Ini Cara 5 Cagub Dongkrak Perekonomian di Jabar

[yan raditya]

​

Untuk pertama kalinya, lima pasang Cagub-Cawagub Jabar tampil di hadapan publik dalam uji kompetensi membahas perekonomian di Jawa Barat.

Acara yang digelar di Hotel Grand Panghegar itu, diselenggarakan oleh Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jabar dengan tema “Optimalisasi Peran Pimpinan Daerah dalam Membangun Dunia Usaha di Jabar”, Minggu 3 Februari.

Dalam acara tersebut, semua cagub-cawagub hadir kecuali cawagub nomor urut dua Tatang Fahranul Hakim dan cawagub nomor urut empat Deddy Mizwar.

Pada setiap kesempatan, para calon diberikan waktu 90 detik untuk memaparkan kondisi perekonomian di Jabar. Setelah itu, dua panelis pakar ekonomi yakni, Ichsanuddin Noorsy dan Kodrat Wibowo memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan paparan para calon.

Ini paparan para calon terkait perekonomian di Jabar:

Dikdik Mulyana Arief Mansur: Orang di Jabar lebih intelek dibanding provinsi lain dan kondisi tanah juga lebih subur. Kalau kebijakan pemerintah selama ini sudah bagus, namun belum ada skala prioritas dan konsistensinya.

Irianto MS Syafiuddin (Yance): Pertumbuhan ekonomi di Jabar secara makro belum ada pemerataan. Kondisi di Jabar Selatan belum maksimal, tapi fasilitas di Jabar Utara lebih memberikan kesempatan pada investor. Selain itu, upah buruh juga timpang antara wilayah Selatan dan Utara.

Dede Yusuf Macan Efendi: Kita harus mendorong pengusaha untuk berkembang, karena industri yang besar ada pada sektor ekonomi mikro. Sekarang pengusaha di Jabar hanya 1%, nanti kami akan dorong menjadi 2%. Saat ini, jumlah pelaku serapan dunia usaha hanya 8 juta jiwa dari jumlah pelaku usaha 1 juta. Untuk itu, kita harus kembangkan menjadi 4 juta pelaku usaha.

Ahmad Heryawan: Hal yang perlu dilakukan adalam iklim investasi yang kondusif dengan menghadirkan rasa aman dan kepastian hukum. Kedua tentu harus membangun iklim wirausaha yang baik. UMKM harus dikembangkan dengan baik dan harus dikembangkan infrastruktur.

Rieke Diah Pitaloka: Untuk meningkatkan masyarakat kami memiliki tiga prioritas. Pertama adalah industri manufaktur, industri pariwisata, dan terakhir industri pertanian.