yan raditya
IndoForum Addict E
- No. Urut
- 163658
- Sejak
- 31 Jan 2012
- Pesan
- 24.461
- Nilai reaksi
- 72
- Poin
- 48

Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Deddy Taufik mengungkapkan, tahun ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) terus mengejar target pembebasan lahan untuk bisa memasuki fase satu tahap satu. Pada tahap ini, pembebasan lahan harus sudah mencapai 970 hektar dari total luas kepentingan bandara 1.800 hektare.
Hingga 2012, pembebasan lahan yang dimulai dari 2003 ini sudah mencapai 647 hektare. Tahun ini merupakan proses pembebasan lahan 102 hektare di Sukamulia yang pada Mei 2013 nanti ditargetkan sudah rampung. Lahan di Sukamulia ini akan dijadikan runway bandara.
Deddy menyebutkan, lahan yang sudah dibebaskan untuk memasuki fase satu tahap satu pembangunan bandara sudah mendekati luas 970 hektare. Lanjutnya, untuk pembebasan lahan di Sukmulia itu Pemprov Jabar sudah mengalokasikan di APBD 2013 sebesar 175 miliar.
“Tanah di Sukamulia ini untuk runway sepanjang 4.000 meter,” katanya, usai rapat koordinasi pembangunan Bandara Kertajati di Gedung Sate, Jumat (4/1/2013).
Menurutnya, masih banyak lahan di Majalengka yang akan dibebaskan pada 2013. Dalam pembebasan lahan Pemprov Jabar bekerja sama dengan Pemkab Majalengka, khususnya dengan Panitia Pembebasan Tanah (P2T) yang dipimpin Sekda Majalengka.
Khusus tanah di Sukamulia, saat ini P2T sedang melakukan pengukuran, lalu akan masuk ke negosiasi harga, dan masuk ke pembebasan lahan serta pembayaran. “Kemungkinan Mei 2013 selesai,” katanya.
Selain itu, pada 2013, pihaknya juga akan mendapat suntikan dana segar dari APBN sebesar Rp130 miliar untuk membangun bandara ini. “APBN Rp130 miliar, APBN sudah siap,” sebutnya.
Anggaran Rp130 miliar itu akan digunakan untuk pembangunan sisi runway dan pemerataan tanah (cut and feel) untuk menjadi dasar runway. “Rp130 miliar untuk sisi runway itu pertama kan pasti pemerataan lahan atau cut and feel dulu. Satu tahun pasti cut and feel. Pokoknya sudah tahapan fisik cut n feel itu,” terang Deddy.
Dia menambahkan, bandara internasional ini sudah masuk master plan percepatan pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang ditargetkan rampung 2016. Total dana yang diperlukan untuk fase satu tahap satu ini mencapai Rp3,2 triliun.