Artikel Sehat
IndoForum Newbie D
- No. Urut
- 289675
- Sejak
- 2 Nov 2021
- Pesan
- 73
- Nilai reaksi
- 0
- Poin
- 6
Kehamilan Ektopik (KET) adalah kehamilan ekstrauterin dimana kondisi sel telur yang telah dibuahi tumbuh di luar rahim. Sehingga janin tidak dapat berkembang dengan baik di usia kehamilannya.
Sementara pada kehamilan normal, umumnya zigot di tuba falopi akan bergerak menuju rahim untuk melanjutkan proses implantasi. Tetapi, tidak pada kasus kehamilan ektopik. Sehingga zigot tersebut masih berada di luar rahim.
Di Indonesia sendiri, terdapat setidaknya 60.000 kasus kehamilan ektopik setiap tahunnya. Kehamilan ektopik sendiri dapat dikategorikan sebagai kondisi kegawatdaruratan medis karena dapat menyebabkan pendarahan serta mengancam jiwa sang ibu.
Apa saja penyebab kehamilan ektopik?
Kehamilan ektopik menurut penelitian disebabkan oleh kerusakan pada tuba falopi dan membuat sel telur yang dibuahi tidak dapat masuk ke rahim.
Beberapa penyebab lainnya dari kehamilan ektopik antara lain:
1. Riwayat penyakit radang panggu dari sang ibu
2. Merokok dalam jangka panjang
3. Kontrasi tuba yang berubah
4. Memiliki usia di atas 35 tahun
5. Riwayat penyakit infeksi menular seksual (IMS) seperti gonore atau chlamydia
6. Terdapat jaringan parut pasca operasi panggul atau area perut
7. Riwayat kehamilan ektopik sebelumnya
8. Riwayat penggunaan obat kesuburan
9. Riwayat penggunaan teknologi reproduksi
10. Kehamilan saat menggunakan kontrasepsi IUD
Sementara itu, gejala dari kehamilan ektopik juga dapat dilihat sebagai berikut:
1. Timbul kram tajam di perut
2. Pendarahan di area organ intim
3. Timbul nyeri panggul
4. Timbul nyeri perut bagian bawah
5. Timbul nyeri bahu, leher, atau rektum
6. Pusing
7. Pucat dan lemas
8. Demam disertai flu
9. Muntah
Untuk itu, sangat penting bagi kamu memeriksakan kehamilan ke dokter kandunganmu. Biasanya dokter kandungan akan melakukan prosedur pemeriksaan seperti tes darah hormon hCG (human chorionic gonadotropin) ataupun Ultrasonografi (USG).
Sementara pada kehamilan normal, umumnya zigot di tuba falopi akan bergerak menuju rahim untuk melanjutkan proses implantasi. Tetapi, tidak pada kasus kehamilan ektopik. Sehingga zigot tersebut masih berada di luar rahim.
Di Indonesia sendiri, terdapat setidaknya 60.000 kasus kehamilan ektopik setiap tahunnya. Kehamilan ektopik sendiri dapat dikategorikan sebagai kondisi kegawatdaruratan medis karena dapat menyebabkan pendarahan serta mengancam jiwa sang ibu.
Apa saja penyebab kehamilan ektopik?
Kehamilan ektopik menurut penelitian disebabkan oleh kerusakan pada tuba falopi dan membuat sel telur yang dibuahi tidak dapat masuk ke rahim.
Beberapa penyebab lainnya dari kehamilan ektopik antara lain:
1. Riwayat penyakit radang panggu dari sang ibu
2. Merokok dalam jangka panjang
3. Kontrasi tuba yang berubah
4. Memiliki usia di atas 35 tahun
5. Riwayat penyakit infeksi menular seksual (IMS) seperti gonore atau chlamydia
6. Terdapat jaringan parut pasca operasi panggul atau area perut
7. Riwayat kehamilan ektopik sebelumnya
8. Riwayat penggunaan obat kesuburan
9. Riwayat penggunaan teknologi reproduksi
10. Kehamilan saat menggunakan kontrasepsi IUD
Sementara itu, gejala dari kehamilan ektopik juga dapat dilihat sebagai berikut:
1. Timbul kram tajam di perut
2. Pendarahan di area organ intim
3. Timbul nyeri panggul
4. Timbul nyeri perut bagian bawah
5. Timbul nyeri bahu, leher, atau rektum
6. Pusing
7. Pucat dan lemas
8. Demam disertai flu
9. Muntah
Untuk itu, sangat penting bagi kamu memeriksakan kehamilan ke dokter kandunganmu. Biasanya dokter kandungan akan melakukan prosedur pemeriksaan seperti tes darah hormon hCG (human chorionic gonadotropin) ataupun Ultrasonografi (USG).