• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Kisruh Demokrat, Suara Dede-Lex Migrasi ke Rieke

yan raditya

IndoForum Addict E
No. Urut
163658
Sejak
31 Jan 2012
Pesan
24.461
Nilai reaksi
72
Poin
48
OFlrW.jpg

BANDUNG - Kisruh di tubuh Partai Demokrat diduga menjadi faktor utama yang membuat suara pasangan Dede Yusuf-Lex Laksamana merosot di Pilgub Jabar 2013.

Kisruh yang berkepanjangan ini berujung pada ditetapkannya Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum sebagai tersangka oleh KPK. Penetapan Anas sebagai tersangka pada detik-detik menjelang pencoblosan Pilgub Jabar 2013 menjadi pukulan berat berikutnya bagi Dede-Lex.

Ketua Pusat Kajian dan Kepakaran Statistika (PK2S) Jurusan Statistika Universitas Padjdjaran (Unpad), Toni Toharudin, menjelaskan, sebelum Anas menjadi tersangka Dede menempati survei di urutan teratas. Termasuk survei PK2S Unpad pada 11 sampai 17 Februari 2013 yang hasilnya Dede-Lex 33,44 persen, Aher-Deddy 29,30 persen, dan Rieke-Teten 22.81 persen.

Namun pada hasil quick count Pilgub Jabar yang dirilis Lembaga Survei Indonesia (LSI), pasangan Aher-Deddy memperoleh 33,19 persen, Rieke-Teten 27,5 persen, dan Dede-Lex 25,43 persen.

Lanjut Toni, dari hasil quick count itu suara Dede disalip pasangan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar, bahkan disalip oleh Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki. Lonjakan suara Rieke-Teten diduga karena adanya migrasi pemilih yang awalnya akan memilih Dede namun mengurungkan niatnya lalu memilih Rieke.

"Kisruh Partai Demokrat menjadi problem Dede Yusuf. Indikasi adanya migrasi suara dari Partai Demokrat ke Rieke, karena kisruh itu membuat mesin partai kurang berperan dalam pememenangan Dede Yusuf," ungkap Toni, di Bandung.

Lanjutnya, Partai Demokrat berbeda dengan Partai Golkar dan PKS yang bisa disebut lebih mampu dalam mengatasi konflik internal. Selain itu, mesin partai Golkar dan PKS relatif lebih jalan.

Buktinya, lanjut dia, pada kampanye Pilgub Jabar, tidak terlihat adanya petinggi Partai Demokrat yang menjadi juru kampanye (Jurkam). "Apakah pada masa kampanye Ibas hadir. Lalu Anas juga tidak. Apalagi SBY. Berbeda dengan PDIP yang menghadirkan jurkam Megawati Soekarnoputri dan Jokowi," ungkapnya.

Di sisi lain, pemilih di Jabar kebanyakan sudah tahu bahwa Dede Yusuf-Lex Laksamana diusung Partai Demokrat. Meskipun pasangan nomor 3 ini juga diusung koalisi PKB, PAN, Gerindra.

Hadirnya Hatta Rajasa dan Prabowo Subiyanto kurang mendongkrak suara Dede-Lex. "Orang mikirnya pasangan ini diusung Demokrat," ujarnya.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.