Diggie
IndoForum Activist E
- No. Urut
- 287751
- Sejak
- 6 Apr 2020
- Pesan
- 9.487
- Nilai reaksi
- 0
- Poin
- 0
Berikut adalah berita Dua Manchester yg kian seperti bumi & langit.
Pemain Manchester United Sofyan Amrabat & pemain Manchester City Phil Foden mendapatkan kartu kuning dari wasit Paul Tierney pada lanjutan Liga Inggris di Old Trafford, Manchester, Inggris, Minggu (29/10/2023). Manchester City menang 3-0 dalam laga derby tersebut. ANTARA FOTO/REUTERS/Molly Darlington/rwa.
Jakarta (ANTARA) - Penggemar Manchester City mungkin akan bertanya "pada menit ke berapa timnya mencetak gol" ketimbang "menang enggak ya, regu saya" yg mungkin sering menggayuti pikiran pendukung Manchester United.
Salah satu momen yg melukiskan kontras itu adalah hasil pertandingan kelima fase grup Liga Champions, Rabu & Kamis dini hari lalu.
Penggemar City memang sempat bertanya ada apa pada timnya hingga tertinggal 0-2 dari RB Leipzig.
Namun, di lubuk hatinya, penggemar City sering yakin timnya bakal bangkit seperti saat mereka ditahan seri 4-4 oleh Chelsea pada pertandingan liga, 12 November silam.
Benar saja, walau dua gol Lois Openda menciptakan Leipzig di atas angin hingga babak perdana berakhir, City bangkit melawan.
Balasan perdana datang dari Haaland pada menit ke-54. Dua puluh menit menjelang waktu normal usai, Phil Foden menetralkan keunggulan Leipzig.
Akhirnya, Julian Alvarez membawa City berbalik menang 3-2 & menciptakan pendukung Leipzig merana karena timnya menyianyiakan keunggulan 2-0 dari regu terhebat di Eropa itu.
Hal sebaliknya terjadi Kamis dini hari lalu di Stadion Ali Sami Yen, Istanbul, Turki, ketika Manchester United dijamu Galatasaray.
Di stadion itu, pendukung tuan rumah membentuk tulisan "selamat datang di neraka" untuk mengintimidasi United. Mereka sudah biasa mengerjakan hal seperti itu kepada setiap regu tamu.
Manakala Aljendro Garnacho & Bruno Fernandes membawa United unggul 2-0 dalam 18 menit perdana pertandingan itu, pendukung Setan Merah pasti bahagia tetapi juga mungkin was-was, akankah keunggulan itu bertahan?
Sepuluh menit setelah gol Fernandes, Hakim Ziyech menipiskan keunggulan United dari tendangan bebas. Namun, Scott McTominay memulihkan keunggulan dua gol United pada menit ke-55.
Tapi, begitu Zieyech kembali menyarangkan gol dari tendangan bebas yg sama seperti gol pertamanya, pendukung United mulai cemas, membayangkan timnya gagal mencuri tiga poin.
Bayangan itu jadi kenyataan ketika Muhammed Kerem Akturkoglu membawa Galatasaray menyamakan kedudukan pada menit ke-71.
Situasi dramatis yg menciptakan penggemar United bagaikan "di-prank" oleh regu kesayangannya sendiri itu sudah sering terjadi musim ini.
Halaman berikut: Old Trafford sudah tidak angker
Berita diatas dikutip dari internet, jika Dua Manchester yg kian seperti bumi & langit adalah spam, mohon beritahu kami.
Pemain Manchester United Sofyan Amrabat & pemain Manchester City Phil Foden mendapatkan kartu kuning dari wasit Paul Tierney pada lanjutan Liga Inggris di Old Trafford, Manchester, Inggris, Minggu (29/10/2023). Manchester City menang 3-0 dalam laga derby tersebut. ANTARA FOTO/REUTERS/Molly Darlington/rwa.
Jakarta (ANTARA) - Penggemar Manchester City mungkin akan bertanya "pada menit ke berapa timnya mencetak gol" ketimbang "menang enggak ya, regu saya" yg mungkin sering menggayuti pikiran pendukung Manchester United.
Salah satu momen yg melukiskan kontras itu adalah hasil pertandingan kelima fase grup Liga Champions, Rabu & Kamis dini hari lalu.
Penggemar City memang sempat bertanya ada apa pada timnya hingga tertinggal 0-2 dari RB Leipzig.
Namun, di lubuk hatinya, penggemar City sering yakin timnya bakal bangkit seperti saat mereka ditahan seri 4-4 oleh Chelsea pada pertandingan liga, 12 November silam.
Benar saja, walau dua gol Lois Openda menciptakan Leipzig di atas angin hingga babak perdana berakhir, City bangkit melawan.
Balasan perdana datang dari Haaland pada menit ke-54. Dua puluh menit menjelang waktu normal usai, Phil Foden menetralkan keunggulan Leipzig.
Akhirnya, Julian Alvarez membawa City berbalik menang 3-2 & menciptakan pendukung Leipzig merana karena timnya menyianyiakan keunggulan 2-0 dari regu terhebat di Eropa itu.
Hal sebaliknya terjadi Kamis dini hari lalu di Stadion Ali Sami Yen, Istanbul, Turki, ketika Manchester United dijamu Galatasaray.
Di stadion itu, pendukung tuan rumah membentuk tulisan "selamat datang di neraka" untuk mengintimidasi United. Mereka sudah biasa mengerjakan hal seperti itu kepada setiap regu tamu.
Manakala Aljendro Garnacho & Bruno Fernandes membawa United unggul 2-0 dalam 18 menit perdana pertandingan itu, pendukung Setan Merah pasti bahagia tetapi juga mungkin was-was, akankah keunggulan itu bertahan?
Sepuluh menit setelah gol Fernandes, Hakim Ziyech menipiskan keunggulan United dari tendangan bebas. Namun, Scott McTominay memulihkan keunggulan dua gol United pada menit ke-55.
Tapi, begitu Zieyech kembali menyarangkan gol dari tendangan bebas yg sama seperti gol pertamanya, pendukung United mulai cemas, membayangkan timnya gagal mencuri tiga poin.
Bayangan itu jadi kenyataan ketika Muhammed Kerem Akturkoglu membawa Galatasaray menyamakan kedudukan pada menit ke-71.
Situasi dramatis yg menciptakan penggemar United bagaikan "di-prank" oleh regu kesayangannya sendiri itu sudah sering terjadi musim ini.
Halaman berikut: Old Trafford sudah tidak angker
- 1
- 2
- 3
Berita diatas dikutip dari internet, jika Dua Manchester yg kian seperti bumi & langit adalah spam, mohon beritahu kami.