Lampu Abang
IndoForum Beginner E
- No. Urut
- 284246
- Sejak
- 8 Jan 2015
- Pesan
- 427
- Nilai reaksi
- 10
- Poin
- 18
Warga kampung Merancang Ulu, kecamatan Gunung Tabur, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, menjalani ruqyah massal pada Senin (21/3) siang. Ruqyah dilakukan untuk meminimalisir kekhawatiran warga, pascameninggalnya 10 warga setempat, dalam 47 hari terakhir. Dua di antaranya meninggal usai kesurupan.
"Ada sekitar 80 warga saya sekarang menjalani ruqyah," kata Kepala Kampung Merancang Ulu, Andi Marpai, kepada merdeka.com, Senin (21/3).
Andi tidak menepis kabar yang beredar di tengah masyarakat, soal meminta tumbal 41 nyawa warga kampung. Namun sejauh ini diakui hanya sebatas isu. Dia menerangkan, Pemkab Berau bersama aparat kepolisian, juga berupaya menenangkan kekhawatiran warga, yang didera dengan isu tumbal nyawa itu.
"Bapak Wakil Bupati (Agus Tantomo) juga ada di kampung kami saat ini. Juga ada aparat kepolisian," ujar Andi.
Diterangkan Andi, merebaknya isu itu, membuat warganya khawatir, kemungkinan adanya korban berikutnya. "Kami meminta tolong kepada pemerintah untuk menengahi ini. Adanya isu itu (tumbal 41 nyawa) buat warga saya ketakutan," pungkas Andi.
Diketahui, kepolisian bertindak cepat melakukan pengusutan untuk memastikan penyebab 10 orang warga yang meninggal itu. Meski informasi awal, diduga diantaranya disebabkan kesurupan. Sedangkan bagi Dinas Kesehatan Berau, penyebab meninggalnya kesepuluh warga yang tinggal di kampung Merancang Ulu itu, tidak bisa dianalisa dari sisi medis kedokteran.
"Ada sekitar 80 warga saya sekarang menjalani ruqyah," kata Kepala Kampung Merancang Ulu, Andi Marpai, kepada merdeka.com, Senin (21/3).
Andi tidak menepis kabar yang beredar di tengah masyarakat, soal meminta tumbal 41 nyawa warga kampung. Namun sejauh ini diakui hanya sebatas isu. Dia menerangkan, Pemkab Berau bersama aparat kepolisian, juga berupaya menenangkan kekhawatiran warga, yang didera dengan isu tumbal nyawa itu.
"Bapak Wakil Bupati (Agus Tantomo) juga ada di kampung kami saat ini. Juga ada aparat kepolisian," ujar Andi.
Diterangkan Andi, merebaknya isu itu, membuat warganya khawatir, kemungkinan adanya korban berikutnya. "Kami meminta tolong kepada pemerintah untuk menengahi ini. Adanya isu itu (tumbal 41 nyawa) buat warga saya ketakutan," pungkas Andi.
Diketahui, kepolisian bertindak cepat melakukan pengusutan untuk memastikan penyebab 10 orang warga yang meninggal itu. Meski informasi awal, diduga diantaranya disebabkan kesurupan. Sedangkan bagi Dinas Kesehatan Berau, penyebab meninggalnya kesepuluh warga yang tinggal di kampung Merancang Ulu itu, tidak bisa dianalisa dari sisi medis kedokteran.