galau adv
IndoForum Beginner A
- No. Urut
- 281582
- Sejak
- 25 Jun 2013
- Pesan
- 1.172
- Nilai reaksi
- 24
- Poin
- 38

Waktu itu bersama teman-temannya dia sedang berjalan dari Senayan menuju Semanggi. Tanpa bermaksud apa-apa di sebuah taman Semanggi dengan obyek cuma pohon dan tanaman. Tak ada yang aneh saat itu saat dia mengambil foto dengan kamera kesayangannya.
"Pas di rumah, lihat di komputer ada sesosok putih kayak pocong, saya kasih tahu teman-teman biasa tahu dunia begituan (mistis), sama bilangnya," ujar Anton kepada merdeka.com di Bumi Perkemahan, Cibubur, Jakarta, pekan lalu.
Setelah itu, Anton tertarik dengan dunia mistis dan fotografi. Dia mulai menggeluti hingga membangun sebuah komunitas Diary Mistery Jakarta. Beberapa kali berburu foto astral dilakukannya bersama anggota lainnya.
Secara teknis dalam fotografi ada beberapa istilah untuk memberi nama makhluk astral dalam fotografi. Pertama obrs, kedua ectoplasma, dan terakhir vortex. Pada tahapan pertama biasanya astral masih berbentuk bulat, dan pada tahap kedua masih berbentuk garis dan terakhir sudah pada berbentuk makhluk hampir sempurna.
"Pada dasarnya, makhluk astral juga punya kemampuan menampakkan dirinya di dunia nyata maupun kamera," ujar lelaki kelahiran asli Jawa Barat itu.
Menggunakan kamera bukan berarti terhindar dari gangguan aneh. Beberapa kali kejadian di luar nalar pernah terjadi. Seperti kamera tak mau bekerja, tiba-tiba rusak, sampai kamera tak bisa bekerja secara maksimal. "Apalagi kalau lagi di lokasi lebih banyak lagi gangguannya," ujarnya.
Ketika berburu foto hantu itu, ada perbedaan antara menjepret obyek di luar atau di dalam ruangan. Di dalam ruangan, kata dia, energi makhluk astral lebih besar. "Lebih ramai dengan aktivitas manusia, energinya lebih kecil," katanya.
Bagi dia, kamera itu bagaikan mata tambahan. Dia secara khusus tak punya keahlian dalam dunia mistis. Namun dengan kamera itu lah dia bisa mengobati rasa penasarannya pada sosok hantu.
Dengan kamera itu, dia bisa melihat seperti apa potret hantu sebenarnya. "Yang enggak kelihatan di mata, kemungkinan bisa kelihatan di kamera," katanya.
Sesama pemburu foto astral, Anton juga sering berbagi pengalaman maupun berbagi ilmu. Kameranya tak begitu mempengaruhi buat menangkap sosok astral tersebut.