Angela
IndoForum Addict A
- No. Urut
- 88
- Sejak
- 25 Mar 2006
- Pesan
- 43.199
- Nilai reaksi
- 31
- Poin
- 0

Assalamualaikum
Apa kabar Agan sista? Semoga sering dalam keadaan sehat wal afiat ya. Aamiin.
Gansist, ketemu lagi sama ane. Di trit kali ini, ane mau ngebahas tentang daerah paling timur Indonesia, Papua. Udah pada tau kan betapa indah & kayanya pulau yg satu itu. Dan banyak kisah yg ada di sana, tetapi kali ini ane mau ngebahas soal pakaian adat Papua yg sangat unik & memiliki histori. Udah tau kan pakaian apa itu? Yup, koteka.

Agan sista pasti udah banyak yg tau apa itu koteka. Kita sering melihat para pria di Papua mengpakai labu yg sudah kering untuk menutupi penisnya. Penutup penis itulah yg kita kenal dengan sebutan koteka, Gansist.
Namun, di suku Dani, koteka diketahui dengan nama Holim. Koteka sendiri itu bermakna pakaian dalam bahasa Mee yg dulu disebut sebagai bahasa Ekagi atau Ekari. Bahasa Mee berasal dari daerah bagian barat pegunungan tengah di Papua.
Pada akhir tahun 1940 hingga 1950-an koteka mulai diperkenalkan oleh guru-guru sekolah pemerintah Belanda yg mengajar di daerah lembah Baliem. Dari situlah Holim lebih diketahui dengan nama Koteka hingga sekarang.
For your information Gansist, ada beberapa bentuk dari koteka loh. Dan bentuk dari koteka itu sebagai penanda kelas sosial si pemakainya. Jadi, tidak sembarangan dalam memakai koteka, tergantung kelas sosial tiap orang. Simak yuk ulasan di bawah ini.

1. Koteka kolo
Koteka kolo adalah koteka dengan model ujung melengkung ke depan (kolo). Untuk Koteka kolo biasa dipakai oleh pemimpin konfederasi atau klan (Ap kain). Para pemimpin konfederasi atau klan saja yg boleh memakai koteka model kolo ini, Gansit.
2. Koteka haliag
Koteka haliag adalah koteka dengan ujungnya yg melengkung ke samping (haliag). Koteka model haliag biasa dipakai oleh para panglima perang (Ap Menteg) & para tabib & pemimpin adat (Ap Ubalik).
3. Koteka lurus
Untuk Koteka dengan bentuk tegak lurus boleh dipakai oleh masyarakat biasa.

Itulah beberapa model koteka yg menunjukkan kelas sosial di Papua. Jadi tidak semua orang bebas mengpakai koteka sekehendak hati ya, Gansist, tetapi memang sudah ada model untuk tiap kelas sosialnya masing-masing.
Sekian trit dari ane. Semoga dapat menambah wawasan kita. Sampai jumpa di trit berikutnya.
Referensi. di sini
Pict. Google
Hari ini 08:18