nurma
IndoForum Beginner A
- No. Urut
- 170780
- Sejak
- 25 Apr 2012
- Pesan
- 1.296
- Nilai reaksi
- 25
- Poin
- 48

Kantor Kementerian Agama Wilayah Sumatera Barat mendirikan tugu standar arah kiblat di halaman kantor tersebut. Tugu tersebut sebagai pedoman dan patokan arah kiblat yang benar di Sumbar.
Pemancangan perdana dilakukan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Wilayah Sumatera Barat Ismail Usman tepat pukul 16.18 WIB dengan pedoman arah bayangan benda yang menghadap ke posisi matahari.
Menurut Ismail, seperti dikutip dari Antara, Rabu (29/5) pada pukul 16.18 WIB posisi matahari tepat berada di atas Kabah atau disebut Rasydul Qiblat sehingga bayangan tugu tersebut dapat menjadi standar pedoman arah kiblat.
Berdasarkan pengukuran yang dilakukan maka ditetapkan arah kiblat untuk Sumatera Barat berada pada posisi titik koordinat utara ke barat 65 derajat 18 menit 47,54 detik dan dari barat ke utara pada 24 derajat, 41 menit, 12,46 detik.
Dengan adanya tugu standar arah kiblat diharapkan tidak ada lagi sengketa dan perdebatan tentang arah kiblat di Sumatera Barat. Dikatakannya, pembuatan tugu standar arah kiblat merupakan terobosan yang pertama di Indonesia dan akan dilaporkan kepada Menteri Agama supaya daerah lain dapat melakukan hal serupa.
Bagi masyarakat, pengurus masjid dan mushala dapat menjadikan hal ini sebagai patokan dan melakukan koreksi jika selama ini arah kiblat yang ada tidak tepat.
Ia juga mengharapkan umat Islam menyadari pentingnya ketepatan arah kiblat karena secara aturan salat diharuskan menghadap ke Kiblat yaitu Kabah yang ada di Masjidil Haram Mekkah.
Selain itu bagi yang hendak mendirikan masjid atau musala agar menghubungi Kementerian Agama atau penyuluh agama setempat untuk dilakukan penetapan arah kiblat melalui metode yang benar dan tepat.
Sementara, Ketua Badan Hisab dan Rukyat (BHR) Kementerian Agama Sumatera Barat Asasriwarni mengatakan saat ini ditemukan penyimpangan arah kiblat pada sejumlah rumah ibadah di Sumbar.
"Berdasarkan penelitian yang dilakukan mahasiswa ada yang mengalami penyimpangan hingga lima derajat sehingga salat tidak lagi tepat menghadap ke Kabah, kata dia. Oleh sebab itu, tugu ini dapat dijadikan momentum untuk memperbaiki arah kiblat yang keliru, apalagi hal ini menentukan sahnya salat," kata Asasriwarni.