• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Test of Pride ~ Khadafi vs Nebukadnezar

Constantine

IndoForum Senior A
No. Urut
64676
Sejak
19 Feb 2009
Pesan
6.946
Nilai reaksi
320
Poin
83
Kemarin malam, ketika saya sedang cari-cari artikel..eh ada berita bahwa Ghadafi, pemimpin Libya paling dicari, telah ditemukan tewas. Berita saat itu masih simpang siur. Namun pagi tadi, diberbagai stasiun TV memberitakan bahwa Ghadafi benar-benar telah meninggal dunia. Ketika saya membaca biografi tentangGhadafi, tokoh dunia yang paling dicintai dan paling dibenci ini, saya teringat dengan kisah tentang Raja Nebukadnezar.

kha-kadnez.jpg


Muammar Abu Minyar al-Qaddafi (lahir di Surt, Tripolitania, 7 Juni 1942 – meninggal di Sirte, 20 Oktober 2011 pada umur 69 tahun) atau Gaddafi (bahasa Arab: معمر القذافي Mu`ammar al-Qadhdhāfī) adalah penguasa otokratis de facto Libya dari 1969 sampai 2011, setelah merebut kekuasaan dalam kudeta militer. Sebagai hasil dari perang saudara Libya terbentuklah Dewan Transisi Nasional (NTC). Kekuasaan Gaddafi semakin tergerus dengan pengakuan domestik dan internasional terhadap NTC. Dia menghapuskan Konstitusi Libya tahun 1951 dan menerapkan undang-undang berdasarkan ideologi politiknya. Kekuasaan yang hampir 42 tahun telah menempatkannya menjadi penguasa terlama sebagai pemimpin non-kerajaan keempat sejak tahun 1900 dan terlama sebagai pemimpin penguasa Arab. Dia menyebut dirinya sebagai ‘the Brother Leader’, ‘Guide of the Revolution’, dan ‘King of Kings (Raja segala raja).

Saya sendiri mengagumi beliau sebagai tokoh yang teguh berpegang pada prinsip dan cukup ‘gila’ dalam mempertahankan apa yang ia yakini benar. Libya benar-benar menjadi negara yang tidak bisa disentuh oleh tangan Amerika saat ia berkuasa. Saya mengagumi kehebatannya dalam memimpin negaranya. Namun..sehebat-hebatnya dia membangun Libya menjadi negara yang disegani, ia punya kelemahan yang membuat semakin banyak rakyat dalam negaranya berniat menggulingkannya. Tahun 2011 menjadi tahun titik balik bagi Ghaddafi..ia digulingkan dari kedudukannya dan menjadi buruan rakyatnya.

Anda tahu bagaimana kematiannya? Menurut berita Ghadafi tewas setelah konvoi nya di bom oleh pesawat udara NATO, kemudian pasukan NTC mendatangi dan menemukan Ghadafi masih dalam keadaan hidup.

Seperti disiarkan oleh Al-Jazeera nampak pasukan NTC menyeret khadafi di jalanan dan khadafi tampak sangat lemah namun terlihat masih hidup, sebelum akhirnya khadafi mati ditembak oleh remaja berusian 18 tahun.

Video amatir yang diunggah di Youtube menampilkan keadaan Ghadafi yang tubuhnya disiksa oleh orang-orang disekitarnya sebelum tentara datang. Orang yang pernah menjadi Presiden, pemimpin tertinggi negara yang disegani baik dunia Arab maupun Barat, mati dengan cara mengenaskan…ia diseret dari pipa drainase dengan tubuh penuh luka tembak dan pukulan. Bahkan, yang saya saksikan di video yang ditayangkan oleh TV swasta..ia sempat dipopor senjata dalam keadaannya yang menyedihkan.


Seperti itukah perlakuan yang adil yang diberikan oleh rakyat Libya terhadap manta presiden mereka? Mungkin karena mereka menganggap kekejaman Ghadafi sudah sangat keterlaluan sehingga mereka pun memperlakukan Ghadafi di saat-saat terakhirnya bak binatang. Kematian Ghadafi lebih kejam daripada Sadam Hussein.

Melihat berita ini, saya ingat dengan Firman Tuhan yang disampaikan di Gereja saya yang rhemanya didapatkan oleh Gembala saya beberapa hari sebelum Ghadafi dikabarkan meninggal dunia. Firman Tuhan itu berbicara mengenai Kesombongan Raja Nebukadnezar.

Dalam Daniel 4 : 28 – 37, kita bisa membaca mengenai Raja Nebukadnezar. Ceritanya pada waktu itu Raja Nebukadnezar adalah raja yang paling berkuasa di bumi, wilayahnya begitu luas, dan dia sangat dihormati dan ditakuti di seluruh dunia. Akan tetapi sayangnya dia menjadi sombong dan meninggikan dirinya; Akibatnya Tuhan menjatuhkan dia, sehingga Raja Nebukadnezar kehilangan akal dan menjadi seperti binatang.

Raja Nebukadnezar melihat Babel (Babylonia) dan berkata “Bukankah itu Babel yang besar itu, yang dengan kekuatan kuasaku dan untuk kemuliaan kebesaranku telah kubangun menjadi kota kerajaan?”

Dengan sombongnya…dengan congkaknya… Raja Nebukadnezar berkata bahwa Babel dibangun dengan kekuatan kuasanya dan untuk kemuliaan kebesarannya. Tanpa Tuhan, Nebukadnezar tak akan mungkin bisa jadi raja atas Babel, namun ia mencuri kemuliaan Tuhan dan mengatasnamakan dirinya sendiri yang membangun kemuliaan Babel.

Let’s compare with Ghadaffi. Ia menamakan dirinya sendiri dengan 3 julukan: ‘the Brother Leader’, ‘Guide of the Revolution’, dan ‘King of Kings (Raja segala raja).

Anda tahu siapa yang layak mendapat julukan King of Kings?? Tentu saja hanya Tuhan Yesus saja yang layak menyandang gelar King of Kings…!! Hanya Tuhan…yang layak mendapatkan gelar tertinggi diatas bumi maupun di surga. Namun dengan bangganya ia menyandang gelar King of King dimana tidak ada satupun manusia yang layak menyandangnya.

FYI: Khadafi diangkat sebagai Presiden dan pangkatnya dinaikan menjadi kolonel. Setelah ini, keluarlah kebijakan bahwa perwira tinggi militer berpangkat jenderal di negera tersebut, diturunkan pangkatnya di bawah dirinya yang menyandang kolonel itu. Sejak itu, Khadafi menjadi tokoh yang kontroversial Timur Tengah, Afrika, mapun di dunia Barat.

Tidak jauh berbeda dengan Nebukadnezar yang mengambil kemuliaan nama Tuhan dan mengatasnamakan kemuliaan Babel sebagai miliknya.

Gara-gara Satu kalimat KESOMBONGAN, Raja Nebukadnezar kehilangan seluruh kerajaanNya. Satu kalimat itulah yang membuat Tuhan menghukum dia sehingga Raja Nebukadnezar kehilangan akal dan hidup bagaikan binatang. Gara-gara sombong, Nebukadnezar kehilangan akalnya, tahtanya, kerajaannya, dan begitu banyak berkat-berkat Tuhan dalam kehidupannya.

Bagaimana dengan seorang Ghadafi yang mendeklarasikan dirinya sendiri sebagai King of Kings? ^-^ We’ve seen bahwa akhir hidupnya ia tidak lagi menjadi seorang presiden yang dihargai. Mantan orang nomor satu di Libya, bahkan mungkin di Dunia Arab…meninggal dengan penyiksaan yang kejam oleh rakyatnya..lebih kejam dari penyiksaan terhadap binatang.

Mari kita merenungkan kehidupan kita….adakah dalam hati kita memiliki kesombongan seperti Ghadafi? Adakah kita mencuri kemuliaan Tuhan seperti yang Nebukadnezar pernah lakukan? Marilah kita memiliki kerendahan hati dan jangan pernah mencuri kemuliaan Tuhan saat kita berada di posisi yang tinggi dan memiliki segalanya. Bukan hanya Nebukadnezar di masa Sebelum Masehi, namun kita melihat juga kehidupan Ghadafi yaang baru meninggal Oktober 2011.

Jangan menjadi sombong…orang yang meninggikan diri akan direndahkan…orang yang merendahkan diri justru ditinggikan..itulah hukum yang berlaku.

Tuhan Yesus Memberkati.

src: Ghadafi vs Nebukadnezar « WhiteFangz Labs, Inc.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.