yan raditya
IndoForum Addict E
- No. Urut
- 163658
- Sejak
- 31 Jan 2012
- Pesan
- 24.461
- Nilai reaksi
- 72
- Poin
- 48

Namun parade ratusan pasukan di sepanjang jalur Car Free Day kota kembang itu, tentu bukan untuk berperang dalam artian sesungguhnya. Ternyata itu hanya sekadar aksi defile/parade atraktif, yang dipersembahkan sejumlah komunitas penggiat sejarah hingga anggota-anggota TNI Kodam III Siliwangi.
Sesampainya rombongan pasukan Siliwangi di depan balai kota, warga disajikan aksi teatrikal kolosal penghadangan tentara Belanda, yang memang bermaksud menguasai wilayah Bandung. Baku tembak seru nan sengit, memakan korban di kedua belah pihak.
Tetapi tetap saja, “Maung” Siliwangi digdaya meski Paris van Java “memerah” dengan darah para pejuang. Disaksikan perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung dan terutama para legiun veteran Siliwangi, inilah reka ulang yang bisa disuguhkan, demi membangun kembali rasa nasionalisme warga kota Bandung dan segenap insan manusia Indonesia.
Diprakarsai komunitas penggiat sejarah Historia van Bandoeng dan jajaran pengelola Museum Mandala Wangsit, serta diramaikan berbagai komunitas penggiat sejarah dari Ibukota Jakarta dan kota Pahlawan, Surabaya, pawai ini bermaksud mengajak warga kota Bandung dan sekitarnya, untuk mengenal lebih jauh sejarah kotanya sendiri.
Rombongan pun membawa para legiun veteran ke Museum Mandala Wangsit di bilangan Jalan Lembong, untuk disuguhkan “ramah-tamah” dan memberi “wejangan” untuk para generasi muda kota Bandung secara khusus dan Indonesia secara keseluruhan.
“Kami punya dua hal penting saat berjuang dulu. Cinta dan keberanian. Cinta pada negeri dan berani mengorbankan nyawa kami demi mempertahankan kemerdekaan. Hari ini terjadi karena masa lalu dan Hari ini juga titik awal membangun masa depan,” ujar H. Sudirman, perwakilan Legiun Veteran Bandung, Minggu, 10/2/2013).
Dalam kesempatan ini, Kabintal (Kepala Pembinaan Mental) Kodam III Siliwangi, Kolonel Hendro Martono, berharap event pawai yang bikin geger ini, juga menumbuhkan kecintaan warga Bandung yang selama ini masih minim, terhadap Museum Mandala Wangsit, museum yang punya sejarah unik di kota kembang tersebut.
“Semoga event ini, museum ini bisa lebih besar lagi dan dikenal masyarakat. Ini museum kebanggaan kita, namun kondisinya memprihatinkan di beberapa bagian gedung. Bisa dilihat sendiri, ada bagian atap yang mau roboh. Semoga masyarakat dan pemerintah kota bisa lebih peduli terhadap sejarah kita,” tutur Kol. Hendro Martono.