Memahami Hati Tuhan Bagi Kaum Kedar
Siapakah Ismael?
Sekarang ini, 1,6 milyar Kaum Kedar berdiri di Tengah-tengah panggung, sementara dunia melihat dan terheran-heran, Israel memperingatkan adanya terorisme, Gereja menghitung waktu dan orang-orang Kaum Kedar mencari suatu Revolusi.
Pada saat yang sama, gerbang antara waktu dan kekekalan sedang terbuka bagi dunia Kaum kedar, membuka jalan untuk terjadinya suatu momen kairos. Manusia meresponi musim yang kita jalani; tidak hanya sembarang musim, tetapi momen kairos bagi kaum Kedar.
Dalam bahasa Yunani, waktu dibagi menjadi chronosdan kairos. Choronos adalah waktu kronologis, dihitung dalam detik, menit, hari, dan tahun. Waktu kairosadalah suatu momen terbukanya gerbang antara waktu dan kekekalan sehingga suatu peristiwa dapat terjadi sepenuhnya, seprti yang telah Allah tentukan, untuk mengubah nasib semua orang, selamanya.
Kita mengenal waktu sebagai kronos (chronos) dan mengukurnya. Allah mengenal waktu sebagai kairos dan menetapkannya. Momen kairos membuka pintu nasib, ketika apa yang telah tersembunyi selama berabad-abad pun disingkapkan. Sebagai Gereja Yesus Kristus, kita harus dapat mengenali momen-momen kairos supaya kita dapat mengalir bersama Allah. Bab ini membicarakan --secara Alkitabiah --asal mula Kaum Kedar, jeritan mereka, dan detak jantung Allah untuk masa ini.
Asal Mula Kaum Kedar Menurut Alkitab
Nabi Kaum Kedar, adalah keturunna langsung Ismael dari anak keduanya, Kedar. Ia menerima pewahyuan dari seorang malaikat yang dia yakini sebagai Gabriel. Di kemudian hari, pewahyuan ini menjadi Kitab Kaum Kedar. Kaum Kedar percaya bahwa yang dibawa Abraham ke mezbah persembahan di gunung Moria adalah anak seluruh manusia di muka bumi ini akan merima berkat. Kaum Kedar juga percaya bahwa Nabi ini adalah penggenapan janji Allah terhadap Abraham, dan bahwa ia adalah Nabi, seperti Musa. Mereka mengangap bahwa Alkitab telah diubah dan tidak sepenuhnya otentik. Kepercayaan Kaum Kedar berasal dari Keturunan Ismael. Jadi, akar Kaum Kedar adalah Ismael, anak pertama Abraham
Ismael menikah dengan seorang perempuan Mesir dan dia memiliki keluarga besar dengan 12 anak lelaki, yang menghasilkan banyak keturunan. Kaum Kedar sudah ada jauh sebelum mereka memeluk kepercayaan Kaum Kedar. Saya mulai mengerti bahwa Allah sellau melihat pada akar suatu hal, tidak hanya melihat pada permukaannya saja.
Ketika Hagar, Pelayan Sarai-Istri Abraham, sedang mengandung, malaikat Tuhan menjumpainya di padang gurun dan mulai menyampaikan rencana Allah:
Lalu malaikat TUHAN menjumpainya dekat suatu mata air di padang gurun, yakni dekat mata air di jalan ke Syur. Katanya: "Hagar, hamba Sarai, dari manakah datangmu dan kemanakah pergimu? jawabnya: "Aku lari meninggalkan Sarai Nyonyaku." Lalu kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Kembalilah kepada Nyonyamu, biarkanlah engkau ditindas di bawah kekuasaannya." Lagi kata malaikat TUHAN itu kepadanya: "Aku akan membuat sangat banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat dihitung karena banyaknya." (Kejadian 16:7-10)
Allah Memberi Nama Ismael sebelum Dia Lahir
Ismael adalah orang Pertama yang pernah diberi nama Oleh Allah sebelum lahir. Dalam Alkitab, ketika terjadi untuk pertama kalinya, itu sangat signifikan dan menjadi contoh. Itu disebut hukum hal yang pertama. Diseluruh bagian Alkitab, hanya ada empat orang yang Allah beri nama sebelum mereka lahir, melalui penampakan seorang malaikat atau Allah sendiri. Ada orang-orang lain yang Allah nubuatkan , tetapi hanya ada empat orang yang diberi nama sebelum lahir, dalam cara yang ilahi.
Yang pertama adalah Ismael, kedua adalah Ishak, ketiga adalah Yohanes Pembaptis, dan yang terakhir adalah Yesus. (Lihat Kejadian 16:11, Kejadian 17:19; Lukas 1:31, Gereja tahu tentang tiga yang terakhir itu, tetapi Gereja belum melihat yang pertama itu.
Selanjutnya kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya Ismael, sebab TUHAN telah mendengar tentang penindasan atasmu itu. (Kejadian 16:11)
Hagar kembali pada Sarai, seprti yang diperintahkan oleh Malaikat Tuhan, dan Ismael pu lahir. Ketika Isamel berusia sekitar 13 tahun, Allah menampakkan diri kepada Abram dan mengubah namanya menjadi Abraham, dan nama Sarai menjadi Sara (Lihat Kejadian 17:5 dan Kejadian 17:15). Allah menyampaikan perjanjian-Nya dengan Abraham dan berjanji untuk memberikan seorang anak lelaki bagi dia dan Sara. Abraham memohon perkenanan Allah bagi Ismael, dan Allah meresponi:Siapakah Ismael?
Sekarang ini, 1,6 milyar Kaum Kedar berdiri di Tengah-tengah panggung, sementara dunia melihat dan terheran-heran, Israel memperingatkan adanya terorisme, Gereja menghitung waktu dan orang-orang Kaum Kedar mencari suatu Revolusi.
Pada saat yang sama, gerbang antara waktu dan kekekalan sedang terbuka bagi dunia Kaum kedar, membuka jalan untuk terjadinya suatu momen kairos. Manusia meresponi musim yang kita jalani; tidak hanya sembarang musim, tetapi momen kairos bagi kaum Kedar.
Dalam bahasa Yunani, waktu dibagi menjadi chronosdan kairos. Choronos adalah waktu kronologis, dihitung dalam detik, menit, hari, dan tahun. Waktu kairosadalah suatu momen terbukanya gerbang antara waktu dan kekekalan sehingga suatu peristiwa dapat terjadi sepenuhnya, seprti yang telah Allah tentukan, untuk mengubah nasib semua orang, selamanya.
Kita mengenal waktu sebagai kronos (chronos) dan mengukurnya. Allah mengenal waktu sebagai kairos dan menetapkannya. Momen kairos membuka pintu nasib, ketika apa yang telah tersembunyi selama berabad-abad pun disingkapkan. Sebagai Gereja Yesus Kristus, kita harus dapat mengenali momen-momen kairos supaya kita dapat mengalir bersama Allah. Bab ini membicarakan --secara Alkitabiah --asal mula Kaum Kedar, jeritan mereka, dan detak jantung Allah untuk masa ini.
Asal Mula Kaum Kedar Menurut Alkitab
Nabi Kaum Kedar, adalah keturunna langsung Ismael dari anak keduanya, Kedar. Ia menerima pewahyuan dari seorang malaikat yang dia yakini sebagai Gabriel. Di kemudian hari, pewahyuan ini menjadi Kitab Kaum Kedar. Kaum Kedar percaya bahwa yang dibawa Abraham ke mezbah persembahan di gunung Moria adalah anak seluruh manusia di muka bumi ini akan merima berkat. Kaum Kedar juga percaya bahwa Nabi ini adalah penggenapan janji Allah terhadap Abraham, dan bahwa ia adalah Nabi, seperti Musa. Mereka mengangap bahwa Alkitab telah diubah dan tidak sepenuhnya otentik. Kepercayaan Kaum Kedar berasal dari Keturunan Ismael. Jadi, akar Kaum Kedar adalah Ismael, anak pertama Abraham
Ismael menikah dengan seorang perempuan Mesir dan dia memiliki keluarga besar dengan 12 anak lelaki, yang menghasilkan banyak keturunan. Kaum Kedar sudah ada jauh sebelum mereka memeluk kepercayaan Kaum Kedar. Saya mulai mengerti bahwa Allah sellau melihat pada akar suatu hal, tidak hanya melihat pada permukaannya saja.
Ketika Hagar, Pelayan Sarai-Istri Abraham, sedang mengandung, malaikat Tuhan menjumpainya di padang gurun dan mulai menyampaikan rencana Allah:
Lalu malaikat TUHAN menjumpainya dekat suatu mata air di padang gurun, yakni dekat mata air di jalan ke Syur. Katanya: "Hagar, hamba Sarai, dari manakah datangmu dan kemanakah pergimu? jawabnya: "Aku lari meninggalkan Sarai Nyonyaku." Lalu kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Kembalilah kepada Nyonyamu, biarkanlah engkau ditindas di bawah kekuasaannya." Lagi kata malaikat TUHAN itu kepadanya: "Aku akan membuat sangat banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat dihitung karena banyaknya." (Kejadian 16:7-10)
Allah Memberi Nama Ismael sebelum Dia Lahir
Ismael adalah orang Pertama yang pernah diberi nama Oleh Allah sebelum lahir. Dalam Alkitab, ketika terjadi untuk pertama kalinya, itu sangat signifikan dan menjadi contoh. Itu disebut hukum hal yang pertama. Diseluruh bagian Alkitab, hanya ada empat orang yang Allah beri nama sebelum mereka lahir, melalui penampakan seorang malaikat atau Allah sendiri. Ada orang-orang lain yang Allah nubuatkan , tetapi hanya ada empat orang yang diberi nama sebelum lahir, dalam cara yang ilahi.
Yang pertama adalah Ismael, kedua adalah Ishak, ketiga adalah Yohanes Pembaptis, dan yang terakhir adalah Yesus. (Lihat Kejadian 16:11, Kejadian 17:19; Lukas 1:31, Gereja tahu tentang tiga yang terakhir itu, tetapi Gereja belum melihat yang pertama itu.
Selanjutnya kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya Ismael, sebab TUHAN telah mendengar tentang penindasan atasmu itu. (Kejadian 16:11)
Dan Abraham berkata kepada Allah: "Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!" Tetapi Allah berfirman: "Tidak melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya. Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang sangat besar. Tetapi perjanjian-ku akan Kuadakan dengan Ishak, yang akan dilahirkan Sara bagimu tahun yang akan datang pada waktu seprti ini juga " (Kejadian 17:18-21)
Allah memberkati Ismael dan berjanji akan membuat dia beranak cucu sangat banyak; dengan dua belas raja, dan akan menjadi suatu bangsa yang sangat besar. Dalam kejadian 16:11, Allah sudah memberi nama Ismael sebelum dia lahir, dan dalam kejadian 17:20, Allah memberkati Ismael, tetapi menetapkan bahwa perjanjian-Nya adalah dengan Ishak, anak yang dijanjikan (Pembahasan yang lebih lanjut tentang mengapa Allah memberkati Ismael ada pada bab berikutnya).
Ketika sedang menyapih Ishak, Sara mendapati bahwa Ismael mengejek Ishak, dan dia ingin agar anak dari pelayannya itu diusir dan tidak dijadikan ahli waris bersama anaknya, Ishak (Lihat Kejadian 21:9)
Abraham sedih- seprti ayah manapun- dan dia datang kepada Tuhan. Allah menjelaskan padanya bahwa pada Ishaklah perjanjian Allah akan ditetapkan dan yang akan disebut keturunannya adalah yang berasal dari Ishak. Bagi Isamel, dia dia harus diusir tetapi Allah menegaskan kembali bahwa Ismael akan menjadi suatu bangsa yang besar. Ismael, bersama Hagar, diusir dari rumah ayahnya, hanya dengan berbekal air dan sedikit roti.
Berkatalah Sara kepada Abraham: "Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak. " Hal ini sangat menyebalkan Abraham oleh karena anaknya itu. Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: "Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala hal yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak. Tetapi Keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak. Tetapi keturunan dari hambamu itu juga akan Ku buat menjadi suatu bangsa, karena iapun anakmu." Keesokan harinya pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekribat air dan memberikannya kepada Hagar. Ia meletakkan itu beserta anaknya di atas bahu Hagar, kemudian disuruhnyalah perempuan itu pergi. Maka pergilah Hagar dan Mengembara di padang gurun Barsyeba.(Kejadian 21:10-14)
Sumur Supernatural
Ismael, sekitar umur 15 tahun, diusir bersama Hagar ke padang gurun. Mari kita lihat apa yang terjadi :
Ketika air yang dikirbat itu habis, dibuangnyalah anak itu ke bawah semak-semak, dan dia duduk agak jauh, kira-kira sepemanah jauhnya, sebab katanya: " Tidak tahan aku melihat anak itu mati." Sedang dia disitu, menagislah ia dengan suara nyaring. Allah mendengar suara anak itu, Lalu Malaikat Allah berseru dari langit kepada Hagar, kata-nya kepadanya: "Apakah yang engkau susahkan, Hagar? Janganlah takut, sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat ia terbaring. Bangunlah, angkatlah anak itu, dan bimbinglah dia, sebab Aku akan membuat dia menjadi bangsa yang besar." Lalu Allah membuka mata Hagar, sehingga ia melihat sebuah sumur; ia pergi mengisi kirbatnya dengan air,kemudian diberinya anak itu minum. Allah menyertai anak itu, sehingga ia beertambah besar; ia menetap di padang Gurun dan menjadi seorang pemanah. Maka tinggallah ia dipadang gurun Paran, dan ibunya mengambil seorang Isteri baginya dari tanah Mesir (Kejadian 21:15-21).
Ismael menggembara di padang Gurun bersama Hagar dan kehabisan air. Setelah diusir dari rumah ayahnya, Ismael mendapati dirinya nyaris mati di bawah semak-semak. Hagar tidak tahan melihat penderitaan puteranya yang sekarat. Dalam keputusasaannya, dia meningglakan anaknya di bawah semak dan berjalan pergi,s ambil menjerit kepada Tuhan. Dia tidak sampai hati melihat anaknya mati. Yang bisa dia lakukan hanya menangis dan menjerit dalam kepedihan hatinya. Sementara itu, sang anak lelakipun terkapar sekarat di bawah semak.
Anak itu tidak hanya sekarat secara fisik, tetapi hatinya juga hancur karena penolakan dan jiwanya terkoyak karena kepedihan yang mendalam. Hanya dalam waktu yang begitu singkat, dari seorang anak, dia menjadi pelayan. "Aku ini siapa... anak dari Bapa banyak bangsa atau hanya anak seorang pelayan?" Dia mengalami konflik identitas, dan citranya tentang seorang ayah telah hancur untuk selamanya. Lebih parahnya lagi, diambang kematiannya di apadang Gurun, ibunya sendiri meninggalkan dia dan membiarkan dia mati seorang diri. Kondisinya begitu buruk sehingga ibunya tidak tahan melihatnya.
Jeritan Hati Ismael
Empat ribu tahun kemudian, Kaum Kedar menggembara di padang gurun Rohani, dengan jeritan hati yang semakin mendalam;
Mereka sekarat kehausan, tidak dapat melihat sumur keselamatan mereka. Tetapi Allah akan mendengar jeritan Ismael dan membuka matanya dan menunjukkan padanya sumur air kehidupan-Yesus-supaya dia dapat minum dan hidup. Dia membutuhkan air untuk menyelamatkan hidup jasmaninya: dan untuk menyelamatkan hidup rohaninya dia kan membutuhkan air kehidupan dari sumur Yesus.
Sudah tiba saatnya bagi Kaum Kedar untuk melihat Yesus dan mengenal Bapa. Sebagai Gereja, Kita harus memliki ketajaman untuk membedakan waktu-waktu yang kita jalani sekarang, dan mendengar suara dari Surga. Kita harus bersyafaat bagi Kaum Kedar seperti seorang Ibu yang bersyafaat bagi anak-anakNya yang diambang ajal. Beberapa dari kita pergi meninggalkan Ismael, seperti yang dilakukan oleh ibunya sendiri, karena kondisi Ismael sepertinya sudah tidak ada harapan lagi dalam banyak hal; tetapi kita harus tunduk pada Roh Allah dan berdoa agar Allah akan membangkitkan jeritan yang ada di hati Kaum Kedar dan mengorbankannya sedemikian rupa sehingga itu menyentuh hati yang Maha TInggi.
Allah akan mendengar jeritan umat Kaum Kedar pada masa ini. Dalam hikmat-Nya. Allah telah memberi nama Isamel sebelum dia lahir, karena dia tahu bahwa suatu hari nanti akan ada 1,6 milyar Kaum Kedar yang berada di padang gurun Rohani. Gereja, bersiaplah ada satu generasi Kaum Kedar yang seluruhnya akan masuk ke dalam Kerajaan Allah. Saya percaya bahwa dalam sekejap, 800 juta hingga 1 Milyar Kaum Kedar akan memasuki Kerajaan Allah.
Pada 26 Desember 2004, Terjadi suatu gempa bumi, pusat gempanya berada di Indonesia- yang emnimbulkan tsunami yang dampaknya juga melanda banyak wilayah di negara-negara sekitar, dan menyebabkan kematian ratusan ribu korban.
Ada gempa lain yang akan sering terjadi, dan pusat gempanya adalah umat Kaum Kedar-itu akan menyebabkan terjadinya suatu tsunami Roh Kudus yang akan melanda banyak bangsa lainnya dan membawa kehidupan. Gempa rohani ini akan menghasilkan tuaian terbesar yang pernah dilihat manusia dibumi.
Doa dan Syafaat adalah langkah pertama. Syafaat adalah doa yang "Memeluk" Hati Allah. Rencana -rencana Roh Kudus dilahirkan ke alam jasmani melalui doa. Kita semestinya tidak hanya berdoa, tetapi juga siap untuk bergerak bersama Allah pada masa ini. Allah menggunakan seorang wanita untuk memberikan air minum bagi Ismael di padang gurun, dan Dia akan menggunakan wanita lain, yaitu gereja, untuk memberikan air kehidupan yang kekal. Ismael haus akan air kehidupan dan lapar akan roti yang beru dipanggang dari oven Roh Allah.
Dari dulu, Yesus sellau menjadi penjala manusia. Dia juga rindu untuk menjadikan kita sebagai penjala-penjala manusia, sehingga kita kan siap untuk bergerak pada musim ini. Untuk benar-benar dapat menjadi penjala manusia, kita perlu mengerti akan karakteristik dan jeritan dari hati umat Kaum Kedar.
Untuk mengerti kerakteristik jeritan hati umat Kaum Kedar ini, kita harus melihat pada awal mula jerit tangis ini. Jerit Tangis itu dimulai ketika Ismael diusir dari rumah ayahnya dan pergi tanpa mendapatkan bagian warisan. Selama 15 tahun dia dibesarkan dalam kasih sayang ayahnya, Abraham, tetapi kemudian dia diusir karena anak lelaki dari seorang pelayan (Perempuan budak ) tidak dapat menjadi ahli waris bersama anak lelaki permpuan yang merdeka (Lihat kejadian 21:10). Ismael diusir ke padang gurun dengan sepotong roti dan sebotol air, itulah pemberian terakhir dari ayahnya (Lihat kejadian 21:14)
Ismael pasti menatap ibunya untuk meminta penjelasan tetapi sang ibu mengingatkan dia bahwa dia hanyalah anak seorang pelayan dan tidak memliki seorang ayah. Ismael menunggu di padang gurun berharap ayahnya akan datang mencarinya serta membawakan roti dan air lagi; tetapi sang ayah tidak pernah datang. Saat berikutnya Ismael melihat sang ayah adalah untuk menguburkannya (lihat kejadian 25:9) Ismael tidak hanya menguburkan Abraham, tetapi dia mengubur kesempatannya untuk menjadi seorang anak. Penguburan itu menandakan matinya harapan Ismael untuk diterima atau dikasihi kembali oleh seorang ayah.
Jeritan terdalam Ismael adalah kerinduan untuk dikasihi oleh seorang ayah dan kebutuhan akan suatu identitas. Identitas tidak hanya tentang siapa Anda, tetapi siapakah yang memiliki Anda. Jika Anda tidak tahu Anda milik siapa, maka Anda tidaka kan pernah tahu siapa Anda. Jika Anda tidak tahu identitas Anda, maka Anda akan mencari jati diri Anda lewat apa yang Anda lakukan. Seorang anak dapat dilacak dari -DNA-nya yang dibandingkan dengan DNA ayahnya, tetapi seorang pelayan dideteksi lewat pekerjaan-pekerjaannya.
Ismael diusir dan pergi tanpa ayah, identitas, atau warisan. Tanpa peringatan, Ismael disingkirkan, ditolak, dan tanpa ayah. Setiap anak lelaki memiliki hak untuk menerima warisan dari yahnya. Hak itu direnggut dari Ismael, membuat dia dimateraikan sebagai anak yang tanpa ayah. Hingga sekarang, jeritan itu masih ada dalam hati umat Kaum Kedar.
Kepercayaan Kaum Kedar
Beberapa abad kemudian, keturunan Ismael membangun suatu 'monumen' seputar jeritan Ismael dan menyebutnya kepercayaaan Kaum Kedar, yang berarti tunduk kepada Allah seperti seorang pelayan, bukannya memiliki hubungan dengan Dia sebagai seorang anak. Kepercayaan Kaum Kedar mengisi kekosongan dalam hati Ismael, dengan mengatakan bahwa Allah bukan seorang BAPA, dan tidak memiliki anak. Kaum Kedar menjadi wajah Allah bagi Ismael. Kaum KEdar masih melihat diri mereka sebagai pelayan atau budak yang tunduk kepada Allah, dengan aharpan bahwa melalui amal iabdah mereka, mereka bisa mendapatkan penerimaan dan persetujuan dari Allah dan dapat terhindar dari penghakiman yang tidak terelakkan itu. Mereka mencoba mendapatkan penerimaan oleh Allah mellaui amal ibadah mereka, bukan karen a anugerah Allah. Ini bukan ahnay aturan moral, melainkan kondisi keberadaan setiap Kaum Kedar. Di luar semuanya itu, jeritan Ismael tidak pernah berhenti, bahkan semakin keras seiring berjalannya waktu.
Sekarang ini, umat Kaum Kedar terus mengembara di padang gurun sampai titik ajal mereka. Sekali lagi, dalam padang Gurun rohani ini, ada sebuah sumur yang tidak dapat mereka lihat. Tidak ada seorang ayah yang memberi mereka roti atau air. Pada saat yang sama, Gereja meninggalkan mereka, tidak tahan menyaksikan kematian mereka.
Allah memanggil umat Kaum Kedar pada zaman ini. Dia akan mnedengar jerit tangis mereka dan membuka mata mereka, serta menunjukkan pada mereka wajah Yesus di sumur air kehidupan dari Kemuliaan Allah. Allah akan menjadi Bapa mereka, dan memberikan roti yang baru daris urga bagi jiwa mereka yang lapar, dan air kehidupan bagi hati mereka yang haus, agar mereka dapat tetap hidup. Allah akan memanifestasikan kemuliaan-nya di antara keturunan Isamel dan menghidupkan dia kembali dalam hadirat Yesus.
Bapa akan memberikan suatu identitas bagi Kaum Kedar pada zaman ini. Dia akan mengungkapkan bagi mereka kebenaran tentang masa depan mereka yang tersembunyi dalam nama Ismael. Dia akan menunjukkan kepada mereka perjanjian-Nya dan memberi mereka warisan dalam Kristus Yesus. Dia tidaka kan pernah meninggalkan atau menolak mereka. Bahkan, setelah dilahirkan dalam Roh, maka Ismael, sang pemanah itu, akan menjadi anak panah pada bsusur yang dipegang oleh tangan Allah, dan dibidikkan tepat ke jantung musuh yang pernah membutakan mereka.
Ini adalah momen kairos bagi Kaum Kedar. Awan terang hadirat Allah sedang terbentuk dan kilat yang memnacarkan kemuliaan-nya sedang bergerak ke dunia Kaum Kedar. Akan turun hujan dari Surga dan tuaian besar dari Kaum Kedar pada masa ini. Jerit Tangis Ismael telah naik ke tahta Allah, dan jawabannya sedang dalam perjalanan.
Saya dapat mendengar Allah berbicara melalui Nabi Yesaya:
Aku telah berkenan memberi petunjuk kepada orang yang tidak menayakan Aku; Aku telah berkenan ditemukan oleh orang yang tidak mencari Aku. Aku telah berkata: "Ini Aku, ini Aku!" kepada bangsa yang tidak memanggil nama-Ku (Yesaya 65:1)
Sesungguhnya, Allah akan membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, dan membuat jalan di apdang gurun, dan sungai-sungai di padang belantara, dan kita semua akan melihatnya (Lihat Yesaya 43:19). Alalh akan mendengar jeritan Hati Ismael pada zaman ini. Akankah kita mendengar jeritan hati Allah pada zaman ini? Apakah kita akan meresponi jerit tangis-Nya?
Melayani Seorang Kaum Kedar
Saya ingin berbagi cerita dengan Anda tentang bagaimana melayani seorang Kaum Kedar-bagaimana mengomunikasikan dan membagi iman Anda kepada mereka. Dalam Amsal 4:23 dikatakan agar kita menjaga hati dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. Ini menjelaskan tentang suatu sungai yang memancar-dari hati kita memancar aliran-aliran dan sungai-sungai kehidupan.
Dalam Yohanes pasal 7, Yesus sedang berada di Perayaan Pesta Tabernakel dan apada "Hari terakhir, pada puncak perayaan itu, " Dia membuat suatu pernyatan yang mengatakan , "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Aku akan membuat sungai-sungai air hidup itu mengalir dari hatimu." (Lihat Yohanes 7:37-38) Perhatikan bahwa Dia tidak mengatakan sungai, tetapi sungai-sungai
Jika Anda sudah minum dari Tuhan Yesus air kehidupan surgawi yang sangat berharga itu, dan memakan roti dari Surga, jika Anda memakan dan mencernanya, maka ada sesuatu dalam diri Anda. Ada banyak sekali sungai yang mengalir dalam diri Anda. Salah satu dari sungai-sungai itu Adalah sungai perdamaian, atau pelayanan pendamaian, yang dipercayakan kepada Setiap orang Percaya ( Lihat 2 Korintus 5:18-19).
Saya menceritakan pada Anda sesuatu yang saya alami secara pribadi sejak saya datang kepada Kristus. Sebelum Allah emmanggil saya ke dalam pelayanan sepenuh Waktu, dalam hidup keseharian saya--secara pribadi---sebagai seorang pebisnis, saya mulai membimbing orang-orang untuk datang kepada Yesus melalui berbagai macam cara. Saya melihat kira-kira 1200-1500 orang menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi mereka. Saya tidak memliki data jumlah pastinya karena saya tidak pernah ingat untuk terus menghitung. Tetapi saya tahu bahwa setidaknya itulah jumlahnya--mungkin bahkan lebih banyak lagi--dari mereka yang memberikan hati kepada Krsitus itu dulunya Kaum Kedar, Yahudi Sikh, dan Atheis. Dapat saya katakan bahwa 99 persen dari semua orang yang saya kenal ketika saya masih menjadi Kaum Kedar itu sekarang sudah menjadi orang-orang Kristen yang lahir baru.
Jadi saya menceritakan kepada Anda sesuatu yang saya alami sendiri. Saya tidak hanya menyampaikan apa yang sudah tertulis tetapi saya juga menceritakan apa yang sekarang ini benar-benar terjadi. Alkitab berkata behwa hendaknya kita menjadi surat-surat hidup yang dapat dibaca oleh semua orang. Menjadi surat-surat yang tertulis itu tidak sama dengan menjadi surat-surat hidup. (lihat 2 Korintus 3:2-3). Dalam perjanjian (covenant) yang baru, itu selalu ada di hati kita dan menaruhnya pada pikiran kita sehingga kita dapat menunjukkan dan menerapkannya dalam hidup kita; sehingga seseorang dapat melihat hidup Anda dan berkata, "aku melihat surat cinta yang hidup dari Yesus untukku.'
Sebelum mereka mencari Alkitab, semestinya mereka dapat membaca Alkitab itu dalam diri Anda. Sebelum mereka melihat Dia, semestinya mereka dapat melihat Dia di dalam diri Anda dan saya. Seiring berjalannya tahun demi tahun, saya mulai menyadari bahwa ada hal-hal tertentu yang mendatangkan hasil dan ada pula yang tidak. Saya akanmenyampaikan bebrapa prinsip alkitabiah, dan saya juga akan menceritakan kepada Anda beberapa contoh dari kisah nyata tentang bagaimana saya melihat orang-orang datang kepada Kristus.
Saya tahu bahwa pada arena yang khusus ini kita akan lebih berfokus pada umat Kaum Kedar, tetapi 2 Korintus 5:17-21 mengatakan:
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mmepercayakan berita pendamaian itu kepada kami. Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Perhatikan tiga hal dalam ayat-ayat di atas. 1) Anda adalah ciptaan baru. Katakan "Aku adalah ciptaan baru." 2) Kemudain dikatakan bahwa Anda mmeiliki suatu pelayanan baru. Anda adalah ciptaan yang baru, Anda memliki pelayanan baru. 3) Anda memiliki suatu pesan yang baru atau Anda memiliki suatu berita pendamaian yang baru. Pesan yang baru cocok untuk ciptaan yang baru, pelayanan yang baru cocok untuk ciptaan yang baru. Anda telah menjadi ciptaan yang baru , sesuatu telah terjadi.
Saya sudah dipanggil untuk memberitakan Injil sejak dasar dunia ini belum dijadikan, saya hanya tidak mengetahuinya. Tetapi saya melangkah pada arena kehidupan saya yang satu itu dengan bergerak mengikuti aliran sungai pendamaian. Saya percaya bahwa di dalam hati setiap orang percaya ada sungai pendamaian, dan sungai ini adalah sungai air kehidupan. Dalam diri Anda, Anda memiliki hidup yang dapat anda berikan.
Anda tahu bahwa Adam yang pertama diciptakan sedemikian rupa hingga dia dapat bernafas dengan napas Allah dan hidup. Tetapi Adam yang terakhir datang dan memberikan hidup pada kita, sehingga kita dapat menerima napas Allah dan kita dapat memberikannya. Adam yang pertama hanya dapat menggunakannya untuk hidup. Kita dapat memberikannya; kita dapat membagikannya napas Allah kepada orang lain. Kita telah diberi sesuatu yang dapat kita bagikan --sungai-sungai air kehidupan, salah satu dari sekian banyak sungai dalam hidup Anda itu adalah sungai pelayanan pendamaian. Itu sudah ada dalam diri Anda; Jika Anda berserah pada Roh Kudus dan bekerja sama dengan-Nya, maka Dia akan membantu Anda untuk mengalir sejalan dengan aliran sungai dalam hidup Anda itu, sehingga Anda dapat melihat hasil-hasilnya.
Berbagi dan Memberi
Beberapa tahun yang lalu, seorang Kaum Kedar mengontak saya. Saya baru menjadi orang percaya dan baru memiliki satu hal yang menjadi hasrat hatis aya-dan sampai sekarang masih tetap menjadi hasrat hati saya--yaitu Yesus sebagai anak Allah. Tetapi bahkans ebelum saya terjun dalam pelayanan pun, ada satu hal yangs aya tahu dengan pasti--Yesus mengasihi setiap manusia, dan Dia ingin agar mereka diselamaykan. Dia ingin mengenal mereka dan ingin agar mereka mengenal Dia dan Bapa-Nya. Jadi, rekan Kaum Kedar ini menelepon saya dan berkata, "Saya punya 20 pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh orang Kristen manapun. Kalu Anda bersedia menemui saya dan Anda dapat menjawab 20 pertanyaan itu, maka saya akan mempertimbangkan Yesus Anda."
Saya masih belum banyak mendapat pengajaran; saya memang sudah sedikit mengenal kristen dan kenyataan tentang Yesus, tetapi pengetahuan saya itu belum cukup, Kami bertemu di Perkins, sebuah restoran yang buka 24 jam, di Dixon Road di toronto. Di setiap bilik dan setiap kursi yang ada di restoran itu, ada seseorang yang sudah datang kepada Kristus, ada seseorang yangs udah lahir baru.
Inilah pola saya: Ketika akan bertemu dengan seseorang yang belum saya kenal sebelumnya, saya akan mengajak seseorang yang baru diselamatkan satu atau dua minggu sebelumnya. Saya melatih orang yang saya ajak itu tentang bagaimana cara membimbing orang-orang lain kepada Tuhan, smentara saya membimbing kenalan baru itu kepada Tuhan. Saya benar-benar tidak tahu apa yang sedang saya lakukan, tetapi karena tidak ada yang memberitahu saya bahwa ini tidak lazim di Gereja Amerika Utara, maka saya terus melakukannya.
Jadi di sanalah saya, bersama pria Kaum Kedar yang bertemu dengan saya di Restoran itu,d an dia mulai melontarkan pertanyaan pertamanya kepada saya. Sementara dia menyampaikan pertanyaan itu, saya berfikir, aku tidak tahu jawabannya, habislah sudah. Kalau aku tidak bsia menjawab pertanyaan pertamanya ini, kesempatan apa yang aku miliki untuk membawa orang ini kepada Tuhan? ketika dia selesai mengucapkan pertanyaannya, jawabannya datang pada saya dan saya memberikan jawaban itu kepadanya. Dans aya berfikir, Wow, lebih baik aku tulis saja jawaban tadi karena itu adalah jawaban yang bagus!
Dari mana datangnya jawaban ini? sejujurnya saya katakan pada Anda, saya tidak tahu, tetapi saya tahu bahwa itu berasal dari suatu tempat, dan dalam roh saya, saya tahu bahwa yang saya katakan itu benar- tetapi saya tidak dapat menjelaskan itu pada Anda dengan pikiran saya atau membuktikan pada Anda, tetapi ada seorang saksi yang mendengarnya juga. Saya tahu bahwa jawaban itu adalah kebenaran, dan itu adalah jawaban yang bagus; jadi saya memberikan jawaban itu kepadanya. Dan itu berhasil; dia mengajukan pertanyaan yang kedua.
Ketika dia mengajukan pertanyaan berikutnya itu, lagi-lagi saya tidak tahu jawabannya. Lagi-lagi jawabannya datang pada saya dan saya menyampaikan jawaban itu. Ini terus terjadi pada pertanyaan-pertanyaan berikutnya sampai dia mengajukan pertanyaan ke-15
Harap Anda perhatikan bahwa saya hanya mengalir mengikuti Roh Allah. Saya mengalir mengikuti sungai pendamaian dari pewahyuan akan pengetahuan yang tersedia pada waktu itu, untuk mengalirkan hikmat, pengertian, dan kebenaran kepada orang ini oleh Roh Allah. Ketika dia akan mengajukan pertanyaannya yang ke -15, hadirat Allah terasa begitu kuat di bilik kami, saya menatap orang itu dan berkata, "Nah Anda sudah selesai, sudah Tamat!" Saya berkata, "Allah ada di sini, sudah selesai!"
Saya melihat pada pemuda Kaum Kedar itu dan berkata, "Dengar, Roh Allah akan mencengkeram Roh Anda, Dia akan mencengkeram Anda dari perut Anda, dan Dia akan naik hingga ke tenggorokan Anda." Sementara saya berkata dalam hati apa yang aku katakan ini? Kemudian orang itu mulai menangis tidak terkendali; dia tidak dapat mempertahankan ketenangannya. Dia tidak dapat berkata-kata, dan kuasa Allah mengusaianya. Dia berlari ke toilet untuk menenangkan diri. Ketika dia kembali ke bilik dan mencoba untuk berbicara, dia mulai menangis lagi, dan dia lari lagi ke toilet untuk menenangkan diri. Saya suka pelayanan seperti ini.
Saya menengok padanya dan berkata, "Karena Roh Anda diarahkan dan ditarik pada kebenaran, dan kebenaran adalah suatu pribadi. Namanya Yesus. Dan Dia hidup dalam diri saya, dan Roh Anda juga menginginkan Dia." Kemudian saya berkata dalam hati, "Itu Jawaban yang sangat bagus!
Setelah menerima Kristus, asmanya juga disembuhkan, tetapi pada waktu itu kami belum mengetahuinya. dia pulang ke rumahnya sore itu, dan menelepon saya keesokannya pagi. Dia berkata, Anda tahu, sepanjang hidup saya sebagai Kaum Kedar, saya tidak bisa tidur di malam hari. Untuk pertama kalinya dalam hidup saya saya benar-benar bisa tidur tadi malam." Dia berkata "Biasanya pikiran saya tetap terjaga sepanjang malam, saya berfikir terus tubuh saya kadang tidur dan sering tiba-tiba terbangun, tetapi saya tidak pernah benar-benar tidur. Baru pertama kali ini saya benar-benar bisa tidur. Saya merasakan damais ejahtera yang belum pernah saya rasakan apakah ini?"
Momen Renungan
berdasarkan Alkitab dan pengalaman-pengalaman saya yang Anda baca, dengan tulus dan tanpa prasangka, renungkanlah hubungan antara Ismael dengan Ayahnya, Abraham, dan ibunya. Coba Anda tempatkan diri Anda pada posisi Ismael. Dapatkah Anda melupakan begitu saja sakit hati, kemarahan, dan kebencian itu? Sekarang pikirkan tentang jutaan umat Kuam Kedar yangs udah hidup dalam perasaan itu selama sekian banyak generasi. Bagaimana kita bisa tahan untuk tidak menceritakan kasih Yesus kepada Mereka.
Ketika sedang menyapih Ishak, Sara mendapati bahwa Ismael mengejek Ishak, dan dia ingin agar anak dari pelayannya itu diusir dan tidak dijadikan ahli waris bersama anaknya, Ishak (Lihat Kejadian 21:9)
Abraham sedih- seprti ayah manapun- dan dia datang kepada Tuhan. Allah menjelaskan padanya bahwa pada Ishaklah perjanjian Allah akan ditetapkan dan yang akan disebut keturunannya adalah yang berasal dari Ishak. Bagi Isamel, dia dia harus diusir tetapi Allah menegaskan kembali bahwa Ismael akan menjadi suatu bangsa yang besar. Ismael, bersama Hagar, diusir dari rumah ayahnya, hanya dengan berbekal air dan sedikit roti.
Berkatalah Sara kepada Abraham: "Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak. " Hal ini sangat menyebalkan Abraham oleh karena anaknya itu. Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: "Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala hal yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak. Tetapi Keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak. Tetapi keturunan dari hambamu itu juga akan Ku buat menjadi suatu bangsa, karena iapun anakmu." Keesokan harinya pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekribat air dan memberikannya kepada Hagar. Ia meletakkan itu beserta anaknya di atas bahu Hagar, kemudian disuruhnyalah perempuan itu pergi. Maka pergilah Hagar dan Mengembara di padang gurun Barsyeba.(Kejadian 21:10-14)
Sumur Supernatural
Ismael, sekitar umur 15 tahun, diusir bersama Hagar ke padang gurun. Mari kita lihat apa yang terjadi :
Ketika air yang dikirbat itu habis, dibuangnyalah anak itu ke bawah semak-semak, dan dia duduk agak jauh, kira-kira sepemanah jauhnya, sebab katanya: " Tidak tahan aku melihat anak itu mati." Sedang dia disitu, menagislah ia dengan suara nyaring. Allah mendengar suara anak itu, Lalu Malaikat Allah berseru dari langit kepada Hagar, kata-nya kepadanya: "Apakah yang engkau susahkan, Hagar? Janganlah takut, sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat ia terbaring. Bangunlah, angkatlah anak itu, dan bimbinglah dia, sebab Aku akan membuat dia menjadi bangsa yang besar." Lalu Allah membuka mata Hagar, sehingga ia melihat sebuah sumur; ia pergi mengisi kirbatnya dengan air,kemudian diberinya anak itu minum. Allah menyertai anak itu, sehingga ia beertambah besar; ia menetap di padang Gurun dan menjadi seorang pemanah. Maka tinggallah ia dipadang gurun Paran, dan ibunya mengambil seorang Isteri baginya dari tanah Mesir (Kejadian 21:15-21).
Ismael menggembara di padang Gurun bersama Hagar dan kehabisan air. Setelah diusir dari rumah ayahnya, Ismael mendapati dirinya nyaris mati di bawah semak-semak. Hagar tidak tahan melihat penderitaan puteranya yang sekarat. Dalam keputusasaannya, dia meningglakan anaknya di bawah semak dan berjalan pergi,s ambil menjerit kepada Tuhan. Dia tidak sampai hati melihat anaknya mati. Yang bisa dia lakukan hanya menangis dan menjerit dalam kepedihan hatinya. Sementara itu, sang anak lelakipun terkapar sekarat di bawah semak.
Anak itu tidak hanya sekarat secara fisik, tetapi hatinya juga hancur karena penolakan dan jiwanya terkoyak karena kepedihan yang mendalam. Hanya dalam waktu yang begitu singkat, dari seorang anak, dia menjadi pelayan. "Aku ini siapa... anak dari Bapa banyak bangsa atau hanya anak seorang pelayan?" Dia mengalami konflik identitas, dan citranya tentang seorang ayah telah hancur untuk selamanya. Lebih parahnya lagi, diambang kematiannya di apadang Gurun, ibunya sendiri meninggalkan dia dan membiarkan dia mati seorang diri. Kondisinya begitu buruk sehingga ibunya tidak tahan melihatnya.
Jeritan Hati Ismael
Empat ribu tahun kemudian, Kaum Kedar menggembara di padang gurun Rohani, dengan jeritan hati yang semakin mendalam;
Mereka sekarat kehausan, tidak dapat melihat sumur keselamatan mereka. Tetapi Allah akan mendengar jeritan Ismael dan membuka matanya dan menunjukkan padanya sumur air kehidupan-Yesus-supaya dia dapat minum dan hidup. Dia membutuhkan air untuk menyelamatkan hidup jasmaninya: dan untuk menyelamatkan hidup rohaninya dia kan membutuhkan air kehidupan dari sumur Yesus.
Sudah tiba saatnya bagi Kaum Kedar untuk melihat Yesus dan mengenal Bapa. Sebagai Gereja, Kita harus memliki ketajaman untuk membedakan waktu-waktu yang kita jalani sekarang, dan mendengar suara dari Surga. Kita harus bersyafaat bagi Kaum Kedar seperti seorang Ibu yang bersyafaat bagi anak-anakNya yang diambang ajal. Beberapa dari kita pergi meninggalkan Ismael, seperti yang dilakukan oleh ibunya sendiri, karena kondisi Ismael sepertinya sudah tidak ada harapan lagi dalam banyak hal; tetapi kita harus tunduk pada Roh Allah dan berdoa agar Allah akan membangkitkan jeritan yang ada di hati Kaum Kedar dan mengorbankannya sedemikian rupa sehingga itu menyentuh hati yang Maha TInggi.
Allah akan mendengar jeritan umat Kaum Kedar pada masa ini. Dalam hikmat-Nya. Allah telah memberi nama Isamel sebelum dia lahir, karena dia tahu bahwa suatu hari nanti akan ada 1,6 milyar Kaum Kedar yang berada di padang gurun Rohani. Gereja, bersiaplah ada satu generasi Kaum Kedar yang seluruhnya akan masuk ke dalam Kerajaan Allah. Saya percaya bahwa dalam sekejap, 800 juta hingga 1 Milyar Kaum Kedar akan memasuki Kerajaan Allah.
Pada 26 Desember 2004, Terjadi suatu gempa bumi, pusat gempanya berada di Indonesia- yang emnimbulkan tsunami yang dampaknya juga melanda banyak wilayah di negara-negara sekitar, dan menyebabkan kematian ratusan ribu korban.
Ada gempa lain yang akan sering terjadi, dan pusat gempanya adalah umat Kaum Kedar-itu akan menyebabkan terjadinya suatu tsunami Roh Kudus yang akan melanda banyak bangsa lainnya dan membawa kehidupan. Gempa rohani ini akan menghasilkan tuaian terbesar yang pernah dilihat manusia dibumi.
Doa dan Syafaat adalah langkah pertama. Syafaat adalah doa yang "Memeluk" Hati Allah. Rencana -rencana Roh Kudus dilahirkan ke alam jasmani melalui doa. Kita semestinya tidak hanya berdoa, tetapi juga siap untuk bergerak bersama Allah pada masa ini. Allah menggunakan seorang wanita untuk memberikan air minum bagi Ismael di padang gurun, dan Dia akan menggunakan wanita lain, yaitu gereja, untuk memberikan air kehidupan yang kekal. Ismael haus akan air kehidupan dan lapar akan roti yang beru dipanggang dari oven Roh Allah.
Dari dulu, Yesus sellau menjadi penjala manusia. Dia juga rindu untuk menjadikan kita sebagai penjala-penjala manusia, sehingga kita kan siap untuk bergerak pada musim ini. Untuk benar-benar dapat menjadi penjala manusia, kita perlu mengerti akan karakteristik dan jeritan dari hati umat Kaum Kedar.
Untuk mengerti kerakteristik jeritan hati umat Kaum Kedar ini, kita harus melihat pada awal mula jerit tangis ini. Jerit Tangis itu dimulai ketika Ismael diusir dari rumah ayahnya dan pergi tanpa mendapatkan bagian warisan. Selama 15 tahun dia dibesarkan dalam kasih sayang ayahnya, Abraham, tetapi kemudian dia diusir karena anak lelaki dari seorang pelayan (Perempuan budak ) tidak dapat menjadi ahli waris bersama anak lelaki permpuan yang merdeka (Lihat kejadian 21:10). Ismael diusir ke padang gurun dengan sepotong roti dan sebotol air, itulah pemberian terakhir dari ayahnya (Lihat kejadian 21:14)
Ismael pasti menatap ibunya untuk meminta penjelasan tetapi sang ibu mengingatkan dia bahwa dia hanyalah anak seorang pelayan dan tidak memliki seorang ayah. Ismael menunggu di padang gurun berharap ayahnya akan datang mencarinya serta membawakan roti dan air lagi; tetapi sang ayah tidak pernah datang. Saat berikutnya Ismael melihat sang ayah adalah untuk menguburkannya (lihat kejadian 25:9) Ismael tidak hanya menguburkan Abraham, tetapi dia mengubur kesempatannya untuk menjadi seorang anak. Penguburan itu menandakan matinya harapan Ismael untuk diterima atau dikasihi kembali oleh seorang ayah.
Jeritan terdalam Ismael adalah kerinduan untuk dikasihi oleh seorang ayah dan kebutuhan akan suatu identitas. Identitas tidak hanya tentang siapa Anda, tetapi siapakah yang memiliki Anda. Jika Anda tidak tahu Anda milik siapa, maka Anda tidaka kan pernah tahu siapa Anda. Jika Anda tidak tahu identitas Anda, maka Anda akan mencari jati diri Anda lewat apa yang Anda lakukan. Seorang anak dapat dilacak dari -DNA-nya yang dibandingkan dengan DNA ayahnya, tetapi seorang pelayan dideteksi lewat pekerjaan-pekerjaannya.
Ismael diusir dan pergi tanpa ayah, identitas, atau warisan. Tanpa peringatan, Ismael disingkirkan, ditolak, dan tanpa ayah. Setiap anak lelaki memiliki hak untuk menerima warisan dari yahnya. Hak itu direnggut dari Ismael, membuat dia dimateraikan sebagai anak yang tanpa ayah. Hingga sekarang, jeritan itu masih ada dalam hati umat Kaum Kedar.
Kepercayaan Kaum Kedar
Beberapa abad kemudian, keturunan Ismael membangun suatu 'monumen' seputar jeritan Ismael dan menyebutnya kepercayaaan Kaum Kedar, yang berarti tunduk kepada Allah seperti seorang pelayan, bukannya memiliki hubungan dengan Dia sebagai seorang anak. Kepercayaan Kaum Kedar mengisi kekosongan dalam hati Ismael, dengan mengatakan bahwa Allah bukan seorang BAPA, dan tidak memiliki anak. Kaum Kedar menjadi wajah Allah bagi Ismael. Kaum KEdar masih melihat diri mereka sebagai pelayan atau budak yang tunduk kepada Allah, dengan aharpan bahwa melalui amal iabdah mereka, mereka bisa mendapatkan penerimaan dan persetujuan dari Allah dan dapat terhindar dari penghakiman yang tidak terelakkan itu. Mereka mencoba mendapatkan penerimaan oleh Allah mellaui amal ibadah mereka, bukan karen a anugerah Allah. Ini bukan ahnay aturan moral, melainkan kondisi keberadaan setiap Kaum Kedar. Di luar semuanya itu, jeritan Ismael tidak pernah berhenti, bahkan semakin keras seiring berjalannya waktu.
Sekarang ini, umat Kaum Kedar terus mengembara di padang gurun sampai titik ajal mereka. Sekali lagi, dalam padang Gurun rohani ini, ada sebuah sumur yang tidak dapat mereka lihat. Tidak ada seorang ayah yang memberi mereka roti atau air. Pada saat yang sama, Gereja meninggalkan mereka, tidak tahan menyaksikan kematian mereka.
Allah memanggil umat Kaum Kedar pada zaman ini. Dia akan mnedengar jerit tangis mereka dan membuka mata mereka, serta menunjukkan pada mereka wajah Yesus di sumur air kehidupan dari Kemuliaan Allah. Allah akan menjadi Bapa mereka, dan memberikan roti yang baru daris urga bagi jiwa mereka yang lapar, dan air kehidupan bagi hati mereka yang haus, agar mereka dapat tetap hidup. Allah akan memanifestasikan kemuliaan-nya di antara keturunan Isamel dan menghidupkan dia kembali dalam hadirat Yesus.
Bapa akan memberikan suatu identitas bagi Kaum Kedar pada zaman ini. Dia akan mengungkapkan bagi mereka kebenaran tentang masa depan mereka yang tersembunyi dalam nama Ismael. Dia akan menunjukkan kepada mereka perjanjian-Nya dan memberi mereka warisan dalam Kristus Yesus. Dia tidaka kan pernah meninggalkan atau menolak mereka. Bahkan, setelah dilahirkan dalam Roh, maka Ismael, sang pemanah itu, akan menjadi anak panah pada bsusur yang dipegang oleh tangan Allah, dan dibidikkan tepat ke jantung musuh yang pernah membutakan mereka.
Ini adalah momen kairos bagi Kaum Kedar. Awan terang hadirat Allah sedang terbentuk dan kilat yang memnacarkan kemuliaan-nya sedang bergerak ke dunia Kaum Kedar. Akan turun hujan dari Surga dan tuaian besar dari Kaum Kedar pada masa ini. Jerit Tangis Ismael telah naik ke tahta Allah, dan jawabannya sedang dalam perjalanan.
Saya dapat mendengar Allah berbicara melalui Nabi Yesaya:
Aku telah berkenan memberi petunjuk kepada orang yang tidak menayakan Aku; Aku telah berkenan ditemukan oleh orang yang tidak mencari Aku. Aku telah berkata: "Ini Aku, ini Aku!" kepada bangsa yang tidak memanggil nama-Ku (Yesaya 65:1)
Sesungguhnya, Allah akan membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, dan membuat jalan di apdang gurun, dan sungai-sungai di padang belantara, dan kita semua akan melihatnya (Lihat Yesaya 43:19). Alalh akan mendengar jeritan Hati Ismael pada zaman ini. Akankah kita mendengar jeritan hati Allah pada zaman ini? Apakah kita akan meresponi jerit tangis-Nya?
Melayani Seorang Kaum Kedar
Saya ingin berbagi cerita dengan Anda tentang bagaimana melayani seorang Kaum Kedar-bagaimana mengomunikasikan dan membagi iman Anda kepada mereka. Dalam Amsal 4:23 dikatakan agar kita menjaga hati dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. Ini menjelaskan tentang suatu sungai yang memancar-dari hati kita memancar aliran-aliran dan sungai-sungai kehidupan.
Dalam Yohanes pasal 7, Yesus sedang berada di Perayaan Pesta Tabernakel dan apada "Hari terakhir, pada puncak perayaan itu, " Dia membuat suatu pernyatan yang mengatakan , "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Aku akan membuat sungai-sungai air hidup itu mengalir dari hatimu." (Lihat Yohanes 7:37-38) Perhatikan bahwa Dia tidak mengatakan sungai, tetapi sungai-sungai
Jika Anda sudah minum dari Tuhan Yesus air kehidupan surgawi yang sangat berharga itu, dan memakan roti dari Surga, jika Anda memakan dan mencernanya, maka ada sesuatu dalam diri Anda. Ada banyak sekali sungai yang mengalir dalam diri Anda. Salah satu dari sungai-sungai itu Adalah sungai perdamaian, atau pelayanan pendamaian, yang dipercayakan kepada Setiap orang Percaya ( Lihat 2 Korintus 5:18-19).
Saya menceritakan pada Anda sesuatu yang saya alami secara pribadi sejak saya datang kepada Kristus. Sebelum Allah emmanggil saya ke dalam pelayanan sepenuh Waktu, dalam hidup keseharian saya--secara pribadi---sebagai seorang pebisnis, saya mulai membimbing orang-orang untuk datang kepada Yesus melalui berbagai macam cara. Saya melihat kira-kira 1200-1500 orang menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi mereka. Saya tidak memliki data jumlah pastinya karena saya tidak pernah ingat untuk terus menghitung. Tetapi saya tahu bahwa setidaknya itulah jumlahnya--mungkin bahkan lebih banyak lagi--dari mereka yang memberikan hati kepada Krsitus itu dulunya Kaum Kedar, Yahudi Sikh, dan Atheis. Dapat saya katakan bahwa 99 persen dari semua orang yang saya kenal ketika saya masih menjadi Kaum Kedar itu sekarang sudah menjadi orang-orang Kristen yang lahir baru.
Jadi saya menceritakan kepada Anda sesuatu yang saya alami sendiri. Saya tidak hanya menyampaikan apa yang sudah tertulis tetapi saya juga menceritakan apa yang sekarang ini benar-benar terjadi. Alkitab berkata behwa hendaknya kita menjadi surat-surat hidup yang dapat dibaca oleh semua orang. Menjadi surat-surat yang tertulis itu tidak sama dengan menjadi surat-surat hidup. (lihat 2 Korintus 3:2-3). Dalam perjanjian (covenant) yang baru, itu selalu ada di hati kita dan menaruhnya pada pikiran kita sehingga kita dapat menunjukkan dan menerapkannya dalam hidup kita; sehingga seseorang dapat melihat hidup Anda dan berkata, "aku melihat surat cinta yang hidup dari Yesus untukku.'
Sebelum mereka mencari Alkitab, semestinya mereka dapat membaca Alkitab itu dalam diri Anda. Sebelum mereka melihat Dia, semestinya mereka dapat melihat Dia di dalam diri Anda dan saya. Seiring berjalannya tahun demi tahun, saya mulai menyadari bahwa ada hal-hal tertentu yang mendatangkan hasil dan ada pula yang tidak. Saya akanmenyampaikan bebrapa prinsip alkitabiah, dan saya juga akan menceritakan kepada Anda beberapa contoh dari kisah nyata tentang bagaimana saya melihat orang-orang datang kepada Kristus.
Saya tahu bahwa pada arena yang khusus ini kita akan lebih berfokus pada umat Kaum Kedar, tetapi 2 Korintus 5:17-21 mengatakan:
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mmepercayakan berita pendamaian itu kepada kami. Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Perhatikan tiga hal dalam ayat-ayat di atas. 1) Anda adalah ciptaan baru. Katakan "Aku adalah ciptaan baru." 2) Kemudain dikatakan bahwa Anda mmeiliki suatu pelayanan baru. Anda adalah ciptaan yang baru, Anda memliki pelayanan baru. 3) Anda memiliki suatu pesan yang baru atau Anda memiliki suatu berita pendamaian yang baru. Pesan yang baru cocok untuk ciptaan yang baru, pelayanan yang baru cocok untuk ciptaan yang baru. Anda telah menjadi ciptaan yang baru , sesuatu telah terjadi.
Saya sudah dipanggil untuk memberitakan Injil sejak dasar dunia ini belum dijadikan, saya hanya tidak mengetahuinya. Tetapi saya melangkah pada arena kehidupan saya yang satu itu dengan bergerak mengikuti aliran sungai pendamaian. Saya percaya bahwa di dalam hati setiap orang percaya ada sungai pendamaian, dan sungai ini adalah sungai air kehidupan. Dalam diri Anda, Anda memiliki hidup yang dapat anda berikan.
Anda tahu bahwa Adam yang pertama diciptakan sedemikian rupa hingga dia dapat bernafas dengan napas Allah dan hidup. Tetapi Adam yang terakhir datang dan memberikan hidup pada kita, sehingga kita dapat menerima napas Allah dan kita dapat memberikannya. Adam yang pertama hanya dapat menggunakannya untuk hidup. Kita dapat memberikannya; kita dapat membagikannya napas Allah kepada orang lain. Kita telah diberi sesuatu yang dapat kita bagikan --sungai-sungai air kehidupan, salah satu dari sekian banyak sungai dalam hidup Anda itu adalah sungai pelayanan pendamaian. Itu sudah ada dalam diri Anda; Jika Anda berserah pada Roh Kudus dan bekerja sama dengan-Nya, maka Dia akan membantu Anda untuk mengalir sejalan dengan aliran sungai dalam hidup Anda itu, sehingga Anda dapat melihat hasil-hasilnya.
Berbagi dan Memberi
Beberapa tahun yang lalu, seorang Kaum Kedar mengontak saya. Saya baru menjadi orang percaya dan baru memiliki satu hal yang menjadi hasrat hatis aya-dan sampai sekarang masih tetap menjadi hasrat hati saya--yaitu Yesus sebagai anak Allah. Tetapi bahkans ebelum saya terjun dalam pelayanan pun, ada satu hal yangs aya tahu dengan pasti--Yesus mengasihi setiap manusia, dan Dia ingin agar mereka diselamaykan. Dia ingin mengenal mereka dan ingin agar mereka mengenal Dia dan Bapa-Nya. Jadi, rekan Kaum Kedar ini menelepon saya dan berkata, "Saya punya 20 pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh orang Kristen manapun. Kalu Anda bersedia menemui saya dan Anda dapat menjawab 20 pertanyaan itu, maka saya akan mempertimbangkan Yesus Anda."
Saya masih belum banyak mendapat pengajaran; saya memang sudah sedikit mengenal kristen dan kenyataan tentang Yesus, tetapi pengetahuan saya itu belum cukup, Kami bertemu di Perkins, sebuah restoran yang buka 24 jam, di Dixon Road di toronto. Di setiap bilik dan setiap kursi yang ada di restoran itu, ada seseorang yang sudah datang kepada Kristus, ada seseorang yangs udah lahir baru.
Inilah pola saya: Ketika akan bertemu dengan seseorang yang belum saya kenal sebelumnya, saya akan mengajak seseorang yang baru diselamatkan satu atau dua minggu sebelumnya. Saya melatih orang yang saya ajak itu tentang bagaimana cara membimbing orang-orang lain kepada Tuhan, smentara saya membimbing kenalan baru itu kepada Tuhan. Saya benar-benar tidak tahu apa yang sedang saya lakukan, tetapi karena tidak ada yang memberitahu saya bahwa ini tidak lazim di Gereja Amerika Utara, maka saya terus melakukannya.
Jadi di sanalah saya, bersama pria Kaum Kedar yang bertemu dengan saya di Restoran itu,d an dia mulai melontarkan pertanyaan pertamanya kepada saya. Sementara dia menyampaikan pertanyaan itu, saya berfikir, aku tidak tahu jawabannya, habislah sudah. Kalau aku tidak bsia menjawab pertanyaan pertamanya ini, kesempatan apa yang aku miliki untuk membawa orang ini kepada Tuhan? ketika dia selesai mengucapkan pertanyaannya, jawabannya datang pada saya dan saya memberikan jawaban itu kepadanya. Dans aya berfikir, Wow, lebih baik aku tulis saja jawaban tadi karena itu adalah jawaban yang bagus!
Dari mana datangnya jawaban ini? sejujurnya saya katakan pada Anda, saya tidak tahu, tetapi saya tahu bahwa itu berasal dari suatu tempat, dan dalam roh saya, saya tahu bahwa yang saya katakan itu benar- tetapi saya tidak dapat menjelaskan itu pada Anda dengan pikiran saya atau membuktikan pada Anda, tetapi ada seorang saksi yang mendengarnya juga. Saya tahu bahwa jawaban itu adalah kebenaran, dan itu adalah jawaban yang bagus; jadi saya memberikan jawaban itu kepadanya. Dan itu berhasil; dia mengajukan pertanyaan yang kedua.
Ketika dia mengajukan pertanyaan berikutnya itu, lagi-lagi saya tidak tahu jawabannya. Lagi-lagi jawabannya datang pada saya dan saya menyampaikan jawaban itu. Ini terus terjadi pada pertanyaan-pertanyaan berikutnya sampai dia mengajukan pertanyaan ke-15
Harap Anda perhatikan bahwa saya hanya mengalir mengikuti Roh Allah. Saya mengalir mengikuti sungai pendamaian dari pewahyuan akan pengetahuan yang tersedia pada waktu itu, untuk mengalirkan hikmat, pengertian, dan kebenaran kepada orang ini oleh Roh Allah. Ketika dia akan mengajukan pertanyaannya yang ke -15, hadirat Allah terasa begitu kuat di bilik kami, saya menatap orang itu dan berkata, "Nah Anda sudah selesai, sudah Tamat!" Saya berkata, "Allah ada di sini, sudah selesai!"
Saya melihat pada pemuda Kaum Kedar itu dan berkata, "Dengar, Roh Allah akan mencengkeram Roh Anda, Dia akan mencengkeram Anda dari perut Anda, dan Dia akan naik hingga ke tenggorokan Anda." Sementara saya berkata dalam hati apa yang aku katakan ini? Kemudian orang itu mulai menangis tidak terkendali; dia tidak dapat mempertahankan ketenangannya. Dia tidak dapat berkata-kata, dan kuasa Allah mengusaianya. Dia berlari ke toilet untuk menenangkan diri. Ketika dia kembali ke bilik dan mencoba untuk berbicara, dia mulai menangis lagi, dan dia lari lagi ke toilet untuk menenangkan diri. Saya suka pelayanan seperti ini.
Saya menengok padanya dan berkata, "Karena Roh Anda diarahkan dan ditarik pada kebenaran, dan kebenaran adalah suatu pribadi. Namanya Yesus. Dan Dia hidup dalam diri saya, dan Roh Anda juga menginginkan Dia." Kemudian saya berkata dalam hati, "Itu Jawaban yang sangat bagus!
Setelah menerima Kristus, asmanya juga disembuhkan, tetapi pada waktu itu kami belum mengetahuinya. dia pulang ke rumahnya sore itu, dan menelepon saya keesokannya pagi. Dia berkata, Anda tahu, sepanjang hidup saya sebagai Kaum Kedar, saya tidak bisa tidur di malam hari. Untuk pertama kalinya dalam hidup saya saya benar-benar bisa tidur tadi malam." Dia berkata "Biasanya pikiran saya tetap terjaga sepanjang malam, saya berfikir terus tubuh saya kadang tidur dan sering tiba-tiba terbangun, tetapi saya tidak pernah benar-benar tidur. Baru pertama kali ini saya benar-benar bisa tidur. Saya merasakan damais ejahtera yang belum pernah saya rasakan apakah ini?"
Momen Renungan
berdasarkan Alkitab dan pengalaman-pengalaman saya yang Anda baca, dengan tulus dan tanpa prasangka, renungkanlah hubungan antara Ismael dengan Ayahnya, Abraham, dan ibunya. Coba Anda tempatkan diri Anda pada posisi Ismael. Dapatkah Anda melupakan begitu saja sakit hati, kemarahan, dan kebencian itu? Sekarang pikirkan tentang jutaan umat Kuam Kedar yangs udah hidup dalam perasaan itu selama sekian banyak generasi. Bagaimana kita bisa tahan untuk tidak menceritakan kasih Yesus kepada Mereka.