Diggie
IndoForum Activist E
- No. Urut
- 287751
- Sejak
- 6 Apr 2020
- Pesan
- 9.487
- Nilai reaksi
- 0
- Poin
- 0
Berikut adalah berita Placente tetap bangga meski gagal bawa Argentina ke final Piala Dunia.
Pesepak bola Timnas Argentina Thiago Laplace bersiap menendang bola pada pertandingan semi final Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (28/11/2023). ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/foc (ANTARA FOTO/MOHAMMAD AYUDHA)
Jakarta (ANTARA) - Pelatih timnas Argentina U-17, Diego Placente mengaku tetap merasa bangga dengan para pemainnya meski perjuangan mereka gagal melanjutkan langkah menuju partai final Piala Dunia U-17 2023 Indonesia.
Argentina gagal melaju ke partai final untuk keenam kalinya setelah edisi 1991, 1995, 2001, 2003, & 2013. Di edisi tahun ini, secara dramatis, La Albiceleste ditaklukkan Jerman U-17 melalui drama adu penalti dengan skor 2-4 setelah sebelumnya bermain sama kuat dengan skor 3-3 pada waktu normal.
Agustin Ruberto jadi bintang pada laga ini setelah mencetak hattrick (36', 45+4’, & 90+7’). Di sisi lain, Jerman menempatkan striker milik Borussia Dortmund, Paris Brunner ke papan skor sebanyak dua kali (9’ & 58’), ditambah satu gol dari Max Moerstedt (68’) dalam pesta enam gol pada waktu normal itu.
"Setelah laga yg menguras fisik ini, saya sangat bangga dengan para pemain yg berada di bawah bimbingan saya. Saya dapat mengatakan selamat kepada regu saya karena mereka sudah memberikan yg terbaik. Saya merasa bangga dengan apa yg sudah mereka lakukan," mengatakan Placente seusia laga, melansir keterangan resmi, Selasa.
Baca juga: Placente akui melawan Jerman di semifinal bukan hal mudah
Di babak pertama, Argentina menguasai jalannya laga dengan menggempur habis-hadapatn gawang Jerman yg berujung menyarangkan dua gol. Sementara Jerman, di babak perdana tidak dapat mengembangkan permainan dengan baik dimana mereka lebih mengandalkan serangan balik cepat.
Namun, pada babak kedua, keadaan berbalik. Argentina kesulitan mengembangkan permainan, sedangkan Jerman bangkit & bermain lebih agresif.
"Pertandingan ini sangat sulit. Saya sesungguhnya bermain dengan sangat baik. Kami mengalami beberapa keadaan yg berpeluang jadi gol, tetapi sayangnya tidak terjadi," ucap Placente.
"Kami tahu pertandingan akan semakin intensif di level ini. Kami tidak mencetak gol & pertandingan jadi sulit. Saya rasa apa, kedua regu bermain dengan sangat baik dengan gaya masing-masing," tambahnya.
Baca juga: Mental pemenang jadi kunci Jerman ciptakan sejarah di Piala Dunia U-17
Kedua regu bermain imbang 3-3 pada waktu normal setelah gol ketiga Ruberto menyelamatkan regu Tango di penghujung waktu babak kedua. Namun, pada babak adu penalti, dua penendang Argentina, gagal menunaikan tugasnya dengan baik.
Sementara empat dari lima penendang Jerman sukses sebagai eksekutor. Argentina pun tertunduk lesu setelah dikalahkan Jerman melalui adu penalti dengan skor 2-4.
"Duel kali ini juga sangat menguras fisik. Namun, setelah waktu normal berakhir, hasilnya imbang. Babak adu penalti harus dilakukan. Dan yg seperti kita tahu, penalti itu untung-untungan," ujarnya.
Dengan hasil ini, Argentina harus puas dengan cuma memainkan pertandingan perebutan peringkat ketiga melawan Mali U-17 yg dimainkan di Stadion Manahan, Solo, Jumat (1/12) pukul 19.00 WIB mendatang.
Baca juga: Preview Argentina vs Jerman: pembuktian dua bocah ajaib
Baca juga: Jerman selangkah lagi catatkan sejarah seusai maju ke final Piala Dunia
Berita diatas dikutip dari internet, jika Placente tetap bangga meski gagal bawa Argentina ke final Piala Dunia adalah spam, mohon beritahu kami.
Pesepak bola Timnas Argentina Thiago Laplace bersiap menendang bola pada pertandingan semi final Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (28/11/2023). ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/foc (ANTARA FOTO/MOHAMMAD AYUDHA)
Jakarta (ANTARA) - Pelatih timnas Argentina U-17, Diego Placente mengaku tetap merasa bangga dengan para pemainnya meski perjuangan mereka gagal melanjutkan langkah menuju partai final Piala Dunia U-17 2023 Indonesia.
Argentina gagal melaju ke partai final untuk keenam kalinya setelah edisi 1991, 1995, 2001, 2003, & 2013. Di edisi tahun ini, secara dramatis, La Albiceleste ditaklukkan Jerman U-17 melalui drama adu penalti dengan skor 2-4 setelah sebelumnya bermain sama kuat dengan skor 3-3 pada waktu normal.
Agustin Ruberto jadi bintang pada laga ini setelah mencetak hattrick (36', 45+4’, & 90+7’). Di sisi lain, Jerman menempatkan striker milik Borussia Dortmund, Paris Brunner ke papan skor sebanyak dua kali (9’ & 58’), ditambah satu gol dari Max Moerstedt (68’) dalam pesta enam gol pada waktu normal itu.
"Setelah laga yg menguras fisik ini, saya sangat bangga dengan para pemain yg berada di bawah bimbingan saya. Saya dapat mengatakan selamat kepada regu saya karena mereka sudah memberikan yg terbaik. Saya merasa bangga dengan apa yg sudah mereka lakukan," mengatakan Placente seusia laga, melansir keterangan resmi, Selasa.
Baca juga: Placente akui melawan Jerman di semifinal bukan hal mudah
Di babak pertama, Argentina menguasai jalannya laga dengan menggempur habis-hadapatn gawang Jerman yg berujung menyarangkan dua gol. Sementara Jerman, di babak perdana tidak dapat mengembangkan permainan dengan baik dimana mereka lebih mengandalkan serangan balik cepat.
Namun, pada babak kedua, keadaan berbalik. Argentina kesulitan mengembangkan permainan, sedangkan Jerman bangkit & bermain lebih agresif.
"Pertandingan ini sangat sulit. Saya sesungguhnya bermain dengan sangat baik. Kami mengalami beberapa keadaan yg berpeluang jadi gol, tetapi sayangnya tidak terjadi," ucap Placente.
"Kami tahu pertandingan akan semakin intensif di level ini. Kami tidak mencetak gol & pertandingan jadi sulit. Saya rasa apa, kedua regu bermain dengan sangat baik dengan gaya masing-masing," tambahnya.
Baca juga: Mental pemenang jadi kunci Jerman ciptakan sejarah di Piala Dunia U-17
Kedua regu bermain imbang 3-3 pada waktu normal setelah gol ketiga Ruberto menyelamatkan regu Tango di penghujung waktu babak kedua. Namun, pada babak adu penalti, dua penendang Argentina, gagal menunaikan tugasnya dengan baik.
Sementara empat dari lima penendang Jerman sukses sebagai eksekutor. Argentina pun tertunduk lesu setelah dikalahkan Jerman melalui adu penalti dengan skor 2-4.
"Duel kali ini juga sangat menguras fisik. Namun, setelah waktu normal berakhir, hasilnya imbang. Babak adu penalti harus dilakukan. Dan yg seperti kita tahu, penalti itu untung-untungan," ujarnya.
Dengan hasil ini, Argentina harus puas dengan cuma memainkan pertandingan perebutan peringkat ketiga melawan Mali U-17 yg dimainkan di Stadion Manahan, Solo, Jumat (1/12) pukul 19.00 WIB mendatang.
Baca juga: Preview Argentina vs Jerman: pembuktian dua bocah ajaib
Baca juga: Jerman selangkah lagi catatkan sejarah seusai maju ke final Piala Dunia
Berita diatas dikutip dari internet, jika Placente tetap bangga meski gagal bawa Argentina ke final Piala Dunia adalah spam, mohon beritahu kami.