di posisi 11.
Pendapatan chip Intel meningkat 7,7 persen, dari USD 31,5 miliar (USD 1 = Rp 9.380, sumber: detikcom) di tahun 2006 menjadi USD 33,97 miliar di tahun 2007. Intel sukses mengungguli semua industri semikonduktor dengan angka pertumbuhan 4,1 persen di tahun 2007. Demikian dikutip detikINET dari Newsfactor, Sabtu (1/12/2007).
Pangsa pasar Intel tahun ini meningkat menjadi 12,5 persen, naik dari 12,1 persen di tahun 2006. Di lain sisi, setelah sempat masuk ke daftar 10 besar untuk pertama kalinya tahun lalu, pendapatan AMD di tahun 2007 justru menurun dari US 7,5 miliar menjadi USD 5,8 miliar. AMD harus rela terdepak dari posisi 8 ke posisi 11.
Disebut-sebut, akar kekalahan AMD adalah karena AMD terlalu fokus pada pengembangan native quad core (chip empat inti yang ditanam di satu keping silikon). Sementara di sisi lain Intel mengkombinasikan dua chip dual core dalam satu keping silikon. Hal ini dinilai sebagai kekeliruan strategi AMD.
Uni Eropa Tuduh Intel Lakukan Monopoli
Pejabat Uni Eropa mengatakan bahwa mereka telah menuduh perusahaan prosessor ternama Intel melakukan tindak monopoli bisnis. Intel diduga menghalang-halangi akses konsumen terhadap rivalnya, perusahaan prosesor Advanced Micro Devices atau AMD.
Setidaknya, terdapat tiga tindakan Intel yang dianggap menyingkirkan AMD. Salah satunya, Intel disebut-sebut memberikan potongan harga yang cukup besar kepada produsen komputer agar membeli prosesor mereka.
Kemudian, Intel juga dituduh membayar produsen agar mereka menunda atau menghentikan penggunaan AMD pada produk mereka. Selain itu, Intel juga menjual CPU (Central Processing Unit) dengan harga rendah pada konsumen server.
"Tiga tindakan Intel tersebut ditujukan untuk menyingkirkan AMD dari pasaran dan merupakan strategi yang anti kompetisi," sebut perwakilan European Comission seperti dikutip detikINET dari AP, Sabtu (28/7/2007).
Intel mempunyai waktu selama 10 minggu untuk menjawab tuduhan ini. Mereka juga bisa meminta diadakannya sebuah pertemuan untuk mengajukan pembelaan. Dengan tuduhan-tuduhan Uni Eropa tersebut, Intel pun diharapkan mengubah cara berbisnisnya atau akan terancam denda
detikINET