Buka Sichuan untuk Kunjungan Turis
CHENGDU - Sichuan, provinsi yang dihantam gempa 7,9 skala Richter pada 12 Mei lalu, kembali dibuka untuk turis. Mulai kemarin (15/6), setidaknya 12 kota dan satu prefektur bisa dikunjungi wisatawan. Kota-kota itu adalah Zigong, Panzhihua, Luzhou, Suining, Neijiang, Leshan, Nanchong, Yibin, Guang'an, Dazhou, Meishan, dan Ziyang, serta prefektur Liangshan Yi yang sudah menjadi wilayah otonomi. Chengdu, ibu kota provinsi tersebut, baru sebagian bisa dikunjungi.
''Provinsi Sichuan akan meningkatkan kunjungan wisatawan. Kami harap itu bisa membantu Sichuan membangun daerahnya kembali,'' kata Zhang Gu, kepala Kantor Pariwisata Provinsi Sichuan, saat diwawancarai chinadaily.com.cn.
Sebelumnya, Kantor Pariwisata Nasional meminta siapa pun yang ingin berkunjung ke Sichuan, baik perseorangan maupun kelompok, menundanya dulu. Sebab, dampak yang ditimbulkan gempa bumi tersebut sangat parah.
Diakui, diperlukan waktu lama untuk memulihkan kondisi pascagempa. Perbaikan diperkirakan baru bisa diselesaikan pada 2010. Pada tahap pertama, perbaikan dititikberatkan pada jalur Chengdu-Mount Emei-Leshan Giant Buddha. Perbaikan pada jalur tersebut diharapkan membantu menunjukkan bahwa Sichuan sudah cukup aman untuk dikunjungi. Sedangkan wilayah paling parah, seperti Beichuan, area Danau Tangjiashan, dan Hanwang, rencananya dijadikan museum.
Untuk itu, diperlukan setidaknya CNY 200 miliar (sekitar Rp 289 triliun). Menurut rencana, dana tersebut didapat dari patungan antara pemerintah dan investor. Sebagian besar penduduk Sichuan bekerja di dunia pariwisata. Lebih dari 400 ribu warganya yang bermata pencarian di sektor ini. Tahun lalu, pendapatan dari sektor pariwisata mencapai CNY 121,7 (sekitar Rp 166 triliun).
Tempat-tempat yang paling parah diguncang gempa, tampaknya, justru menarik minat wisatawan. Lidui Park misalnya. Saat mulai dibuka pada 14 Juni, tempat itu dikunjungi 4.000 wisatawan dari berbagai kota.