• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Qana’ah, Kekayaan Yang Tak Pernah Sirna

Blog Sakinah

IndoForum Newbie D
No. Urut
176628
Sejak
6 Jul 2012
Pesan
90
Nilai reaksi
0
Poin
6
Manusia berusaha dengan segala daya upayanya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, akan tetapi dia harus mengingat selalu firman Allah: Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,(QS. 2:155). Allah akan menguji kaum muslimin dengan berbagai ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan (bahan makanan). Dengan ujian ini kaum muslimin menjadi umat yang kuat mentalnya, umat yang mempunyai keyakinan yang kokoh, jiwa yang tabah, dan tahan uji.

Sifat qana'ah dan lapang dada dengan pembagian Allah Ta'ala adalah kekayaan yang tidak ada bandingnya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menggambarkan keadaan orang yang dikaruniai sifat qana'ah dengan sabdanya, "Barangsiapa dari kalian yang merasa aman di rumahnya, sehat badannya dan ia memiliki makanan untuk hari itu, maka seakan-akan telah dikumpulkan untuknya dunia beserta isinya." (HR. at-Tirmidzy, Ibnu Majah, ath-Thabrany, Ibnu Hibban dan al-Baihaqy). Bahwa sifat qana'ah, memeras keringat sendiri untuk memenuhi kebutuhan, serta menempuh jalan yang baik ketika mencari rezeki akan senantiasa diiringi dengan keberkahan. Dan bahwa orang yang mencari harta kekayaan dengan ambisi dan keserakahan, sehingga ia tidak mengumpulkan dengan cara-cara yang dibenarkan, niscaya harta kekayaannya tidak akan pernah diberkahi, bahkan akan dihukumi dengan dihalangi dirinya dari kemanfaatan harta yang telah ia kumpulkan.

Sifat dasar manusia adalah khawatir akan semakin menyedikitnya harta yang ia miliki. Kekhawatiran ini sering membuat seseorang tidak bisa tidur dan selalu memikirkan hartanya yang telah ia kumpulkan bertahun-tahun lamanya dan sekarang harta tersebut akan sirna. Orang seperti ini akan mengalami gangguan kesehatan dengan berbagai macam penyakit, seperti penyakit jantung. Pada saat ini dia telah membeli kegelisahan dengan hartanya. Ada orang yang tinggal hanya di rumah yang sederhana dengan kondisi keuangan yang pas-pasan, akan tetapi ia mendapatkan ketenangan hidup tanpa sedikitpun merasakan kegelisahan.

Rasulullah mendifinisikan makna kaya secara gamblang dalam satu hadistnya (HR Bukhari dan Muslim), “Bukanlah kaya dengan banyaknya harta tapi kaya itu adalah kaya jiwa.” Secara kasat mata, hadist tersebut menumbukkan dua domain yang berbeda, yakni domain material/kuantitas dengan domain spiritual/kualitas. Bahwa kaya itu bukanlah predikat quantity of material tetapi kaya itu adalah quality of soul. Kita sering melihat banyak orang yang memiliki materi berlimpah tapi orang tersebut selalu merasa kurang. Banyak harta tapi tidak bisa menikmati hidup. Tapi di sisi lain kita juga sering melihat ada orang yang memiliki materi pas-pasan atau bahkan kurang tapi mereka merasa cukup dan berbahagia dengan kondisi yang ada. Jadi banyaknya materi bukanlah ukuran kecukupan, karena kecukupan itu adanya di dalam jiwa kita, ia ada di domain kualitas, quality of soul. Dan harus diakui bahwa harta itu tidak bisa membeli kebahagiaan, harta hanya memberi lebih banyak pilihan. Tetap saja, kebahagiaan itu ditentukan oleh quality of soul!

Qana’ah (rela dan menerima pemberian Allah subhanahu wata’alaapa adanya) adalah sesuatu yang sangat berat untuk dilakukan, kecuali bagi siapa yang diberikan taufik dan petunjuk serta dijaga oleh Allah dari keburukan jiwa, kebakhilan dan ketamakannya. Karena manusia diciptakan dalam keadan memiliki rasa cinta terhadap kepemilikan harta. Namun meskipun demikian kita dituntut untuk memerangi hawa nafsu supaya bisa menekan sifat tamak dan membimbingnya menuju sikap zuhud dan qana’ah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah manusia yang paling qana’ah, ridha dengan apa yang ada dan paling banyak zuhudnya. Beliau juga seorang yang paling kuat iman dan keyakinannya, namun demikian beliau masih meminta kepada Allah subhanahu wata’ala agar diberikan qana’ah.

“Ya Allah berikan aku sikap qana’ah terhadap apa yang Engkau rizkikan kepadaku, berkahilah pemberian itu dan gantilah segala yang luput (hilang) dariku dengan yang lebih baik.” (HR al-Hakim, beliau menshahihkannya, dan disetujui oleh adz-Dzahabi)

Ciri-ciri Qanaah
• senantiasa merasa rela apa adanya dengan penuh rasa syukur
• Merasa cukup terhadap apa yang diterimanya
• Merasa bahwa kekayaan itu buka semata-mata harta, tetapi juga kekayaan batin. Rasulullah bersabda: "Bukanlah kekayaan itu karena banyak harta benda, tetapi kekayaan yang sebenarnya adalah kekayaan hati" (HR. Bukhari Muslim)
• Tabah dan tetap berusaha untuk mendapatkan hasil yang lebih banyak dan baik.

Sifat Qanaah akan sangat besar manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya
a. Menentramkan batin dan membahagiakan hidup
b. Selalu rela dengan segala ketentuan Allah
c. Memperteguh tekad dalam berikhtiar untuk mendapatkan rahmat Allah
d. Menghindarkan sifat rakus dan serakah
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.