Angela
IndoForum Addict A
- No. Urut
- 88
- Sejak
- 25 Mar 2006
- Pesan
- 41.971
- Nilai reaksi
- 25
- Poin
- 0
Kerap kali kita menemui kisah dimana orang tua tidak merestui hubungan sayang antara anaknya dengan orang lain. Biasanya sih alasannya untuk kebaikan anaknya tersebut. Padahal sebenarnya tidak demikian. Justru menciptakan sang anak sakit hati karena tidak bersama dengan orang opsi yg disayanginya.
Kendati demikian, orang tua sering punya alasan untuk hal itu. Bisa karena agama, adat istiadat, golongan, bahkan kekayaan. Itulah yg melatarbelakangi orang tua tidak merestui anaknya.
Quote:
Ilustrasi aje
TS adalah salah satunya. Tidak direstui oleh orang tua pihak wanita tu rasanya sakit & kecewa tau gak. Udah rela-rela ngelakuin apapun buat si doi, eh malah gak direstui, & dianya malah dijodohin. SAKIT CUK!
Kalau kisah ane ini kandas ya gan sist. Nah kalau kisah berikut ini bukan kandas, tetapi gantung menurut ane. Kenapa gantung? Ya karena gak ada penyelesaiannya. Direstui enggak, gak direstui terus bubaran juga enggak. Berikut kisahnya.
Quote:
Rahman & sajitha pasca diciduk
Sajitha & Rahman. Pasangan asal India ini saling kepincut karena mereka memang sudah bertetangga & saling mengenal satu sama lain. Jarak rumahnya aja cuma 500 m. Persis kayak kisah sayang TS. Hanya saja jarak rumah kami cuma 5 langkah wkwk.
Mereka ini sayang jarak jauh gan sis. jauhnya karena beda agama hehe. Rahman agama Islam, sajitha agama Hindu. Itulah mengapa rahman khawatir apabila ia tidak akan diterima oleh keluarga Sajitha yg beragama Hindu. Kalau sayang memang segalanya tidak nampak sebagai halangan ya gan sis (TS sambil mewek).
Akhirnya pada Februari 2010, mereka mengambil keputusan yg ane sebut tadi dengan "sayang itu membutakan". Yaitu mereka memutuskan hidup bersama meski secara diam-diam. Waduh ni resiko nih kayak gini. Ane dulu sempat punya pikiran kayak gini tetapi keburu sadar sama keuangan wkwk.
Quote:
Ilustrasi aje
Di bulan itu juga, Sajitha pun meninggalkan rumah tanpa memberikan pesan apapun kepada keluarganya. Hilang gitu aja pokoknya. Kayak dighosting pas PDKT gitu hehe. Akhirnya keluarganya pun menyangka kalau putrinya sudah mencapai meninggal.
10 tahun sudah berlalu & keluarga sajitha masih menyangka kalau putrinya ini sudah meninggal. Tapi, Bayangkan saja betapa terkejutnya kedua orang tua Sajitha setelah mendapati apabila putrinya masih hidup & sehat. Ternyata, selama lebih dari 10 tahun, Sajitha tinggal bersama pria pujaan hatinya tersebut di rumahnya, tanpa diketahui oleh siapapun. Ngerepotin aja jadi anak (dalam hati orang tuanya wkwk)
Kalian sudah menduga dong. Ternyata si Rahman inilah yg menyembunyikan sajitha di rumahnya. Karena rahman ini juga seorang tukang listrik, & mengpakai keahliannya untuk memasang kunci otomatis ke ruangan, yg sering terkunci untuk orang lain. Dia bahkan hingga menyambung kabel listrik yg menyetrum anggota keluarganya kalau mereka terlalu dekat dengan pintu tersebut. Emang rada gila sih si rahman ini.
Tingkah laku Rahman yg aneh & tidak menentu menciptakan keluarganya berpikir bahwa dia menderita penyakit mental. Dia juga mulai makan dalam jumlah akbar tetapi tidak makan di depan keluarganya & membawa makanan ke kamarnya, mungkin untuk dibagikan dengan Sajitha. Oya jelas itu yg dilakukannya dong. Eh btw ane jadi ingat film korea judulnya 'Parasite' hehe.
Cerita pecah ketika Rahman yg sudah hilang selama tiga bulan ditemukan di kota terdekat oleh saudaranya. Ketika dihentikan oleh polisi, Rahman memberi tahu saudaranya bahwa dia tinggal bersama seorang gadis di sebuah rumah kontrakan di desa terdekat. Tentu ini adalah kabar yg sangat membagongkan ya gansis. Akhirnya mereka dilaporkan & di sidang.
Ketika mereka di sidang di pengadilan, pasangan itu mengaku bahwa mereka sudah mengerjakan semua ini selama 10 tahun karena takut keluarga mereka akan keberatan dengan hubungan mereka.
Begindang ceritanya gan sist. So apa pelajaran yg dapat diambil dari kisah ini?
Quote:
Ilustrasi aje
Kalau menurut ane sebagai orang tua, harusnya gak mengekang anak mau menikah sama siapa. Biarkan dia menentukan pilihannya sendiri. Tugas kita mengingatkan dia aja. Toh kebahagiaan dia adalah kebahagiaan orang tua juga kan?
Nah sebagai anak, harusnya gak gini juga. Bisa dengan cara lain. Kayak tetangga ane, karena gak direstui dia bikin surat maklumat kalau gak direstui gak mau pulang ke rumah. Tapi dia ngabarin kalau dia mau ngapain. Jadi gak kayak si sajitha yg hilang gitu aja kayak di telan bumi.
Terimakasih sudah berkunjung & baca. Jangan lupa tinggalin jejak ya gan sist.
_________________________________
Pendapat pribadi
Gambar google
Rujukan: Dimari dengan diolah TS