PLN Sering Padamkan Listrik, Puluhan Kantong Darah Rusak

[yan raditya]

​

MOJOKERTO - Seringnya Perusahaan Listrik Negara (PLN) melakukan pemadaman listrik tanpa pemberitahuan berdampak buruk. 54 kantong darah milik Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Mojokerto rusak selama sebulan terakhir. Selain itu proses pembuatan trombosit pun sering terganggu dan terancam rusaknya peralatan di PMI karena pemadaman listrik

Kerusakan utamanya kantong-kantong darah yang berada di dalam lemari pendingin, karena suhu lemas es yang seharusnya 2 sampai 4 derajat celcius menjadi naik, hingga darah encer dan rusak.
Selain darah banyak yang rusak pemadaman listrik mendadak juga mengganggu proses pemeriksaan darah dan pembuatan trombosit, yang harus diulang dan bahkan dibuang.

Proses pemeriksaan darah di PMI Kota Mojokerto, sudah menggunakan sistem enzyme-linked immunosorbent assay (elisa) yakni proses uji kadar enzim dengan keunggulan dalam teknik pengerjaan, dan memiliki sensitivitas yang cukup tinggi.

Dalam uji empat jenis penyakit yang berada di dalam kandungan darah tersebut, membutuhkan waktu sekitar satu jam. Jika kurang lima menit saja aliran listrik padam, maka kerugian sudah mencapai Rp8,6 juta.

Jika terjadi pemadaman listrik mendadak terus terjadi, maka akan mengancam peralatan di pmi kota mojokerto yang harganya mencapai ratusan juta rupiah.

Selama ini untuk mengantisipasi pemadaman listrik, PMI sudah berupaya menggunakan genset. Namun kekuatan listrik yang disuntikkan hanya mampu menyalakan dua lemari penyimpanan saja.
Humas PMI Kota Mojokerto, Yanuar hardianto berharap pihak PLN memberikan pemberitahuan jika melakukan pemadaman. Sehingga pihaknya bisa melakukan antisipasi agar darah tidak rusak, seperti memberikan es di lemari pendingin.