7
PUASA PARA RASUL
PUASA PARA RASUL
Seorang mahasiswa teologi berpuasa untuk memutuskan menerima atau tidak posisi sebagai rekan pendeta di sebuah gereja yang besar dan terkemuka. Seperti Rasul Paulus dalam perjalanan menuju Damaskus, mahasiswa tersebut membutuhkan petunjuk Allah. Selama berpuasa, Tuhan membuat mahasiswa tersebut kehilangan minatnya untuk posisi gereja itu.
Satu bulan kemudian pendeta senior di gereja itu mengundurkan diri; konsekuensinya semua anggota majelisnya juga diminta untuk mundur. Sebelum Puasa Rasul Paulusnya dimulai, mahasiswa tersebutmerasa tersanjung oleh kemungkinan melayani di gereja terkemuka itu. Tetapi ketika dia menenangkan diri di tempat yang tenang dan berpuasa untuk mencari kehendak Allah, petunjuk yang diterimanya terbukti merupakan keuntungan.
BERPUASA UNTUK CAHAYA DI JALAN
Karena kehidupan akan menghadapkan kita pada beberapa keputusan penting, suatu saat kita bisa mendapat manfaat dari Puasa Rasul Paulus. Keputusan-keputusan dapat mengalihkan seluruh hidup dan tujuan kita. Keputusan tentang dengan siapa kita akan menikah, misalnya, dapat membangun atau menjatuhkan kita.
Jika kita tahu masa depan kita, akan lebih mudah untuk membuat keputusan-keputusan . Tetapi kita tidak tahu, sehingga Allah menjanjikan bahwa puasa yang Dia inginkan akana membuat "terang-Nya (akan)merekah seperti fajar" (Yesaya 58:8). Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa jika kita berpusat pada kehendak Allah dan bukannya kehendak sendiri ketika kita menghadapi kepuusan-keputusan penting, Dia akan memberikan perspektif yang jelas dan pengertian yang kita perlukan untuk membuat keputusan-keputusan penting.
ASAL USUL PUASA RASUL PAULUS
Rasul Paulus (sebelumnya Saulus - penganiaya Krisus dan pengikut-pengikut-Nya) dihadapkan pada keputusan yang mengubah kehidupan, suatu puasa, dan pengungkapan cahaya Allah di jalam ,emuju Damaskus. Setelah dibuat tak berdaya oleh Tuhan, Saulus menjadi buta selama 3 hari, "dan tidak makan atau minum" (Kis 9:9). Setelah membaktikna dirinya untukmenganiaya orang-orang Kristen, dia pasti tidak mendengar apa-apa dan "tidak tahu apa-apa" tentang Kristus dan masa depannya dengan Kristus. Hanya setelah Saulus berpuasa makan dia "melihat terang". Allah mengutus Ananias ke rumah di mana Paulus tingal. Ananiasamenumpangkan tanganya atas Saulus mantan penganiaya, dan dia menenrima penglihatan untuk menjadi Rasul Paulus.
BAGAIMANA ALLAH BERBICARA KEPADA KITA?
Jika kita berbicara kepada seseorang yang mengetahui bahaya-bahaya, pahala-pahala dan rasa sakit di masa depan, keputusa-keputusan akan menjadi mudah. Yesus Kristuslah orangnya. Mereka yang mengenal Kristus memiliki suatu keuntungan dalam membuat keputusan. Ia mengetahui masa depan karena Ia adalah Alpha dan Omega, yang awal dan yang akhir. Yesus adalah Allah;oleh karena itu, Ia tidak dibatasi waktu dan tidak terbatas. Ia berdiri di sisi lain dari keputusan-keptusan kita dan mengetahui apa yang akan terjadi kepada kita. Jadi,kita seharusnya meminta Tuhan untuk menolong kita membuat keputusan-keputusan . Allah berbicara kepada kita melalui anak-Nya, Yesus Kristus.
Tuhan mungkin tidak berbicara kepada kita sejelas seperti apa yang didengar beberapa orang dalam Alkitab, namun Ia akan menolong kita membuat keputusan. Pertama, Tuhan telah memberi kita prinsip-prinsip untuk tinggal di dalam firman-Nya. Misalnya, kita tidak perlu berdoa tentang apakah kita akan menikah dengan orang yang belum diselamatkan (2 Korintus 6:14), atau tentang boleh tidaknya seks di luar nikah (Keluaran 20:14).
Kebanyakan keputusan kita bukanlah hitam dan putih. KIta sering berdiri di keredupan senja, tidak terang dan tidak gelap. Seperti mengemudi pada waktu menjelan malam, temaram senja membuat kita sulit melihat orang di tepi jalan. Kita tidak melihat rambu-rambu penting . Selalu ada bahaya yang mungkin menyebabkan kita kehilangan jalan atau hidup kita. Keputusan total yang mengubah hidup dapat amembuat kita merasa seolah-olah sedang mengemudi melewati kehidupan di waktu senja.
Di smaping petunjuk yang diberikan melalui Firman-Nya, Allah telah menyediakan banyak sumber daya lain untuk mengambil keputusan:
- Ia membimbing kita melalui konseling dari teman ( Amsal 11:14).
- Ia memberi petunjuk dengan kedaulatan-Nya (Roma 8:28)
- Ia membimbing kita di dalam hati (Kis 16:6; Roma 8:14)
- Ia memimpin kita melalui kesempatan-kesempatan (1 Korintus 16:9)
- Ia membimbing kita jika kita mempunyai roh yang berserah (Roma 12:1,2)
- Ia membimbing kita melalui karunia-karunia rohani kita (1 Korintus 7:7)
- Ia membimbing kita melalui akal sehat kita (Amsal 16:9)
- Ia membimbing kita melalui doa
- Yang paling penting, Allah membimbig kita melalui puasa
Puasa Rasul Paulus melibatkan fokus pada pilihan-pilihan kita dan bukannya makanan kita, dan mendoakan keputusan-keputusan kiata untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.
Keputusan dapat menjadi begitu menakutkan atau tidak jelas sehingga kita tetap tidak tahu apa yang harus dilakukan saat kita mempelajari daftar di atas satu per satu. Apa yang hrus kita lakukan untuk menolong kita membuat keputusan yang sanagt besar?
Kita dapat berpuasa.
Ketika kita berpuasa, llah memberikan terang yang merekah dalam pikiran kita seperti fajar di hari yang baru. Terang itu adalah kehendak-Nya yang sempurna untuk hidup kita.
Walaupun Puasa Rasul Paulus menolong kita untuk menerima hikmat Allah dalam membuat keputusan, namun tujuannya bukanlah untuk membantu kita membuat keputusan-keputusan tidak penting. Puasa semacam ini tidak untuk ekputusan-keputusan remeh dalam hidup, seperti mau makan siang di mana atau ketika kita akan membeli sesuatu yang tidak penting. Puasa Rasul Paulus menawarkan bantuan dalam keputusan-keputusan berat seperti memilih teman hidup, berhenti bekerja,dan keputusan lain yang mengubah hidup.
John Maxwell melakukan beberapa pengamatan yang luar biasa tentang pengambilan keputusan.
ATURAN MAXWELL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Keputusan yang salah pada waktu yang salah adalah suatu rencana.
2. Keputusan yang salah pada waktu yang tepat adalah suatu kesalahan .
3. Keputusan yang benar pada waktu yang salah adalah sesuatu yang tidak bisa diterima
4. Keputusan yang benar pada waktu yang tepat adalah keberhasilan.
Kehidupan berpuasat di sekitar pengambilan keputusan. Kita memilih universitas, kemudian memilih jurusan. Ketika lulus, kita memilih pekerjaan dan apartemen. Kita memilih mobil yang akan kita kendarai, dan kita memilih teman-teman kita. Pagi hari mennghadapkan kita pada pilihan-pilihan tentang apa yang kita pakai, apa yang akan dimakan, adan apa yang akan dimasukkan ke dalam daftar prioritas utama. Kita memilih sikap kita. Ketika kita membiarkan satu hal sepele mengganggu kita, kita memilih untuk marah-marah.
Sebagian besar dari kehidupan ini adalah pilihan. Merka yang telah mencapai puncak memiliki catatan sejarah tentang mengambil keputusan yang baik. Seperti petinju kelas berat yang ahrus memenangkan pertandinan penting utnuk menjadi seorang juara dunia, mereka yang sukses dalam hidupnya harus membuat pilihan yang benar dalam keputusan-keputusan penting ynag menghadang mereka.
Pilihan yang Salah
Salah pilih dapat membawa pada bencana. Puasa tidak secara otomatis menyebabkan kita dapat membuat pilihan yang lebih baik. Walaupun puasa seharusnya menolong kita untuk berfokus pada unsur-unsur keputusan yang Allah ingin kita pertimbangkan, namunn kita seharusnya juga menggunakan inisiatif kita sendiri untuk waspada terhadap setiap faktor dalam hidup kita yang telah berkonstribusi terhadap pilihan-pilihan yang salah di masa lalu.
Persepsi emosional yang salah sering membawa pada pilhan yang salah. Kita memilih sesuai dengan bagaimana kita merasakan sesuatu. Kita mengira seseorang membenci kita meskipun sebetulnya tidak demikian; mereka hanya mengabaikan kita. Respons yang pernah diberikan oleh orang-orang terhadap komitmen sebelumnya dapat membuat kita memilih untuk mendukung atau melawan mereka. Tradisi dapat menyebabkan kita memilih utnuk mendukung atau melawan mereka. Tradisi dapat menyebabkan kita membuat pilihan yang salah: "Kita tidak pernah melakukannya sebelumnya." Seperti yang diketahui oleh setiap orang tua, tekanan rekan-rekan dapat membawa pada pilihan yang buruk: "Semua anak pergi" dan tekanan itu dapat membawa orang tua pada pilhan yang buruk. Harga diri dapat memaksakan pilihan-pilihan yang salah, yang menyebabkan kita membuat keputusan buruk hanya untuk "menyelamatkan muka".
Sebagai seorang direktur sebuah sekolah Alkitab saya harus membeli sebuah minibus untuk tim perjalanan kami pada suatu musim panas. Seperti sekolah Alkitab lain yang berjuang untuk hidu, kami hanya mempunyai sedikit uang- yang bahkan tidak cukup untuk membayar gaji . Empat orang anggota staf ingin membeli sebiah minibus buatan Jerman yang sudah cukup kuno. Mereka beragumentasi bahwa menggunakan mobil itu dalam tur pencarian dana kan memungkinkan kami untuk mendapat uang untuk membayarnya. Saya tidak yakiin kami harus melakukan hal seperti itu, tetapi setiap hari saya didesak untuk membeli mobil itu. Akhirnya, saya memanggil keempat orang itu ke kantor saya. Kami semua berlutut si sekkeliling meja saya dan berdoa supaya Tuhan memimpin kami pada mobil yang tepat. Ketika kamu selesai berdoa, saya berkata "Pergilah."
Mobil tersebut di beli dari sebuah perusahaan swasta - bukan mobil baru dari dealer. Mobil itu kemudian terbakar satu blok jauhnya dari lokasi pembelian dan musnah. Untung sebelumnya kami sudah mengurus asuransi melalui telepon, sehingga kami sudah dijamin. Tetapi setelah enma bulan, ondredilnya tidak kunjung datang dari Jerman sehingga kami tidak menggunakan mobil itu untuk pencarian dana. Sebalinya, kami malah sudah kehilangan manfaat dari uang itu. Ketika montir sedang menyelesaikan perbaikan-perbaikan, ia terlalu keras mngencangkan sekrup di kipas kaca bagian depan, dan mematahkan kipas kaca tersebut. Itu berarti tiga bulan penundaan lagi sebelum kami akhirnya dapat menggunakan mobil itu.
Saya telah membuat keputusan yang salah, meskipun sudah berdoa bersama empat orang yang lain. Kami semua diyakinkan bahwa itu adalah keputusan yang benar. Kami dapat dengan mudah membuat keputusan yang sama buruknya meski sudah menjalankan Puasa Rasul Paulus , karena kami tidak mempunyai cukup informasi mengenai merek mobil itu.
Kita membuat keputusan yang baik berdasarkan informasi yang baik.
Kita membuat keputusan yang buruk mberdasarkan informasi yang buruk.
Tanpa informasi apapun, kita membuat keputusan yang untung-untungan.
MENYIAPKAN PUASA RASUL PAULUS
Sebelum Anda memulai Puasa Rasul Paulus mengenai suatu keputusan penting, Anda perlu mempunyai strategi pengambilan keputusan. Strategi berikut akan digunakan selama puasa dan akan memnjadi landasan dalam proses pengambilan keputusan. Kleima langkah strategi ini tidak dirancang khusus untuk buku ini, tetapi merupakan langkah-langkah yang biasanya diterima sebagai langkah yang sebaiknya diikuti dalam setiap pengambilan keputusan. Saya tidak percaya Allaah akan "menjatuhkan" sebuah jawaban begitu saja bagi kita. Ia adalah pribadi yang rasional yang memimpin kita melalui pikiran kita - pertama untuk mengenal Dia dan kedua untuk menerapkan prinsip-prinsip firman-Nya dalam kehidupan kita. Puasa dapat memungkinkan kita untuk menerapkan prinsip-prinsip pengambilan kepuutsan yang baik.
LIMA LANGKAH UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1.Jujurlah dalam memnghadapi setiap masalah yang menyelimuti keputusan Anda. Mulailah puasa Anda dengan mengakui bahwa Anda mempunyai masalah. Kadang-kadang hal ini memerlukan pengakuan dosa. "Kami telah berbuat dosa" (Daniel 9:5), Daniel mengaku, ketika ia harus mengambil keputusan-keputusan dalam tahanan. Adalah tidak berguna berpuasa sekedar untuk menghindari tanggung jawab dalam menghadapi masalah. Misalnya, seorang pria mungkin tahu bahwa ia harus mengambil keputusan soal pekerjaan, sehingga dia berkata kepada temannya, "Mari kita berdoa untuk hal itu." Dengan kata lain, ini merupakan pengakuan bahwa dia tidak tahu apa yang harus diperbuat. Dan ketika mereka berdoa, mereka tidak mengikuti strategi pengambilan keputusan apa pun.
Puasa Rasul Paulus adalah alat untuk mengakui bahwa Anda berbuat sesuatu berkenaan dengan masalah itu. Anda harus memutuskan untuk berpantang makan untuk menolong diri Anda sendiri menemukan jawaban. Satu manfaat besar dari puasa ini adalah mengetahui bahwa Anda sedang melakukan sesuatu berkenaan dengan masalah Anda.
2. Definisikan masalah Anda. Disiplinkan diri Anda saat menjalankan Puasa Rasul Paulus. Bekerja keraslah. Jangan hanya merenungkan gejala-gejalanya, melainkan tuliskan masalah Anda. Memandang masalah Anda sebagai hitam dan putih mungkin menghasilkan gagasan yang berbeda mengeanai penyelesaiannya. Dan juga, masalah yang terdefinisikan dengan baik sudah setengah terpecahkan. Ketika Anda sudah emndefinisikan masalah dengan jelas, Anda dapat menyusun energi Anda untuk mencari pemecahannya. Selama berpuasa, tulis dan tulis kembali masalahnya tida atau empat kali. Setiap kali Anda mempelajari informasi mengenai maslah tersebut, Anda mendapatkan titik pandang yang berbeda. Tulis kembali masalahnya. Akhirnya Anda akana memahami secara jelas masalah tersebut, dan pikiran Anda akan berfokus pada sebuah jawaban.
3.Kumpulkan informasi. Ini mencakup laporan, bagan, artikel - dan setiap hal serta segala sesuatu yang menyangkut masalah Anda. Anda mungkin perlu mengumpulkan buku harian, atau dokumen-dokumen lain yang dapat Anda jadikan "pegangan"mengenai masalah tersebut.
Ketika Anda mnegumpulkan informasi, bertanyalah, "Mengapa?" Paksa diri Anda untuk melihat penyebabnya. Mengapa bisa begitu?
4.Susunlah daftar semua penyelesaian yang mungkin. Mengumpulkan informasi akan memaksa Anda utuk memikirkan semua kemungkinan pemecahan maslah Anda. Kumpulkan semua gagasan! Tuliskan setiap cara pemecahan masalah yang memungkinkan. Tulis semua solusi yag masuk akal dan juga yang tampaknya tidak masuk akal. Tulis semua ynag terpikirkan oleh Anda. Sebuah jawaban yang kurang baik mungkin akan memicu jawaban yang terbaik. Jangan mencoba untuk menjawab masalah Anda sampai Anda sudah kehabisan daftar penyelesaian yang potensial. Jika Anda terlalu cepat terpaku pada suatu penyelesaian, Anda mungkin menghalangi penyelesaian yang lebih baik. Sangat penting utuk menuliskan penyelesaian yang mungkin sebanyak-banyaknya. Denagn cara ini Anda akan mendapati pikiran Anda bekerja ekstra untuk setiap penyelesaian.
5. Pilihlah kepputusan yang terbaik. Kegiatan mengambil keputusan bukan hanya duduk tenag-tenag dan berdoa supaya jawaban turun dari langit. Atau tiba-tia berusaha mendapatkan jawaban yang lebih baik. Ini menyangkut masalah memilih penyelesaian terbaik di antara banyak pilihan. Penyelesaian terbaik di dapatkan dengan menyaring semua fakta-fakta yang tersedia, namun nantinya, itupun mungkin bukan penyelesaian yang sempurna. Hanya Allah dan firman-Nya nag sempurna. Jadi, setelah Anda melihat semua data-data dan memeriksa semua solusinya, pilih satu yang terbaik bag Anda.
Seseorang telah berkata, "Ambillah keputusan...laksanakan." Langkah pertama untuk membuat suatu keputusan terlaksana adalah dengan membuat suatu komitmen terhadap keputusan tersebut. Karena Anda tahu faktanya, Anda harus melatih kehendak Anda; emosi Anda akan mengikuti kehendak Anda. Seluruh kepribadian menguat menuju keputusan itu - intelektual, kehendak dan emosi.
Seorang pria yang ingin menurunkan berat badan sedang mempertimbangkan berbagai macam diet. Ia menyadari bahwa jumlah gula dalam kopinya melebihi hitungan kalorinya setiap hari. Ia suka menambahkan tiga sendok teh gula per cangkir untuk kelima cangkir kopi yang diminumnya tiap hari.
Seseorang mengemukakan bahwa jika ia mau minum kopi kental tanpa gula selama tujuh hari, ia tidak akan pernah lagi manambahkan gula. Ia menerima tantangan itu. Selama enam hari ia minum kopi kental, tanpa gula, tetapi ia tidak menyukainya. Pada hari yang terakhir istrinya menyarankan, "Tambahkan sedikit krim untuk menghilangkan rasa pahit." Dan ia menuruinya. Sepuluh tahun kemudian dia minum kopi tanpa gula, hanya dengan sedikit penambahan krim. Ketika seseorang secara tidak sengaja memberinya kopi dengan gula, dia tidak dapat emminumnys. Keputusan apa yang mengubah kebiasaan minum kopinya secara radikal? Ia tahu dengan akalnya apa yang ia inginkan (yaitu, mengurangi kalori yangmasuk). Emosi kenikmatannya penting. Ia menyusun kehendaknya. Seluruh kepribadiannya mengambil suatu keputusan - suatu keputusan yang tetap.