yan raditya
IndoForum Addict E
- No. Urut
- 163658
- Sejak
- 31 Jan 2012
- Pesan
- 24.461
- Nilai reaksi
- 72
- Poin
- 48

Mayoritas masyarakat Jawa Barat tak puas dengan duet kepemimpinan Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf. Hal itu terungkap dalam hasil survei terbaru yang dilakukan Trans Nasional Survei (TNS), jelang pencoblosan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Barat 24 Februari mendatang.
“Sebagian besar warga Jawa Barat merasa kondisi ekonomi rumah tangganya dalam lima tahun tidak ada perubahan, selama dipimpin oleh Ahmad Heryawan-Dede Yusuf 65,3%. Yang mengatakan keadaan ekonomi buruk dan Keadaan ekonomi tetap selama kepemimpinan Ahmad Heryawan-Dede Yusup 18,9%, dan yang mengatakan lebih baik dan jauh lebih baik hanya 15,8 %,” kata Kepala Bidang Survei dan Pengolahan Data Trans Nasional Survei (TNS), Sutisna, dalam rilisnya, Rabu (20/2/2013).
Sebagian besar, sambung Sutisna, warga Jawa Barat merasa kinerja Pemerintah daerah Jawa Barat dalam lima tahun terakhir selama dipimpin oleh Ahmad Heryawan-Dede Yusuf, 60,5 %, menyatakan ketidak puasan terhadap kinerja Pemda Jawa Barat yang buruk. Yang mengatakan Puas dengan kinerja Pemda Jawa Barat hanya 29,0%, dan yang merasa sangat tidak puas dengan kinerja Pemda Jawa Barat 13,2%.
Dijelaskan, ketidakpuasan warga Jawa Barat terhadap kinerja Pemda selama dipimipin oleh Ahmad Heryawan-Dede yusuf, terhadap delapan permasalahan yang ditampilkan dalam survei, yaitu banjir, sungai kotor, banyak sampah, pungli, macet, fasilitas jalan, fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, fasilitas transportasi umum. Jika dirata-ratakan hampir 75% warga Jawa Barat merasa tidak puas semua.
Kata dia, dari beberapa indikator pertanyaan survei yang dijadikan pertanyaan kepada warga Jawa Barat, didapati bahwa pada pemilihan gubenur dan wakil gubenur Jawa Barat berponstensi menang dan bersaing ketat, antara pasangan Rieke–Teten yang memiliki elektabilitas 27,8% dan Pasangan Dede-Lex Lesmana 31,6%.
“Menurutnya elektabilitas Aher-Dedy dikarenakan menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat Jawa barat terhadap kinerja kepemimpinan Ahmad heryawan selama memimpin Jawa Barat serta tertangkapnya petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) oleh KPK dalam kasus suap impor daging sapi, dimana PKS adalah partai yang mencalonkan Aher-Deddy Mizwar,” pungkasnya.
Survei TNS ini, dilakukan kepada seluruh warga negara Indonesia yang tinggal di Propinsi Jawa Barat dan memiliki punya hak pilih dalam pemilihan umum.
Sutisna mengatakan survei dilakukan pada tanggal 5-15 Februari 2013 ini. Pihaknya, berhasil mengumpulkan sampel sebanyak 6000 sample. Namun, sample yang berhasil dianalisa hanya 5947 sample. Pemilihan sample dilakukan dengan metode multistage random sampling. Sampel berasal dari 302 Kecamatan dan 3000 kelurahan/desa yang terdistribusi secara proporsional.
Dia menjelaskan, responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka dengan mengisi quisioner oleh pewawancara yang telah dilatih. Dengan jumlah sample sebanyak 6000 maka toleransi kesalahan (margin of error) sebesar +/- 2.5% pada tingkat kepercayaan 98 persen.
Kata dia, quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 42 % dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.